Wednesday, September 26, 2007

TUNDUK PATUH PADA PERINTAH ALLAH

Renungan puasa pagi ini, postingan ini pernah ditulis tahun lalu.
Ketika sahur, langit begitu indah dengan bulan bersinar penuh dan bintang berpendaran, mengingatkanku akan tulisan ini.

Setiap pagi buka jendela kamar, dihalaman belakang rumahku, berjajar kembang warna warni yang masih tertidur pulas, dedaunannya tertunduk lesu, semuanya menguncup tanpa ada bunga merekah......

Nanti, seiring waktu bergulirnya matahari, udara menjadi hangat.
Perlahan, kuncup bunga bergerak merekah, berkembang, dedaunanya menjadi tegang kaku melengkapi indahnya semarak bunga berkembang warna warni....

Nanti, selepas ashar, ketika matahari perlahan bergerak keufuk barat dan kehangatan udara kembali menurun......bunga bunga kembali menguncup, dedaunan kembali tertunduk lesu....tidurrrrrrr.....

Begituuuuuu terus setiap hari, mengembang menguncup sangat akurat mengikuti pergerakan perubahan alam, tingginya matahari dan hangatnya udara.......

Setiap pagi, didepan rumahku juga berjalan bergerombolan, membentuk kelompok, ada yang 4, 6, atau 5, 3.......sekumpulan kambing kambing lucu berbagai usia.
Ada yang putih, coklat...berjalan berbarengan sambil sekali sekali menyantap tanaman pagar hidup diberbagai pekarangan....
Mereka bergerak kearah timur, entah kemana, menyebrangi jalanan ramai ( tapi blum ada yang ketabrak lho....).........

Nanti, selepas ashar....lagi lagi kelompok kambing kambing tersebut kembali kearah barat, pulang kekandang...( lha koq ya nggak bawa peta tapi tahu jalan pergi pulang ya.....nggak nyasar lho.......).
Nggak pernah mereka pulang malam buta atau lewat maghrib ( nggak punya jam koq tahu waktu ya.......)....

Iidiiiiiih...jadi malu ya sama kambing dan bunga bunga....
Yang begitu tunduk patuh sama hukum alam.....

Kalau matahari tingginya segini, hangatnya segini, bunganya meletek segini, daunnya sekencang begini........
Kalau matahari mau tenggelam....kata ibu kambing, hayu barudak...harus pulang......
Jangan ada yang toloheor, udar ider nggak karuan...

Aduuuuuuuuh....jadi malu ya sama kambing dan bunga bunga kecil.....

Astaghfirullahaladziim....
Ampuuuuun Gustiiiii....kita mah suka masih bedegong nya...

Tuesday, September 25, 2007

RENUNGAN BULAN PURNAMA

Ditulis hari Jumat 6 Oktober 2006.........,

Hari ini 25 september 2007 diedit kembali.
Lagi bulan purnama juga bukan ?

Hari ini bulan purnama bukan ??
Setiap bulan purnama, aku tuh punya keasyikan sendiri.
Mengamati bulan penuh, bertaburan bintang dilangit luas....
Duuuuh, indahnya.

Apalagi dari rumahku sekarang, pergi pulang taraweh pasti dari halaman belakang rumah terlihat jelas langit penuh bintang dengan fokus bulan purnama dibalik bayang bayang dedaunan tipis pohon bambu disepanjang pagar.......
Kebayang kan ???

Besok dini hari, ketika akan sahur, kalau keluar kamar tidur akan terlihat jelas dari kaca jendela besar ruang tamu bulan purnama sudah berpindah tempat.
Tetap memikat apalagi kalau memandangi langit dari teras atas....
Duuuuuh. ..makin luas yang bisa dinikmati.

Kalau sedang menikmati keagungan Allah, apa sih yang terpikirkan ?

Kalau aku, seringnya sih disamping bersyukur, memuji kebesaranNya, juga memikirkan apa sih maunya Allah melahirkan kita kedunia ?
Apa sih maunya Allah menciptakan kelompok yang namanya manusia ?
Apakah kita secara pribadi sudah menjadi mahluk seperti maunya Allah ?
Apakah kita secara kelompok manusia sudah menjalankan apa yang seharusnya ?
Apakah kita sudah menjalankan apa yang diperintahkanNya ?

