Monday, April 23, 2007

SILAU

Tahu nggak arti kata silau ?
Atau serab kata bahasa ibu si mamah sih.
Pasti tahu kan ???

Biasanya berlaku kalau kita melihat sinar atau kilatan cahaya yang membuat mata kita seketika terpejam atau paling nggak menyipit.

Silau, biasa diarti kiaskan juga buat beberapa hal, silau akan jabatan, silau akan kedudukan, silau akan materi, silau akan duit, silau akan keuntungan, dll dlsb pokoknya yang amat berbau duniawi lah, ......

Dengan kata lain biasa diartikan untuk hasrat memiliki akan sesuatu yang amat sangat menarik, begitu kira kira.

"silau" yang ini biasanya yang membuat orang lupa diri, kehilangan akal pikiran, kehilangan logika, kehilangan rasa malu, kehilangan moral, kehilangan suara hati, kehilangan nurani...

Pokoknya, jadi nggak normal dan nggak wajar banget deh, memalukan pokoknya sih.

Naaaah...silau akan harta kekayaan, silau akan keuntungan, silau akan lembaran duit, lagi, dan lagi dan lagi memakan banyak sekali korban.
Koq nggak kapok kapok ya....
Nggak ngeuh ngeuh...........

Dan korbannya bukan rakyat jelata, bukan mereka yang nggak berpunya.
Tapi mereka yang termasuk dalam kelompok elite, baik dari segi kedudukan, segi ketenaran, segi "martabat"dimuka umum.
Kelompok yang suka jadi sorotan kita semua juga dalam sepak terjang kesehariannya.

Bagaimana mungkin kelompok rakyat biasa menjadi korban, syarat masuk percaturan "bisnis" yang menggiurkan itu minimal ribuan dollar koq.

Akhir akhir ini, untuk kesekian kalinya, kita kembali tercengang oleh hiruk pikuknya orang yang kalang kabut merasa "kehilangan" keuntungan bahkan kehilangan modal yang ditanamkan.

Besarannya nggak main main boooo.....triliunan rupiah amblas, raib digondol entah kemana.

Konon, duit segombyok gitu didapat dengan mengumpulkannya dari beberapa nasabah atau peserta dari kalangan terkenal dan berduit , dengan iming iming bunga diatas 23 % pertahun.......
Halah.......enak banget ya ngumpulin duit segampang itu
.
Kalau ada berita begitu, kembali suka inget nasihat si akang....
No free lunch......
Nggak ada yang gratisan, nggak ada yang semudah membalik tangan....
Keuntungan, harus didapat dengan kerja keras......

Berulang kali si akang mengingatkan, mending kayak si mamah, bikin a kiosk, bikin makanan bekal sekolah, menyehatkan, menyenangkan anak anak, untungnya nggak seberapa, tapi itulah duit yang didapat dengan kerja keras dan penuh kecintaan, Insya Allah berkah, gitu katanya, amin....

Kalau ada yang nawarin nyimpen duit dengan keuntungan besar, lebih besar dari usaha bikin makanan si mamah, curiga aja langsung, jangan dipercaya, begitu katanya.

Yang mengejutkan, ternyata, begitu banyak nama nama yang kita kenal, yang kita pikir ...maaaasa siiih dia ikutan ???
Tapi koq ya bener ikutan tertipu alias dikibulin juga ya.....

Ah, si mamah sih mau percaya si akang aja.
Jangan silau sama keuntungan, jangan silau sama lembaran rupiah yang dijanjikan. Kerja aja yang bagus, yang bener, bikin usaha juga yang wajar wajar aja. Keuntungannya yang normal normal saja, kan kita dapetin duitnya juga untuk modal dengan susah payah bukan ?

Masa sih mau dipertaruhkan dengan begitu mudahnya hanya dengan embel embel keuntungan yang menggiurkan ?

Jadi inget peribahasa" easy come easy go" tea ya.......hehehehehe

Mudah mudahan aja si mamah sekeluarga sih nggak akan pernah tergiur, nggak akan pernah silau oleh "keuntungan yang begitu mudah ".
Apapun yang didapat dengan kerja keras penuh kecintaan, itulah yang terbaik bukan ?.....

