Tuesday, March 18, 2008

KEKUATAN CINTA

Entah apa yang melatarbelakangi Habiburrahman el Shirazy menuangkan imajinasinya kedalam sebuah novel : Ayat Ayat Cinta

Entah suasana batin macam apa yang sedang dialaminya sehingga bisa menghantarkan kata demi kata terurai demikian dahsyatnya, berhimpun dalam sebuah novel : Ayat Ayat Cinta.

Entah keinginan apa yang tersirat didalam kalbunya ketika dia dengan manisnya meruntutkan kalimat demi kalimat sehingga melahirkan sebuag novel : Ayat ayat Cinta.

Entahlah....
Yang jelas, Novel yang sudah difilmkan tersebut menimbulkan wabah, demam, bagaikan virus dahsyat yang menyebar dengan cepat.
Siapa saja, kapan saja, dimana saja, tersihir dengan Film Ayat Ayat Cinta yang sedang diputar nyaris di setiap bioskop diseluruh Nusantara.

Bahkan, seorang mantan Presidenpun tak sungkan mengungkapkan turut terisak menyaksikan adegan adegan haru yang membius.

Dimana mana, kita dengarkan obrolan tentang film tersebut.
Asyik berdiskusi, asyik bercengkrama, asyik chattingan atau saling berkirim email mengulas film tersebut.

Yang dibicarakanpun amat sangat beragam.
Baik settingnya, nuansanya, musiknya, karakter pemainnya, alur ceritanya, atau bahkan...pesan moralnya...

Dari diskusi serius sampai yang berbau canda, semisal : " Ternyata, poligami yang membahagiakan itu adalah kalau istri yang keduanya meninggal segera setelah pernikahannya ya "....
Hehehehehehe....aya aya wae.....

Kekuatan cinta, yang ditampilkan oleh paling tidak, 5 tokoh berbeda karakter, memberi pembelajaran yang begitu dalam.

Coba bayangkan, lelaki shaleh yang polos, lugu, nggak pernah mengerti bahwa begitu banyak perempuan sekitarnya yang menaruh hati.
Nggak pernah ngeuh bagaimana cara berinteraksi menyambut bahasa isyarat dari lawan jenis.
Begitu banyak perempuan yang ingin menumpahkan kekuatan cintanya kepada si lelaki tersebut.
Si polos, lugu, ya cuek aja, nggak merasa bersalah atas "penderitaan" perempuan perempuan yang begitu mendambakan terbalas cintanya.......
'Aku hanya mencintaimu , Aisha...." teriaknya..."tolong aku, cari Maria" , sambil nggak nyadar banget bahwa si Maria tuh udah luaaaama buanget jatuh cinta kepadanya.....

Baginya, perempuan terbaik yang menjadi teman hidupnya, adalah Aisha, yang dijodohkan sesuai tata aturan keyakinannya, melalui ta'aruf yang singkat saja.

Ada lagi tokoh perempuan , yang cintanya bukan saja setengah mati...bahkan nyaris usianya berujung karena cinta.
Ketika pujaan hati jatuh ke pelukan perempuan lain, maka hilang sudah keinginan hidupnya....beueueueueu.

Bener bener nggak ada energi apapun untuk melanjutkan hidup.
Dia tersadar kembali dari komanya, bahkan bersuka cita ketika lelaki idamannya menjadi suaminya, walaupun dia amat sangat tahu, untuk itu ada perempuan lain yang berkorban untuknya.......

Koq bisa happy ya berdekatan dengan lelaki yang jelas jelas sudah menikah......
Dia begitu utuh mencintai dan nggak bisa tergantikan...
Bagaimanapun status lelaki itu, cuma dia dan hanya dia pilihannya.....
Lainnya, tidak.

Karakter tokoh perempuan lainnya, yang begitu mengagumi, memimpikan, mengidamkan dengan seluruh jiwanya, mencintai dengan sepenuh hatinya.
Dia begitu menyadari, bahwa sebagai perempuan, hanya bisa minta tolong kerabatnya, untuk menyampaikan bagaimana perasaan hatinya.
Dia tak ingin melanggar rambu rambu keyakinanya.
Dan walaupun menyakitkan, dia terima kenyataan dengan penuh kepedihan.
Dan tetap membantu kesulitan yang dihadapi sang istri dari lelaki dambaan hatinya semampu mampu kekuatannya.