Sudahkah ?
Sampai merinding bulu kuduk (sabulu bulu awak panginten nya) kalau kita asyik menikmati indahnya alam sambil merenungkan tugas dan pencapaian kita.

Ada obrolan dengan suamiku yang nggak pernah aku lupakan kalau sedang dialog tentang tugas manusia sebagai kelompok:
Apakah Allah disana menunggu "sesuatu" dari kita semua sebagai pertanggung jawaban kelompok manusia sebagai suatu kesatuan bukan sebagai pribadi saja?

Apakah itu yang ditunggu diserahkan kembali kepada Allah, dipertanggung jawabkan bersama..... ..
Apakah ????

Teringat akan cara hidup manusia, khususnya bangsa kita.
Terkesan tidak menjaga apapun yang diciptakanNya.
Hutan dirusak, pohon ditebang, binatang dianiaya, juga manusia tidak diperhatikan bahkan didzalimi, sehingga segala yang diciptakanNya tidak dipelihara, tidak dihormati seperti yang Allah mau......

Teringat akan polusi yang merusak segala tatanan kehidupan.
Teringat akan cara hidup yang acak adut, cara makan yang cenderung menjadikan apapun bahan olahan manusia baik yang sehat maupun yang beracun dengan berbagai zat tambahan.

Teringat akan segala hal yang notabene akan mengubah manusia itu sendiri, baik raganya maupun jiwanya.

Apakah kedzaliman manusia terhadap dirinya sendiri ( kurang tidur, merokok, minum minuman keras, makan makanan apapun yang tidak menyehatkan dll dll ) , kedzaliman terhadap mahluk lainnya ( flora dan fauna ) ditambah sifat karakter yang tidak berahlak mulia, lambat laun akan mempengaruhi raga dan jiwa manusia yang " seharusnya " ?....

Apakah demikian ???
Apakah semua kedzaliman itu akan merusak DNA, atau chromosome manusia dari bentuk aslinya seperti awal penciptaan manusia ?
Sehingga kita, kelompok manusia akan berubah menjadi apa yang " tidak sesuai aslinya" ???

Apakah yang akan diminta Allah kelak sebagai pertanggung jawaban kita bukan sebagai pribadi tapi sebagai kelompok manusia ?

Ibarat lari estafet..... ...mengoperkan tongkat estafet..... ..
Adakah sesuatu yang diminta "kembali", terakhir diestafetkan. ..????
DNA kah ??
Chromosome kah ???

Apa ya.....
Terbukti.... cara hidup manusia yang zalim baik terhadap diri sendiri atau terhadap mahluk lainnya, menjadikan manusia menjadi sasaran banyak perubahan baik fisik maupun jiwa......

Polusi udara, kuman, makanan, cara hidup, sikap hidup, karakter yang tidak menggambarkan qalb yang baik, dll, dll........

Manusia yang baik, yang berenergi , yang bermanfaat, bahkan banyak yang menjadi kehabisan energi akibat kedzaliman manusia lain atau polusi yang diakibatkan kedzaliman manusia umumnya.

Nanti malam, bulan purnama.
Saat yang mengasyikan untuk kembali merenung.

Sudahkah kita menjadi mahluk seperti maunya Sang Khalik ?
Sudahkah kita menjadi manusia kesayangan Allah karena kita tunduk patuh atas semua yang diinginkanNya ?
Sudahkah kita berkontribusi terhadap kelompok manusia, sebagai tanggung jawab kelompok besar yang namanya manusia bahwa kita sudah menjalankan semua yang di"titipkanNya " ?

Sudahkah kita ikut menjaga alam, menjaga flora fauna lainnya dan berkhidmat kepada sesama manusia?
Sudahkah kita tidak ikut ikutan menambah polusi kehidupan, baik polusi fisik maupun polusi mental ??
Sudahkah ????

Selamat menikmati indahnya alam bulan purnama.
Semoga kita semua menjadi mahluk yang menjalani hidup seperti maunya Allah SWT,amin.

Monday, September 24, 2007

APA YANG SALAH PART TWO

Setiap weekend, ibu ibu di kampung kampung seputar Serpong, sibuk minta duit, baik ke suaminya, atau ke saudaranya atau ke majikannya.
Besarannya sih nggak seberapa, “cuma” tiga ribu atau lima ribu rupiah saja.