Begitu juga anda semua yang baca postingan ini.
Mudah mudahan nggak akan pernah silau sama yang begitu begitu yaaaaa.....

Saturday, April 21, 2007

VIRGINIA TECH

Lagi, dan lagi, dan lagi.
Dunia tercengang, menyaksikan aksi kebrutalan seorang mahasiwa membantai kawan sekampusnya....
Astaghfirullahaladziim....

Tetapi, lagi dan lagi dan lagi....
Kita cuma bisa bengong, terpaku, terdiam, sedih.
Bahkan ada yang marah, mengecam aksi brutal si Cho terhadap mereka yang benar benar tidak bersalah, bahkan tidak kenal sama si pelaku.

Sudah berapa kejadian yang kita alami.
Sudah berapa momen yang kita tahu.
Sudah berapa jiwa yang melayang akibat tingkah diluar kontrol kesadaran seorang manusia ?

Lantas, apa kontribusi kita selanjutnya, agar tidak terulang kembali kejadian semacam atau semodel Virginia Tech dimasa yang akan datang ?

Manusia, adalah mahluk super pintar, sekaligus bebal.
Momen momen kejadian seperti Virginia Tech kan sudah banyak terjadi.
Juga dalam bentuk yang berbeda.
Dan akan selalu terjadi, jika kita, yang merasa menjadi manusia, tetap bebal, tetap nggak ngngngeuh terhadap lingkungan sekitar....
Iya nggak ?

Coba kita diam sesaat, merenung, introspeksi, adakah diseputar kita yang menunjukkan gejala gejala "beban berat kejiwaan" ? ...
Wuuuuuiiiih, ternyata banyak banget bukan ?
Jangan jangan kita malah salah satu diantaranya.....
Amit amit, jangan sampai deh......

Lantas, apa peran kita, sebagai manusia yang katanya mahluk paling sempurna, untuk sekedar "mencegah" jangan sampai ada kasus semacam Virginia Tech lainnya ?

Meletusnya beban kejiwaan, beban mental seseorang kan cuma tinggal nunggu waktu dan tempat saja.

Setiap orang, kan sama saja punya daya tampung terbatas menanggung beban jiwa. Ibaratnya, setiap orang punya kemampuan menampung beban mental, beban kejiwaan, beban persoalan, cuma segelas saja, tidak lebih dan tidak kurang.
Maka ketika gelas itu penuh, masalah sepele saja bisa mencetuskan peristiwa dahsyat.

Banyak berita tentang penusukan yang diakibatkan penolakan permintaan sebatang rokok, atau selembar ribuan.
Orang dengan serta merta mengangkat badik atau golok atau menumpahkan air keras hanya gara gara sebatang rokok ?
Atau hanya akibat kata " nanti" ??

Jangan anggap remeh masalah kejiwaan atau beban mental.
Setiap orang hanya punya, sekali lagi hanya punya kemampuan menampung segala beban atau derita atau kekecewaan "satu gelas " saja.
Dan ketika daya tampung sudah penuh, sudah maksimal, maka hanya tinggal menunggu saat ada beban selanjutnya saja, sekecil apapun untuk.....duarrrrrrrr, untuk tumpah, untuk luberrrr, dan menjadikannya peristiwa yang diluar dugaan.

Kita terbengong bengong mendengar berita seorang ibu alumni ITB membekap wajah ketiga anak tercintanya sampai mati.
Kita terhenyak mendengar seorang suami menyiramkan air keras kewajah istrinya hanya gara gara kata "nanti" untuk permintaan secangkir kopi.
Kita shock berat mendengar figur pendiam, teladan, menusukkan badik hanya karena permintaan sebatang rokoknya ditolak.

Kita terhenyak, kaget, shock, tapi mengertikah kita ?
Pahamkah kita ?
Bahwa dalam setiap kejadian yang dilatarbelakangi kejiwaan, masalah mental, jangan jangan kitapun ikut andil didalamnya.