Perempuan yang ditokohkan lainnya, adalah juga perempuan yang mencintai lelaki tersebut dengan segenap jiwa raganya, menyanjungnya hingga ke sumsum tulang.
Dan sedikit lebih berani dari perempuan lainnya dengan mengirimkan surat cinta yang berisi puji pujian setinggi langit pleus ungkapan berjuta perasaannya.
Tetapi perempuan itu pula yang tega teganya menjerumuskan lelaki pujaan hatinya ke hukuman mati.
Atas alasan apa ?
Cemburu buta karena cinta ??
Ketakutan dan kepanikan atas keterancaman kenyamanan hidup?
Ia bahkan nggak punya niat dan keinginan berkata sejujurnya disidang pengadilan sekalipun, padahal jelas tampak kesedihan si lelaki dambaan hatinya.

Juga dia dengan nyata melihat bagaimana istri tercinta dari sang kekasih berjuang mati matian membebaskan suami, calon ayah janin yang dikandungnya.

Kejujuran disingkirkan, rasa iba dinisbikan, kasih sayang sesama umat diminimalkan,kepentingan pribadi diutamakan.
Karena cintakah ?

Perempuan lain yang bernama Aisha, ini yang menjadi fokus.
Betapa dia bersusah payah, menghadapi berbagai kesulitan, rintangan, kepedihan, luka hati ,sayatan kalbu .
Berkorban dengan cara apapun hanya untuk menyelamatkan suaminya.
Juga demi anak yang dikandungnya .
Ia rela menekan egonya, mengorbankan dirinya, menekan sejuta kegalauan dan kegundahan hatinya, meminimalkan kepedihannya, hanya untuk " kehidupan dan kebahagiaan mahluk mahlukNya.
" Dengar Fahri, dia, Maria, butuh kamu agar bisa hidup....dan anak dalam kandungan ini butuh ayahnya "

Kalimat kalimat tersebut sangat jelas menyiratkan pengorbanan seorang perempuan, yang berjuang dengan cara apapun ingin agar ayah anaknya terbebas dari hukuman.

Dia yakini, ayah anaknya, walaupun belum dikenalnya dengan baik, adalah seorang yang seharusnya, patut dan layak dibela, dipertahankan. .
Satu satunya cara agar suaminya terbebas dari hukuman adalah menghadirkan saksi yang dalam keadaan koma dan satu satunya cara agar "menghidupkan" yang sedang koma adalah dengan merelakan suaminya menikahi, menyentuh, mendekap dan "menghidupkan" kembali sang saksi kunci.

Tak cukup hanya dengan menyuruh suaminya menikahi perempuan lain, tapi dia siapkan juga kamar disebelah kamarnya untuk perempuan tersebut.
Duuuh.........perempuan.... perempuan....
Betapa besar pengorbanannya untuk menjalankan apa yang Allah mau : berkhidmat kepada semuuuua mahluk mahlukNya.......

Dan memang ternyata, kekuatan cinta kepada Allah dan kepada jodoh yang dihadirkan Allah kepadanya, membuat yang berat jadi ringan, yang sulit jadi mudah dan yang musykil menjadi nyata, yang menyedihkan menggundahkan menjadi kebahagiaan.

Ada banyak ragam bentuk kekuatan cinta.
Begitu pula, ada banyak ragam jenis kehidupan akibat kekuatan cinta.

Terpulang kepada kita.
Dicintai adalah takdir, mencintai adalah pilihan.
Apakah kekuatan cinta kita akan membahagiakan atau menyengsarakan ?
Apakah kekuatan cinta kita akan memuliakan atau menghinakan?
Apakah kekuatan cinta kita akan bermanfaat bagi sebanyak banyak mahlukNya atau malah akan membuat kita menyusahkan orang lain ?

Semoga kita semua bisa terus belajar belajar dan belajar meningkatkan kekuatan cinta kepada Allah dan kepada semua mahlukNya.

Dan semoga Allah memberi kemampuan kepada kita untuk bisa memilih jenis kekuatan cinta, agar kita bahagia sejahtera mulia dunia akhirat, dan kita bisa memberi manfaat sebanyak banyaknya kepada mahluk mahlukNya, amin


*foto-foto Ayat-Ayat Cinta diambil dari "http://hewiperkepis.blogspot.com", terima kasih ya.