Untuk apakah ?
Mereka kan “separuh wajib” ikut pengajian, dengerin ustadz atau ustadzah “ngajarin yang baik baik”.
Kalau nggak hadir, ya dikucilkan, ya diomongin, ya dicap kapir…..

Nah, apa hubungannya dengan duit lima ribuan ?
Ternyata, kalau ikut pengajian, “harus” ngumpulin duit, begitu katanya….

Halah, kayak konser musik aja, pake tiket masuk
Kayak mau nonton bioskop aja, harus modal duit……

Kalau yang rajin ikut dengerin “yang baik baik’, nanti masuk surga
Kalau yang nggak punya duit?
Ya ngutang aja …atau…ya itulah, orang miskin mah dilarang masuk surga kali ya…..

Uuuugggh…jahat amat ya….
Ngajarin yang baik baik darimana horeng??

Sekarang udah hampir pertengahan ramadhan….naaaaaah, “pak ustadz” dikampung kampung, kata pak sopir, akan gencar “mengejar” penduduk….
”yakatnya maaanaa”…maksudnya zakat kali ya……
Dan, kalau mau masuk surga, zakatnya wajib dikasihin pak ustadz….

Halah…trus dikemanain itu duit ?
Kata pak sopir sih…..yaaaaa, buat “pak ustadz”….

Ueuleuh euleuh…koq dibiarin sih ?

Dari postingan tentang APA YANG SALAH terdahulu, pacar terbang si empunya blog remehtemeh, ngasih comment yang patut direnungkan.
Diantaranya katanya :Tuhan tidak menciptakan orang miskin, manusia yang memilih dirinya miskin. Kesempatan selalu berulang kali, karena kita punya kehendak bebas untuk menciptakan kesempatan. Pasti ada yang lalai, yang membuat kemiskinan menjadi langgeng turun temurun. Bukan karena orang miskin itu tidak punya kehendak bebas dan tak mampu berpikir sendiri, tetapi mereka dimiskinkan oleh sistem yang mereka tidak mampu menghindar darinya, bukan oleh nasib atau takdir.

Naaaah tuuuuh….bener kaaaaan ??
Ada sistem yang perlu dibenahi, dibenerkan, dilurus luruskan agar jangan bengkok……
Siapa yang bisa membenerkan sistem itu ?
Kita ? Para penguasa ?

Sok atuh para pemegang kendali, harus bener bener memegang amanah teh…nanti di akherat ditanyain lho……..
H.iiiiyyyy ceyyyeemmm...

Apakah kita, orang biasa biasa saja, mampu mengubah sistem?.......
Aaaaah, si mamah sih tetep berpikir positif aja koq...

Kita berkontribusi positif aja, sekecil apapun, semampu kita, iya nggak ???..
Salah satunya, mungkin kita harus belajar berani menegur siapapun, kapanpun, dimanapun yang melanggar aturan, melanggar bebenaran...

Ayo, berani nggak????.........

Kata orang asing, orang Indonesia itu toleransinya tinggi.
Saking tingginya, maka yang salah atau melanggar aturan juga dibiarkan saja.........

Halah.....ini mah toleransi negatif, nggak positif.
Tapi diingat ingat iya juga kan ?

Coba, pernah nggak ada yang berani menegur sopir angkot yang mangkal diperempatan?
Yang mangkal persis dibawah rambu lalu lintas dilarang stop/S merah coret?

Ada nggak yang berani negur yang merokok ditempat umum ? Membuang sampah sembarangan? Merusak fasilitas umum? Ada nggak yang berani menegur orang yang menerobos antrian? Ada nggak ?????

Yuk ah kita belajar berkontribusi positif terhadap perubahan sistem yang memang harus dibenahi........

Salam

Tuesday, September 18, 2007

BADUY

Tiba tiba saja 4 orang lelaki berpakaian hitam hitam tanpa alas kaki dengan menyandang gembolan menerobos masuk halaman dalam rumah temanku yang kebetulan pagarnya terbuka.

Halah...siapa mereka ?
Mau apa memasuki daerah privat ?
Secara halus mereka digiring kembali ke halaman depan oleh suami temanku.....

Bapak Gede ! Bapak Gede ! ,seru mereka....
Pas temanku melongok keluar..
Ibu Gede ! Ibu Gede...seru mereka.....