Kita gampang menuding, mencibir, menyalahkan pelaku aksi aksi yang diluar kenormalan sikap masyarakat.
Tapi, apakah kita pernah melakukan satu perbuatan sekecil apapun untuk turut mencegah, jangan sampai orang membludak "isi gelasnya" ?

Jangan jangan, malah kita ikut turut berperan mengisi penuh atau meluberkan isi gelas mereka bukan ?
Astaghfirullahaladziim......

Benar, bahwa mereka salah berlaku sadis atau brutal.
Tapi kan yang salah bukan hanya mereka saja bukan ?
Orang orang sekitarnya yang nggak ngngngeuh bahwa sebelum "duarrrrr" mereka bersikap "lain", apakah menjadi pendiam, pemurung, mengurung diri, pemarah, judes, jutek, pemalas, nyebelin, dll, dll..........
Kan seharusnya sudah waspada atau yang terbaik bahkan mencegah kejadian yang amat sangat mencengangkan.

Bagaimana caranya ?.....
Yang terbaik, menurut si mamah, adalah kita pribadi berlaku sebaik baiknya. Teposeliro ditingkatkan, jangan neko neko.
Jangan nyakitin perasaan orang, baik dengan kata atau perbuatan atau perbedaan yang menyolok, pokoknya menjaga sikap lah.
Hal lain, kita mesti tajam mengamati, melihat dengan nurani, apakah diseputar kita ada saudara, tetangga, teman kerja, sejawat yang tampaknya sedang "aneh'...
Murung, bete, uring uringan, ketus, jutek..
Pokoknya wajahnya nggak enak dipandang deh.
Kelakuannya juga lagi amit amit banget, kata katanya menusuk tajam nggak enak didenger.
.
Lalu, kita ngapain kalau tahu atau ketemu yang begitu ?
Paling tidak, kita berusaha memberikan energi yang baik lah.....
Minimum nggak pasang wajah jutek pula, senyum dikit emang susah ya... Hihihi...jangan jangan malah kita yang jutek, yang gelasnya nyaris penuh....heuheuheu

Yang terbaik, kalau memungkinkan ya berikanlah touching, loving, dan mencoba menjadi pendengar yang baik, itu aja sudah lebih dari cukup koq.

Banyak kejadian yang memiriskan, ternyata kita juga ikut andil didalamnya.....
Kita nggak ngngngeuh, temen kita lagi suntuuuuk banget.
Kita nggak nyadar, diseputar kita lagi ada yang butuh temen buat curhat.
Kita nggak peka, ada orang yang lagi butuh uluran kecintaan, kehangatan, sentuhan, pelukan, pikiran atau bantuan materi.
Kita terlalu sibuk dengan diri kita sendiri.

Jangan jangan, suatu ketika, diseputar kita juga ada kejadian yang menggemparkan, akibat lalainya kita terhadap lingkungan.
Iiiiih, amit amit jabang bayi deh, jauh jauh dari kita deh.

Gustiiiiii.....
Ingatkan si mamah dan kita semua untuk selalu bisa mengerti, merasakan dan , membantu siapapun diseputar kita.
Jadikan kami menjadi insan yang menyenangkan, yang penuh energi positif dan bisa mengurangi bahkan menghilangkan beban perasaan, beban kejiwaan, beban mental mahluk mahluk lain diseputar kami.
Kabulkanlah permohonan si mamah ini ya Allah Yang Rahman dan Rahim, amin.

Tuesday, April 17, 2007

UJIAN NASIONAL

Hari ini, selama tiga hari berturut turut, pelajar kelas tiga SMA diseluruh Nusantara serentak mengikuti Ujian Nasional.
Walaupun gencar diprotes, walaupun tuntutan masyarakat agar Ujian Nasional sebagai cara untuk menentukan kelulusan pelajar SMA ditiadakan, masih berjalan di pengadilan, Ujian Nasional teteeeep dilaksanakan.

Berbagai pro kontra sudah lamaaaaa terdengar.
Masa sih kelulusan anak SMA ditentukan hanya oleh 6 jam saja ?
Bagaimana dengan prestasi keseharian si anak ?