Sunday, March 16, 2008

AYAT AYAT CINTA

" Nikahi dia, Fahri "
Kalimat yang begitu pendek. Hanya 3 kata termasuk nama orang.
Tapi dampaknya....sungguh luar biasa.
Apalagi Aisha mengucapkannya dengan penekanan kata demi kata yang sangat jelas , lambat tapi tegas, dengan penjiwaan yang menyiratkan sejuta rasa.......duuuuuhhh.

Adegan Aisha mengucapkan kalimat tersebut, diikuti adegan berikutnya, dia menangis terisak di lorong rumah sakit, menumpahkan gemuruh jiwa, berjuta rasa dengan menelungkupkan wajah ke dinding lorong Rumah Sakit, sangat pas membawa kita terhanyut, merasakan gejolak hatinya.


Buat si mamah, adegan itu yang paling amat sangat berkesan.
Nggak tau kenapa.
Rasanya gimanaaa gitu, melihat kekuatan cinta Aisha, ketegaran hatinya, keyakinannya, keikhlasannya, kepercayaannya kepada Yang Memiliki Kehidupan......
Duuuuh....gimana ya kalau kita yang ada di posisi Aisha.....sanggupkah ?

Kekuatan cinta, akan membuat yang sulit menjadi mudah, yang nggak mungkin akan menjadi nyata, yang musykil akan menjadi realita, yang membebani akan menjadi ringan, begitukah ?

Pastinya iya, asalkan kekuatan cinta yang dimaksudkan juga komplit, ya cinta kepada Sang Khalik dalam arti tunduk patuh tawakal total atas segala ketentuanNya ya cinta kepada mahlukNya....iya nggak ?

Dahsyatnya kekuatan cinta kepada sang terkasih pleus cinta, ikhlas, pasrah, tawakal kepada Allah , akan senantiasa membimbing kita menapaki kehidupan sesulit apapun yang bagi sebagian orang nggak mungkin bisa dijalani......

Duuuh....pengeeeeen banget bisa punya kekuatan cinta yang dahsyat, yang bisa memberi manfaat kepada sebanyak banyak mahlukNya....ihks, ihiks

Maafkan bila ku tak sempurna.........

Monday, March 03, 2008

AKHIR KEHIDUPAN

Bangun Sugito alias Gitto Rollies wafat.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Remi Silado di harian Kompas menulis, Gitto sebagai " nu bogana Bandung ".
Konon, katanya, siapa sih orang Bandung yang nggak kenal Gitto?
Remaja paling badung di jamannya.
Nangkring di tempat roti bakar perempatan Dago-Riau.
Begajulan bahkan suatu ketika dengan melucuti pakaiannya sendiri menaiki sepeda motor pulang pergi Bandung- Lembang, tengah malam buta.

Motornya aja paling beken di kota Bandung saat itu.
Sadelnya dibuat seperti kursi malas, stangnya dibikin jangkung.
Narkoba dan kelakuan "nggak seperti orang baik baik lainnya" sudah menjadi agendanya sepanjang hari.
Konon, nyaris 30 tahun ia diperbudak barang haram tersebut.

Si mamah dan si akang sih yang asli Bandung, nggak tahu yang namanya Gitto saat begajulannya.
Beda banget sih kutub gaulnya.
Yang satu ada dijalanan, yang satu ada dirumah...hehehehe, maklum SMA tilu Bandung tea...peernya selalu berjibun.....
Mana ada waktu buat gentayangan dijalanan tengah malam buta.

Belakangan, kita tahu ada penyanyi Bandung yang suaranya serak serak basah dan gaya panggungnya asyik, berbeda dengan yang lainnya.
Belakangan pula, setelah hijrah ke Jakarta, kita tahu dari dongeng antar teman, dulu ada yang namanya Gitto "buligir" tengah malam di jalan Dago.

Di akhir khayatnya, justru almarhum terkenal sebagai pendakwah.
Membuang semua atribut jaman edun suredun dulu dan berganti rupa menjadi manusia yang penuh manfaat untuk sebanyak banyak umat
Almarhum berubah total seratus delapan puluh derajat sejak menginjak usia 50 tahun.