Apa ya maksudnya ?
Selanjutnya, mereka bertutur, sambil duduk bersila ditanah , sementara "Bapak Gede" harus duduk dikursi , karena katanya "pamali" duduk setara mereka.

Konon telah 4 hari 4 malam turun gunung, keluar dari perkampungan mereka, nun jauh didaerah Banten sana, menyusuri jalan tanpa alas kaki, sekedar hanya ingin menjalankan perintah tetua mereka.

Bahwa sudah 3 kali berturut turut, tetua mereka mendapat wangsit, dalam mimpinya ditampakkan wajah seseorang yang harus ditemui dan mendapat anugrah senjata sakti mandraguna bernama senjata merah delima.

Konon, senjata tersebut sudah banyak ditawar orang seharga jutaan, puluhan juta, ratusan juta rupiah.....
ck, ck, ck, ck....senjata apapula ini ya...

Berulang mereka menyampaikan, bahwa "Bapak Gede" bakal kaduhung, mun teu mawa ieu pusaka ( akan menyesal kalau tak mengambil benda pusaka ), atau membeli beberapa kerajinan tangan yang juga mereka bawa.

Dialog yang sepenuhnya terjadi dalam bahasa sunda "mirip bahasa baduy", sementara temanku yang jawa kebetulan saja besar di Bandung , seperti menjurus kearah pemaksaan pembelian "benda pusaka"........

Untung temanku teringat salah seorang relasi yang asli Banten......
Dan ketika dihubungi, dengan tegas mengatakan, jangan dibeli.
Orang baduy tidak demikian, beri saja sedikit uang, jangan banyak banyak, nanti mereka kembali , usir dengan cara halus.

Dan ketika ditolak, dan diberi uang 20 ribu untuk membeli minuman dijalan, mereka toh menerimanya.

Apalagi ketika ditawari makan minum, mereka dengan sukacita menerima bungkusan makanan.

Si mamah sih penasaran banget, bagaimana itu tetua mereka mendeskripsikan wajah "Bapak Gede" yang muncul dalam wangsitnya kepada utusannya, sehingga mereka yakin 100 % temankulah " Bapak dan Ibu Gede"....

Apakah wajah dalam mimpinya itu difoto?
Hehehehehe....

Duuuuh....
Jadi teringat orang baduy asli, yang begitu setia menjunjung nilai nilai luhur.
Yang begitu konsisten menjaga alam dan lingkungan
Yang memang suka berjalan kaki berhari hari dari tempat tinggalnya, hanya sekedar ingin mempersembahkan hasil palawija dari kampung halamannya kepada petinggi nagara yang mereka yakini sebagai suatu kewajiban sebagai penduduk, tanpa pamrih, tanpa mengharapkan apapun jua, tanpa menerima imbalan.
Apalagi ini cuma duit 20 ribu.

Orang Baduy asli sama sekali nggak pernah mau menerima apapun.
Sungguh mereka menjaga martabat kelompoknya secara turun temurun.

Jadi terkenang orang baduy.
Yang konon merupakan penduduk paling kaya di seantero banten, bahkan di Indonesia.
Boro boro minta duit, memberi adalah kebiasaan mereka.

Bayangkan, mereka, orang Baduy asli, rajin bercocok tanam, rajin menjual hasil tanamannya ke"kota", tanpa membutuhkan apapun dari "kota" untuk hidupnya kecuali garam, ikan asin, terasi....
Bisa dibayangkan, berapa besar tabungan mereka sepanjang hidupnya.
Duh....

Koq tega teganya ya merusak nilai budaya Baduy yang begitu indah .

Friday, September 07, 2007

RAMADHAN

Postingan kali ini sih kayak surat terbuka aja deh, takut keburu lupa.

si mamah dan keluarga menghaturkan :

Selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan
Mohon dimaafkan segala kekhilafan, kelalaian, kesalahan, lahir batin
Semoga kita semua bisa sehat bugar, lancar menjalankan seluruh rangkaian Ibadah Ramadhan
Semoga Ramadhan kali ini menjadikan ajang buat kita semua beberesih, dan menjadi pembuka jalan hidup yang menyenangkan, membahagiakan, penuh manfaat, penuh berekah , rejeki senantiasa berlimpah, membawa keselamatan dan kemuliaan dunia akhirat. Semoga kita menjadi insan yang ikhlas, pribadi yang indah mempesona, membawa ketentraman, kedamaian kehangatan dan kebahagiaan bagi siapapun juga, amin

Pesan si mamah, jangan terlewat taraweh nya ya, tadarus juga walau satu ayat sekalipun.
Bapakku almarhum dulu berkata, dalam bulan ramadhan, ada satu malam, dimana permintaan kita ketika kita berdoa, dikabulkan semuanya , kita nggak tahu malam keberapa itu, jadi, daripada terlewat kesempatan itu, ya jangan absen aja berdoanya setiap malam dibulan Ramadhan ini ya...