Bisa saja pas Ujian, anak ada yang sedang kena musibah.
Orang tuanya meninggal lah atau sakit keras lah atau ybs juga sakit sehingga prestasinya menurun drastis, dll, dlsb.

Tapi yang memegang kendali keputusan tetep aja menentukan, Ujian Nasional adalah satu satunya cara menentukan lulus tidaknya pelajar SMA.

Yaaaa mau bagaimana lagi.
Kita kan rakyat harus patuh sama pemimpin, ya nggak ?

Jadi ?
Ya dibimbing dan dipantau saja anak anak agar belajar, belajar dan berlatih .....
Pleueueueus, berdoa, pleueueues kita support dengan gizi yang bagus, suasana rumah yang tenang aman nyaman.
Kalau ikhtiar sudah disempurnakan, selebihnya sih urusan Allah bukan ?
Do your best and God will do the rest.

Tahun ini, anak paling muda si mamah ujian SMA ( doain yaaaa....)
Sekali sekali dia puasa Senin Kamis.
Kalau dia nggak bisa puasa, ya si mamah dan si akang tetep harus puasa, biar berkah dan biar anak tenang dan diberi kemudahan .
Atau, terkadang dia bilang, mau tahajud tapi cape banget nih,ya udah, tidur aja, biar mamah aja yang tahajud.

Pokoknya, dibikin anak nggak banyak beban aja deh.
Berikhtiar tapi santai, nggak tegang.
Kalau dibikin tegang malah anak jadi stres bukan ?

Mempersiapkan anak anak ujian memang susah susah gampang, atau gampang gampang susah.
Buatku, yang utama, ya kitanya harus jadi pensupport sejati.
Ada disetiap dia membutuhkan, memantau tapi cukup dengan lirikan aja, nggak usah heboh, malah menegangkan.
Menyiapkan segala kebutuhannya, membuat suasana tenang dan nyaman.

Biar bagaimana, anak akan amat tenang kalau tahu kita, orang tuanya juga rajin berdoa, rajin puasa, rajin bangun malam hanya untuk mendoakan kelancaran ujiannya.
Itu cukup bikin anak berkurang stresnya, jadi ia bisa fokus belajar.

Anehnya, ditengah "ketegangan" siswa menghadapi ujian, masih adaaaaa aja yang mengail diair keruh.

Minggu lalu beredar SMS dikalangan pelajar SMA :
Selamat menempuh ujian nasional.
Sebarkan SMS ini ke 7 pelajar lainnya.
Bila tidak, anda akan mendapat kesulitan....

Halahh.....
Koq tega teganya ya bikin anak kalut....
Untung anak si mamah, Arga, sih cuma ngelihatin, trus aku bilang aja, jangan diturut, itu mah musyrik.
Heheheh...sok bergaya ustadzah...heuheuheu.
Percaya sama Allah aja.
Kalau sudah belajar, berdoa, artinya sudah berikhtiar maksimal, kumaha Gusti Allah aja...
Jangan terpengaruh orang gila yang kirim SMS.

Enak aja, itu mah pasti dari yang punya keuntungan dari pelayanan SMS bukan ?
Cari duit koq aneh aneh aja ya.

Jadi.....
Selamat Menempuh Ujian Nasional aja ya....

Si mamah doain agar kalian ditenangkan hatinya, dijernihkan pikirannya, dicerdaskan akalnya, dimudahkan dan dilancarkan segala urusannya.
Insya Allah lulus dengan nilai baik, amin.

Tuesday, April 10, 2007

KEKERASAN

Lagi lagi terulang, ada yang mati karena digebukin senior.
Aduuuuuh, koq nggak belajar belajar ya...
(.eh, justru katanya itu hasil pelajaran dari senior : melakukan tindak kekerasan )....
Gustiiiii, ampuni dosa kita semua...

Nggak bisa dibayangkan, apa rasanya para senior menghajar yuniornya sampai ambruk bahkan sampai mati.
Itu mah asli setan atawa iblis yang menguasai.