Kepergiannya ditangisi dan dihantarkan banyak orang.
Kenangan manis dirajut dengan sejumlah sahabat.
Amal baik dikenang oleh banyak umat.
Keteladanan hidup diakui banyak relasi.
Alhamdulillahirabbil alamin, Insya Allah Khusnul Khatimah.

Bersamaan dengan berita wafatnya Gitto Rollies, tersiar pula berita ditemukannya auditor *** bersama seorang perempuan didalam mobil di pantai Ancol dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Astaghfirullahaladziim.
Istri sang auditor sudah beberapa hari mencari, bahkan sudah melaporkan ke polisi.
Relasi menduga, almarhum lembur dikantor sehingga nggak pulang pulang.

Begitu ditemukan, astaghfirullahaladziim, sudah tak bernyawa dalam keadaan berpakaian yang nggak etis untuk diceritakan.
Ditemukan ditempat yang tak terduga bersama perempuan pula, yang jelas bukan istrinya.

Setiap mendengar berita duka....aaaaarrrgh..selalu kaget ya...
Padahal kan sudah jelas dan pasti, semua yang bernyawa akan berujung.
Semua mahluk hidup akan punya akhir hidup....

Setiap mendengar berita duka, yang terngiang kembali adalah lagu lagu...
Andai kutahu...kapan tiba ajalku.... ku akan memohon, Tuhan tolong panjangkan umurku.
Pasha ungu menyanyikannya dengan penjiwaan yang pas banget.....

Atau...
Akan datang waktu, tak ada suara ( duuuh...mulut terkunci, tangan dan kaki nggak bisa berdaya.....ihiks, ihiks...jadi ingat senandungnya chrisye..)....

Atau...
Bila waktu tlah memanggil...teman sejati hanyalah amal ( itu lagu opiq ya )...

Aaaaah, sedih banget yaaa......gimana kalau tiba giliran kita ??

Kapanpun, dimanapun, dengan cara bagaimanapun, kita akan berujung.....
Duuuuh, gimanaaaa ya rasanya......takut? kaget ? sedih? gembira? senang? pasrah? berontak? ikhlas? ...
Nggak pernah ada yang tahu, karena nggak pernah ada yang cerita pengalamannya bukan ?

Sesaat sebelum malaikat maut datang menjemput, atau beberapa lama sebelumnya, apakah kita tahu ?
Apakah ada tanda tanda ?.....
Wallahu alam

Kata orang tua, kita harus sering mendengar, melihat, menyaksikan ujung usia yang lainnya, agar kita selalu diingatkan, diingatkan dan diingatkan lagi, bahwa suatu saat nanti, kapanpun, dimanapun, bagaimanapun...akan tiba pula kita diujung.......

Kalau ingat hal itu...
Duuh... bener bener pengen senantiasa beristighfar, memohon ampunan, senantiasa berdzikir, mengingat Allah, dan senantiasa berpikir, berniat, berbuat kebaikan, kebaikan, kebaikan...

Pengennya sih selalu tersenyum dan berbuat yang baik baik...karena siapa tahu detik berikutnya kita nggak bisa tersenyum lagi, nggak bisa berbuat baik lagi, bahkan nggak bisa menggerakkan bagian manapun dari tubuh kita......ihiks, ihiks....

Pengennya sih, nggak pernah sepersekian detikpun berpikir, berniat, apalagi berbuat yang nggak baik, nggak manfaat, nggak mengantarkan kita keujung usia yang indah, tenang, damai, khusnul khatimah..........

Kalau ingat ujung usia, Insya Allah kita akan senantiasa bersyukur dan beristighfar terus menerus pleus akan melakukan apapun dengan sebaik baik kemampuan kita, bukan begitu ?

Ketika mengerjakan pekerjaan kantor yang ruwet dan berjibun....tersenyum aja ah, kerjakan dengan sebaik baiknya...
Siapa tahu ini pekerjaan terakhir....detik berikutnya tak bisa menggerakkan tangan lagi.

Ketika membaca dan belajar...mau dilakukan dengan fokus dan sepenuh jiwa aja ah....siapa tahu detik berikutnya mata dan otak berhenti berfungsi...

Ketika bersua suami, anak, kerabat, tetangga, teman sejawat....tersenyum dan menyapa dengan sebaik baik perkataan aja ah....
Siapa tahu ini perjumpaan terakhir...detik berikutnya, mulut terkunci dan lidah kelu....