Mudah mudahan kita semua senantiasa bisa berbuat kebaikan khususnya sepanjang Ramadhan ini.
Kita saling doain aja ya.....

Salam

btw, titip doa doooong..........teteh Astrid pengen hamil !!!! ( hehehe...si mamah juga pengen cepet jadi nini...heuheuheuheu..., jangan jangan ntar malah males tidur sama aki aki , hahahahaha)

Wednesday, September 05, 2007

PAILIT

Duuuuuuhh....gimana ya menggambarkan perasaan ini....
Super nano nano banget deh pokoknya..

Kemarin, ada yang lihat nggak ?
Hakim di Pengadilan ( pengadilan mana ya, jakarta pusat ?) membacakan keputusan telak : PT DI dinyatakan PAILIT......
I.ihiks, ihiks,

Apa konsekueansinya ?
Itu asset perusahaan harus dijualin kali ya, dan dibayarkan untuk pesangon para karyawan yang dirumahkan...

Duuuuh..., koq gini gini amat ya........
Pantesan negara kita itu ketinggalan melulu, jadi bangsa konsumen bukan produsen......
Nggak bisa mulasara "kekayaan" bangsa siiih, baik berupa SDM jempolan ( jadi aja pada kabur keluar negeri), sumber alam yang berlimpah, maupun program program berteknologi tinggi yang efeknya baru dirasakan nanti, entah anak kita atau cucu kita yang akan menikmatinya ( kebanyakan sih pengennya segala instant..pok pek sok...nggak mau berproses ya )....
Makanya, perasaan si mamah sih jadinya nano nano banget.

Masih teringat, terbangnya pesawat pertama buatan anak anak bangsa yang membanggakan, sehingga hari itu ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi.
Ketika pesawat mengangkasa, melintas diudara, disaksikan jutaan pemirsa......
Duuuuuh, bangganya bukan main.

Setelah berkutat bertahun tahun, setelah segenap pikiran, kepinteran, kemampuan, waktu, tenaga, bergotong royong dihimpun....maka terbanglah sebuah pesawat buatan anak anak bangsa Indonesia sendiri...

Duuuh, beneran deh.
Coba diingat ingat perasaan kita saat itu, bangganya nggak bisa dilukiskan.
Serasa martabat bangsa juga ikut melesat , naik ke angkasa raya.

Indonesia patut bangga dan bisa diperhitungkan dunia.
Kelak, akan bisa mencukupi kebutuhan sendiri bahkan akan bisa ekspor pesawat kecil dan menengah , yang membanggakan, yang meninggikan derajat bangsa, sehingga kita akan dikenal bukan hanya sebagai bangsa pengekspor TKW yang nggak berkualitas saja...
Tapi....ini lhoooo..kita juga bisa ekspor pesawat yang jelas jelas menggambarkan kemampuan kita menguasai teknologi tinggi.

Tapiiiiii, kemarin......
Ihiks, ihiks...
Sediiiiiih banget.
Itu PT DI kebanggaan jutaan rakyat, dipailitkan.
Apa yang lain nggak merasa bangga gitu kita punya industri pesawat terbang ?

Apa seneng gitu kebanggaan kita diluluh lantakkan ?
Apa merasa cuek bebek aja gitu asset yang luar biasa itu dihancur leburkan ?
Dipailitkan kan sama aja artinya dengan dimusnahkan......

Astaghfirullahaladziim.
Mudah mudahan Allah senantiasa mengampuni dan menyayangi kita semua.

Melihat reaksi eks karyawan PT DI yang bersorak sorai ketika keputusan dibacakan.....ya si mamah sih nano nano banget deh.....