Bayangkan, dihadapan kita ada orang yang berdiri ketakutan, nggak berdaya, nggak boleh menangkis atau melawan, dihantam dibagian yang paling diutamakan untuk kelangsungan hidup manusia, , jantung, ulu hati, alat vital, leher, kepala.
Maksoed loe apa sih ???
Boro boro belajar anatomi, belajar menghargai mahluk hidup juga nggak tuh.

Bagi siapapun yang "waras " bin "normal", apalagi bagi seorang ibu yang 9 bulan gundal gendol menantikan buah hati dengan suka cita, kemudian menghadapi maut dan berjuang sekuat tenaga mengedan mengeluarkan jabang bayi , mengelus, mengusap, menimang, menyusui, menina bobokan, mendoakan, merawat, mendidik dengan sepenuh jiwa, dengan kecintaan dan keikhlasan yang tiada taranya, sudah besar....eeeeh, dihajar orang, sama sekali nggak bisa dimengerti........
Ampyuuuuuun gustiiiiii, dimana hati nuraninya ya....

Menurutku, itu lingkungan harus diobrak abrik, harus dibuyarkan ( kalau memang masih tetep tidak dibubarkan ).
Karena memang "kekerasan" sudah menjadi budaya disana.
Kekerasan sudah dianggap hal yang lumrah dan wajar.
Bahkan menjadi kebanggaan alumni yang lolos dari maut dan merasa kuat fisik mental.

Lihat saja reaksi kelompok disana yang menolak kehadiran wartawan, atau reaksi "tidak menerima" adanya hukuman apalagi dikeluarkan terhadap pelaku kekerasan.......
Ini dunia lain kali ya.... ( banyak lho tempat tempat yang menganut budaya kekerasa ini ....tidak hanya dikampus yang lage rame disorot media....)

Jadi, jangan heran, ketika anggota kelompok kekerasan tersebut kembali kelingkungan yang "normal", mereka masih menganggap kekerasan itu normal normal saja, sah sah saja.
Maka ketika mereka memegang kendali menjadi penguasa....naaaah, bisa diterka apa jadinya.......
Gustiiiiii....
Apakah ini juga salah satu sebab, kenapa keberkahanMu sulit dicapai penduduk dibumi pertiwi ini, bencana dan musibah datang silih berganti ???

Kekerasan, ditinjau dari segi apapun juga, bener bener nggak ada deh manfaatnya. Bukan hanya bisa merusak fisik, mental juga jadi "berbeda" koq....

Tapi, kenapa manusia itu mempertahankan budaya kekerasan terus menerus ya ?
Untuk melampiaskan kekecewaan ?
Melampiaskan rasa frustrasi ?
Melampiaskan ego atau rasa takut atau rasa minder ?
Melampiaskan energi ?

Atuh kasih aja cangkul, suruh macul....
Paling nggak tanah jadi gembur.......
Suruh aja bikin jalan tanah atau jalan aspal ke desa desa, biar jadi manfaat....
Suruh aja bikin jembatan, jadi dua daerah bisa dipertemukan....

Masih baaaaanyak cara mengeluarkan energi terpendam yang penuh manfaat bukan ? Paling enteng, suruh membanting adonan roti, biar rotinya mengembang sempurna....heuheuheuheu...
Aatau memerah susu sapi kali ya, biar susunya banyak dan cepat keluar....
Huahuahaaa

Dari dulu bahkan sampai kapanpun, baik nenek moyangku maupun keturunanku, Insya Allah nggak ada deh yang menyerempet menyerempet ke alam "kekerasan".

Katanya, kekerasan menggembleng mental....
Katanya kekerasan menegakkan disiplin.
Katanya kekerasan menguatkan fisik dan daya tahan.
Katanya kekerasan meningkatkan out put....

Aaaaaah, buktinya aku dibesarkan dalam lingkungan segalanya dijalanin dengan kelembutan dan kesantunan, penuh kasih sayang, dan kayaknya semuanya bisa disiplin, bisa kuat fisik mentalnya, dan bisa berprestasi mempersembahkan yang terbaik koq Pleueueueus, bisa menghargai dan respek sama siapapun ( halah narsis euy....)....