Ketika menyuapi anak, memandikan anak, menyusui anak, tersenyum aja ah, juga disentuh dengan sepenuh cinta....
Siapa tahu ini menyuapi, menyusui, memandikan, menyentuh yang terakhir.....detik berikutnya...nafas terhenti.

Ketika memasak, mencuci, menyapu, menyetrika....dilakukan dengan ikhlas dan gembira aja ah...
Siapa tahu ini memasak, mencuci, menyapu, menyetrika yang terakhir kalinya....detik berikutnya...jantung berhenti berdetak.

Duuuuh....khusnul khatimah, pengeeeeeen banget begitu yaaa...

Semoga Allah senantiasa menjaga hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita, agar kita bisa mengakhiri kehidupan dengan indah, khusnul khatimah, amin.

LALIEUR

Biarpun ibu ibu bau masakan, gini gini juga si mamah rada rada tahu kasus BLBI, siapa yang mengemplang BLBI alias siapa yang menguras harta negara atau dengan kata lain siapa yang merampok duit rakyat ....hehehehe

Makanya, begitu semalam nyasar ke detik.com, tahu ada jaksa penuntut untuk kasus BLBI , yang notabene mewakili lebih dari 200 juta rakyat Indonesia tertangkap tangan lagi nerima suap 660 ribu dollar, dirumah orang yang perkaranya baru saja diputus bebas........beueueueueueu....nano nano banget deh perasaan si mamah ini....guemesssss bangettt....

Siapapun, yang memegang amanah rakyat , koq ya nggak ada takut takutnya ya untuk berbuat „selingkuh“ terhadap kepercayaan rakyat ?.....



Boleh lah dia nggak takut sama rakyat, bolehlah dia nggak takut sama penjara...
Tapi sama Allah Yang Maha Tahu ??? Apa nggak takut ?
Dia, Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.
Nggak ada sebesar zarrahpun yang akan luput dari pengamatannya.

Ini ? Duit segombyok gombyok ?
Kata orang sunda sih, nyolok mata buncelik pisan.
Dimana mau disimpennya kalau terima tunai begitu ?
Mau diumpetin? Nggak bisa disembunyikan atuh.

Bolehlah berkilah itu urusan jual beli permata.
Permata apaan ?
Masa bertransaksi apapun dengan orang yang sedang berperkara dan perkaranya juga kita lagi jadi seterunya ?

Dimana ya akal sehatnya ?
Atau sudah nggak punya akal ?

Atau sudah nggak punya muka?
Atau sudah nggak punya kepala ?..

Hehehehhe....jadi inget ungkapan almarhum mertuaku buat mereka yang terang terangan mengemplang duit rakyat :
Lain geus teu boga beunget deui….teu boga hulu !....wuakakakakaka….
( bukan udah nggak punya muka lagi...udah nggak punya kepala !!! )

Trus......hare gene masa ada transaksi jual beli pake duit cash, tunai, buat segambrengan gitu ?
Kenapa nggak di transfer aja atuh kalau jual beli yang sah dan halal mah, iya nggak ?
Yang satu kudu narik duit segombyok dari Bank, dengan resiko dirampok...

Pihak satunya kudu nerima pula segambreng, dengan resiko dirampok pula.

Ada yang aneh ???
Pasti ada, bukan ?
Lagi lalieur kitu ?
Dipikirnya rakyat bisa dibodohi kitu?

Bukannya suudzon atau melanggar azas praduga tak bersalah, jangankan orang pinter, si mamah aja nggak percaya tuh.
Duit segombyok, tunai, untuk urusan jual beli dengan orang yang lagi berperkara, berseteru dengan kita....bener bener diluar nalar orang waras..
Alhamdulillah, si mamah masih sehat lahir batin, berpikirpun masih jernih.
Dan Insya Allah hati si mamah juga nggak butek.....

Sedih ya melihat disatu sisi banyak pejabat yang berupaya mati matian menegakkan „bebeneran“, menegakkan apa yang seharusnya ditegakkan demi kebaikan generasi mendatang.

Tetapi disisi lain masiiiiiiiih ada aja oknum yang mempermainkan hukum, merusak citra seluruh jajaran pemegang amanah rakyat..........duuuhhhh..

Astaghfirullahaladziim.....