Mereka kan umumnya berjuang untuk kepentingannya sendiri dan nggak melihat jauuuuh kedepan.
Ya dimaafkan atuh yang begitu mah.
Kasihan mereka dirumahkan tanpa kejelasan pesangon.
Kasihan mereka yang sudah berjuang bertahun tahun mempertanyakan haknya.
Ada yang berurai airmata ( ini pasti deh karyawan yang dulunya berbakti total, kerja keras mencari nafkah ).
Ada pula yang menyeringai, mengacungkan tinju .... waaaah...jangan jangan ini termasuk pekerja yang dulu sering buang buang waktu....kan bukan rahasia lagi, dulu jaman pegawainya berlimpahan, kelebihan pegawai, banyak pegawai yang datang siang, kemudian berkongkow kongkow mondar mandir antara gedung satu dan gedung lainnya dan makan makan di kantin menunggu waktu pulang.....
Hehehehe, iya ada kan ???).....

Koq nggak ada yang mudeng untuk bayarin pesangon mereka sih ?
Coba kalau ada kebijakan yang cepet, mereka dibayarkan pesangon.
Bantuin dulu keq, sama siapa aja tuh....
Pasti perusahaan kebanggaan jutaan rakyat tersebut nggak akan dipailitkan, dijual semua assetnya hingga kandas semua impian dan menukik pula martabat dan harga diri kita yang pernah ikut terbang ke angkasa bersama terbangnya pesawat pertama dulu....

Duuuuuh, koq gini gini amat ya.....

Andaikan...ya, andaikan saja si mamah punya duit buat bayar pesangon mereka, udah disuruh ngantay alias antri tuh.....
Buat apa duit dikeukeuweuk nggak ada manfaatnya, mati juga cuma butuh lahan 2 kali 1 dan telanjang bulat koq....iya nggak ?

Sedangkan mereka yang berurai airmata, nggak akan mempailitkan PT DI koq kalau pesangonnya dibayar mah....
Sok atuh bayar sama siapa ?
Masa katanya punya duit triliunan, koq di keukeupan melulu?
Koq nggak dipake buat yang manfaat ?
Ntar keburu mati lho....nyeselll....
Lagi pula duit triliunan duit dari mana sih ?
Duit siapa sih ?
Gimana caranya bisa sampai dapet triliunan?
Padahal buat pesangon yang akan menyelamatkan masa depan anak cucu kan nggak butuh sebanyak itu ?

Jangan jangan, malah dalam duit segambreng itu memang banyak hak rakyat umumnya yang terampas....
Euleuh....iiiiyyy, ceyyyem nanti dialam sananya ya.....

Astaghfirullahaladziim.

Memedihkan memang, perusahaan yang dibangun dengan susah payah.
Seiring dengan perkembangannya, berkembang pula rasa kebanggaan berbangsa bernegara kita.
Seiring dengan dihasilkannya produk berbagai jenis pesawat, terangkat pula martabat kita dimata dunia....

Ini, tiba tiba dipailitkan ?
Beginikah caranya kita menyikapi kebanggaan kita ?
Beginikah caranya pemerintah menihilkan impian jutaan anak anak yang dulu begitu bersemangat bergairah, bangga dengan tokoh intelektual dan bangga akan kemampuan mensejajarkan diri dengan bangsa lain yang sudah mampu memproduksi pesawat terbang ?
Beginikah ?

Duuuuh....apa nggak ada yang bisa mengambil kebijakan yang bagus ya.....
Kata orang sunda sih, harus herang caina, beunang laukna........
Kkaryawan tidak dizalimi, perusahaan pelan pelan bangkit kembali, disupport membangun citra yang membanggakan seluruh rakyat Indonesia...

Barudak........
Ada yang punya solusi jitu ?

Duuuuuh....koq ya terasa kita ini makin dipreteli rasa bangga berbangsa bernegara, rasa bangga sebagai bangsa yang bermartabat, rasa sareundeuk saigel sabobot sapihanean, rasa sabilulungan demi kemajuan seluruh bangsa......

Astaghfirullahaladziim...
Ya Rabb, jangan timpakan adzabMu dunia akhirat kepada kami yang sombong, pongah dan selalu salah langkah..
Ampuni kami ya Rabb dan tunjukkan kami jalan yang Engkau ridhai, yang menuju kemuliaan dunia akhirat,amin