Insya Allah senantiasa demikian.
Yang jelas, menurutku, kekerasan itu akan meninggalkan trauma , yang terselubung, dibawah sadar.
Dampaknya akan muncul nggak dalam waktu deket deket, tapi jauuuuuuuh, suatu saat nanti.
Secara spontan, orang akan bereaksi apakah jadi minder, kurang pede, loyo, letoy, lesu, atau malah jadi brutal, bengis, biadab, nggak punya hati nurani, nggak bisa empati, nggak tepo seliro, dll, dlsb....
Iiiiih, jangan sampai deh begitu....

Makanya, ini diluar cerita tentang kekerasan pada mahluk dewasa, buat yang punya anak, ( eh, buat yang lainnya juga lho, kan suka berinteraksi dengan anak ).... hati hatiiiiiii banget ya....
Jangan dibiasakan melakukan kekerasan , baik tindakan fisik ( mencubit, menjewer, menjitak, memukul, atau menampar ) atau melecehkan secara mental dengan kata kata, tindakan, tatapan....

Anak itu karunia Allah yang terindah.
Anak siapapun dia, kita semua wajib turut menumbuh kembangkannya dengan sebaik baiknya dengan cara memberi kasih sayang seutuhnya dan menghargai serta menghormatinya sebagai mahluk Allah yang dititipkanNya kepada kita....
Setuju nggak negh ????

BAHASA

Ada satu hal yang ingiiiiiin banget menguasainya ( mimpi kali yeeee ), ialah bisa menguasai bahasa berbagai bangsa, bahkan bisa mengerti bahasa hewan dan tanaman.
Hehehehe.....hiperbola banget ya.

Kebayang, kita bisa paham, bisa mengerti, menjiwai, berbagai jenis budaya, adab, kelakuan, pikiran bermacam macam kelompok manusia....
Duuuuh senengnya.

Bukan saja hanya mengerti arti kata per kata, atau kalimat per kalimat, tapi juga mengerti seutuhnya jati diri pengucap kata atau kalimat tersebut.

Apa sih tujuan hidupnya.
Apa sih arti hidup buat mereka.
Bagaimanakah sih sebaiknya "hidup" itu....

Aduuuuh, menarik banget kayaknya ya kalau kita paham banget, mengerti sekali bahasa mereka.

Selain itu, aku tuh suka penasaran juga, bagaimana muasalnya kata atau kalimat itu bisa berubah bunyi dari satu tempat ketempat lain.
Padahal artinya sama.
Ich jadi Ik, Tag jadi Dag ...... trimakasih dan kamsiah sama juga ya...heuheuheu... Padahal Belanda dan Jerman itu bersisian banget kan ?.....

Atau bagaimana muasalnya kata bunyinya sama tapi artinya berbeda.
Atos di Sunda dan Jawa kan beda artinya.
Atau bagaimana suatu "bangsa" cuma menyerap beberapa kata saja dari bangsa lain, Apakah karena itu yang menarik atau sebelumnya nggak ada "benda" tersebut atau "arti tersebut ?
Laterne jadi lentera , atau ngambil kata jendela, atau ngambil kata ngamuk jadi amok

Wuah, seneng ya kalau bisa paham dan mengerti bahasa yang ber macam ragam itu.

Diatas semua itu, aku tuh paling menyanjung ya bahasa ibu.
Itu yang paling mantap buat setiap orang, karena setiap sel tubuh, bahkan setiap bagian dari sel tubuh kita akan bereaksi luar biasa kalau mendengar bahasa ibu, ya nggak ?

Berpuluh tahun memori kita dari awal mula kan diperkenalkan dengan bahasa ibu ? Makanya, jadi ortu itu harus hati hatiiiiiii banget.
Jangan sembarangan mengeluarkan atau memperkenalkan bahasa yang ngawur, yang kasar, jorok atau kotor, ya nggak ??

Maka bisa dimengerti, ketika kita dewasa, hidup di luar daerah asal, saat kembali ke kampung halaman, rasanya nyamaaaan, senaaaang, tenang dan damai.

Ketika dimana mana terdengar bahasa ibu kita....
Duuuuuh, jadi pengen jalan ke Bandung euy....
Beca juragan ? Damang juragan ?....
Atau terdengar dijalanan..." atah adol ! nurustunjung !...teu uyahan !...cawokah siah. !...rehe siah !"

Coba bayangkan, suatu hari di jalan Sumatra Bandung, ada angkot berhenti sembarangan.
Pak polisi langsung datang menghampiri :
"BELEGUG SIAH.....!!!!.....MAJU KEHED !!!!"
Mantap sekaleeeeeeeeee......

Wednesday, April 04, 2007

HOREE...PENSIUN!!!

Ini hari terakhirku (30 maret 2007) ngantor sebagai PNS….
Waduuuuuh, baheula mah da nggak pengen atuh jadi PNS.

Karena ketentuan nagara aja, yang sekolahnya jurusan si mamah wajib kerja sarjana menjadi PNS ( hiiii….si akang juga dulu diminta nagara untuk mengabdi da saat itu yang punya keilmuan seperti si akang punya masih dikiiiit banget , jadi aja si akang mengabdi sampai sekarang, mungkin kalau tetep pegang amanah sih 4 tahun lagi baru boleh pensiun, doain aja ya )……..

Dijalanin selama lebih dari 25 tahun,akhirnya tahun lalu si mamah minta pensiun aja da sudah memenuhi syarat.
Ternyata nggak sulit koq.
Sebenernya sih masih bisa kerja 6 tahun lagi ( katanya boleh sampai 60 tahun ), tapi si mamah alhamdulillah masih dikasih sadar diri, masih baaaanyak yang muda yang ngantri mau mengabdi dan si mamah sendiri udah pengen kerja resmi sebentar aja, 2 atau 3 jam cukuplah , selebihnya sih kerja nggak resmi resmi amat gitulah.

Ketika tahu aku mengajukan pensiun, banyak yang bertanya.
Why ?....
Kunaon ?....
Belum saatnya kan ?....

Dan ketika alasan utama diajukan, pengen kerja cuma 3 jam saja, eh…malah diketawain…
Lha, kenapa pensiun ?
Yang lain juga kerja cuma colak colek terus pulang, bahkan ada yang cuma nongol kalau gajian, nggak pensIon pensiun…
Ada suami teman sejawat bilang,…tuh, istri saya dari rumah jam 10, jam 1 siang udah keluar kantor……
Haaaah ???

Hehehehe lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya…orang kan beda beda ya, rambut boleh sama hitam ( eh…si mamah udah mulai ada ubannya koq..heuheuheu )….bukannya sok moralis atau sok idealis, buat si mamah nggak genah aja kalau datang telat, pulang kecepetan ( hihihi…jadi inget peribahasa beberapa teman, kan judulnya nggak boleh telat dua kali, kalau sudah telat datang, jangan pula telat pulang….wuakakakakakka )

Sebenernya, sejak 4 tahun lalu, ketika syarat pensiun dini sudah terpenuhi, si akang dan anak anak mulai mengusulkan, kenapa nggak pensiun aja mah ? kan jadi bisa kerja paruh waktu, udah saatnya banyak istirahat, jangan cape cape…..hehehehe, si teteh acied malah mengusulkan banyak jalan jalan aja nengokin anak cenah……Kayaknya mereka tahu persis, si mamah type nggak bisa kerja setengah setengah. Kalau dikasih tanggung jawab, suka jumpalitan sorangan pengen mempersembahkan yang terbaik ( adeueueueueh…..padahal sama aja si akang dan anak anak juga gitu kan ? kalau mau presentasi, apa nggak mati matian tuh pengen bikin sajian yang terbaik ????...)….Makanya, kata mereka, si mamah itu type yang suka dimanfaatkan, yang lain leha leha, ongkang ongkang, ngurus keperluan kepentingan sendiri sendiri, si mamah jumpalitan ngurus kepentingan kelompok ( bukan begitu bi ayi, bi dini ?….kalian juga begitu juga bukan ????...genetik meureun nya…wuakakakakka ) ah…SWGTL…so what gitu lho..yang penting aku happynya kalau kerjaan yang menjadi tanggung jawabku bisa selesai dengan sebaik baiknya, gitu aja koq…Nggak penting temenku leha leha, mengurus kepentingannya sendiri, kebaikan nggak akan tertukar bukan ? Keyakinanku itu sederhana aja…Allah nggak tidur, akan tercatat segala kebaikan dan keburukan, sekecil apapun….…..ntar juga ada balasannya bukan ? Itu yang suka jadi energi buat tetap semangat mengerjakan apapun yang pengen dilakukan…… Hihihi…jadi inget kata si Tukul…no pain, no gain….wuakakaka…bisaan English juga dia ya….

Naaaah….ini hari terakhirku…mau tahu perasaanku ? ya nano nano…ada sedih ada seneng, tapi yang menonjol tentunya perasaan sueneeeeng banget ( jadi suka mikir, kayaknya suatu saat kelak, kalau maut datang menjemput, terus kita sudah melakukan semampunya yang terbaik sepanjang hidup, ya mungkin begitu perasaannya, ada sedih ada seneeeeeeng merasa puas nggak menyia nyiakan kesempatan, gitu kali ya…wallahualam )

Yang jelas….naaaah ini….seru juga kalau mengingatnya, 2 kali sudah unit kerjaku mengadakan acara “melepas” si mamah…..pertama, waktu serah terima tanggung jawab kepala unit kerja, kedua ketika melepas “pensuon”, hari senin kemarin,…whaduuuuuuh, itu banjir air mata dimana mana……yang menangis sesenggukan, yang cirambay, yang meleleh airmatanya sepanjang acara, yang terisak, yang tepekur, dan….ada yang meraung raung lho…heuheuheu…bener, meraung raung, laki laki lagi…whaduuuh….terus ketika diminta menyampaikan kesan kesan….wuahhhh, mengharukan, haru biru tepatnya sih, …..semua amat amat very very sangat terharu biru. Mereka satu persatu bicara sambil bawa bawa tissue, terisak isak, terpatah patah, terbata bata, ada yang nggak bisa bicara…bener bener bikin terharu sekaleeeee. Ada yang mewakili teman teman yang nggak sanggup bicara tapi sudah menitipkan pesan tertulis….aduh….segitunya ya….. balalageur ka si mamah teh…..Ada yang bilang si mamah itu ibu yang baik sepanjang kedinasan, ngurus mereka seperti ibu yang ngurus anak……ada yang bilang ibu itu soulmate kita…..adeueueueueh…belahan jiwa arti positif ibu dan anak kaleeee….ada yang bilang ibu itu selalu punya solusi buat semua masalah, baik kedinasan maupun masalah pribadi , masalah rumah tangga ( wuakakakaka…emang si mamah itu selalu jadi tempat curhat temen, staf, pasien, dll dll….kayak psikolog atau ustadzah aja layaknya…heuheuheuheu…)

Yaaaah…pokoknya, di kedua acara itu bener bener mengharukan banget deh….tapi juga ada rasa senengnya, artinya, ternyata si mamah itu tanpa disadari, meninggalkan jejak kesan yang baik, alhamdulillah………Selebihnya sih acara makan makan yang seru, seperti biasa, sea food bakar, lalap sambal, nggak ketinggalan pesenan beberapa karyawan, pete rebus dan semur jengkol…huahahahahaha…..dan tidak lupa, makannya pake daun, semua sajiannya diatas nyiru yang dilapisi daun……asyik banget deh..

Alhamdulillah, tugas pengabdian formal sudah selesai….tinggal menjalankan pengabdian yang nggak resmi resmi aja deh….tokh sampai diujung usia, kita kan harus selalu menampilkan segala potensi dengan sebaik baiknya, dengan semaksimal kemampuan kita bukan ?

Doain aja si mamah bisa senantiasa sehat bugar, memberikan yang terbaik disemua jenis pekerjaan yang memang harus dikerjakan, sampai maut memisahkan, amin Doa yang sama pula buat semua yang baca postingan ini. Salam.