Monday, October 20, 2008

BERSIH HATI

Apa wejangan atau petatah petitih atau teladan orang tua kita untuk pegangan hidup yang menyelamatkan kita dunia akhirat?

Salah satunya, yang si mamah inget betul dari kedua orang tua almarhum adalah : BERSIH HATI....."sing beresih hate "...begitu berulang ulang pesan beliau beliau ketika keduanya masih hidup.

Bersih hati...bersih hati, bersih hati..
Duuuhhh...selalu terngiang ngiang itu pesannya.

Gampang banget diucapkan, tapi syusyaaaaaahnya minta ampun untuk dilaksanakan.
Bahkan, jujur saja, sampai usia lebih dari 50 tahun ini, suliiiiit banget untuk bener bener bersih hati.

Adaaaaaa aja rasa marah, khekhi, mangkel, bete, kecewa atas sikap dan perilaku orang atau atas kejadian yang terlihat atau yang menimpa kita.
Adaaaa aja celetukan atau komentar atas segala sesuatu yang kurang berkenan dihati.
Duuuhhhh....kapan nih bisa bersih hati beneran ya.....

Apa sih sebetulnya kiat untuk bersih hati ?
Ikhlas ? Pasrah ? Tawakal? Percaya atas segala ketentuanNya?

Buat si mamah, dari begitu banyak kiat, yang paling jitu itu awalnya dari rasa syukur.
Alhamdulillah , atas begitu baaaaaanyak nikmat Allah yang sudah kita terima.

Alhamdulillah bisa hidup dan berkehidupan sampai detik ini di titik ini dalam keadaan begini.
Alhamdulillah masih bisa menggerakan badan, kaki, tangan.
Alhamdulillah bisa melihat , berbicara dan mendengar.
Alhamdulillah bisa merasakan, mengecap.
Bahkan....bisa bernafas dan bisa pipis dengan lancar.....alhamdulillah.

Kemudian, ikhlas kali ya...
Ikhlas itu kan enteng aja bawaan hati atas segala kejadian yang terjadi, yang menimpa kita atau yang kita alami.

Memang harus diikhlaskan, kita kan hanya menjalankan segala maunya Sang Maha Pencipta.
Nggak ada daya kita sedikitpun untuk terjadinya suatu perkara, iya nggak ?
Kenapa kita sombong banget dengan mengatur atur harusnya begini, kuduna begitu?
Kumaha Allah aja ah....

Naaaah, ikhlas ini juga sulit banget.
Butuh belajar, belajar dan belajar.

Konon, atas segala perkara yang menimpa kita, khususnya yang "nggak mengenakkan", kita selalu bereaksi sama, prosesnya sama, shock, menolak, marah, negosiasi dan menerima.

Kita shock kalau HP hilang atau laptop dicuri orang, lantas kita menolak dengan berpikir dan berucap ...masa sih..lupa kali...disana kali...ketinggalan kali...lantas kita marah...koq bisa bisanya ya...koq terjadi pada gue sih? lantas kita coba mempelajari mengerti dan memahami hikmah dibalik setiap kejadian.......ujung ujungnya ya kita menerima atas kejadian tersebut.

Belajar ikhlas, artinya belajar mempercepat waktu atau proses dari shock menjadi menerima kenyataan, bukan begitu ?

Makin bertambah usia kita, makin matang kita, maka makin cepat proses tersebut.

Gelas atau piring pecah...innalillahi....ya sudah ikhlas aja, memang sudah harusnya berakhir begitu nasib si gelas atau piring.

Kenyataannya, banyak orang masih kecewa atas situasi, kondisi, bahkan bukan hanya kecewa, menjadi frustrasi, pesimis atau ...nyinyir.

Kayaknya, mungkin bener, mereka nggak ikhlas atas nasibnya sendiri.
Inti intinya sih mereka kecewa atas dirinya sendiri, pencapaiannya atau track recordnya.

Halah....ya sudah ikhlas aja mestinya ya...nggak usah jadi kecewa, marah atau nyinyir....terima aja keadaan saat ini dititik ini, kemudian....ya berusaha lebih baik,...

Bersih hati, ikhlas, bener bener memang jadi dasar segala pikiran, niat, gerak hati, gerak lidah dan gerak langkah kita.

Bayangin, yang nggak bersih hati, pasti berpikiran negatif.
Yang nggak bersih hati, pasti menduga orang lain jahat, nggak bener, curang, licik, nggak punya perasaan, nggak bermoral.
Yang nggak bersih hati suka paranoid, ujug ujug menjudge orang lain salah.

Yang nggak bersih hati, cenderung sombong, kayak dia bener sendiri aja
Iya nggak ???

Kalau nggak bersih hati....duuuh..orang lain kan lama lama jengkel dan kesel dan melelahkan jiwa bukan ?
Bikin orang "nasteung" istilah jadul sih...panas beuteung alias pengen ngambek..hehehe

Kalau nggak bersih hati....energi positif orang lain akan berkurang, outputnya juga merosot.
Jadi....orang nggak bersih hati itu kesalahannya double....ya dia sendiri nggak manfaat, ya bikin orang lain outputnya nggak maksimal....bukan begitu ??

Jadi.....yuk belajar bersih hati ah.

Semoga Allah menjaga hati kita agar selalu bersih dan membimbing kita senantiasa agar menjalani hidup dengan penuh manfaat sampai ujung usia, amin

MUBADZIR

Mubadzir ???
Apa ya padanan katanya?
Nggak manfaat ?
Buang Waktu ?
Buang tenaga ? Buang pikiran ?
Buang energi ? Buang potensi ?

Pokoknya gitu deh.
Hal hal yang mubadzir kan adalah hal hal yang nggak memberi manfaat bukan ?

Kalau kita mengerjakan sesuatu, bahkan memikirkan sesuatu yang bener bener nggak ada kontribusi positifnya pada seluruh kehidupan mahluk apapun, ya...mubadzir namanya bukan?

Kenapa si mamah ujug ujug pengen menulis tentang mubadzir ?
Sebab memang diamati bahkan direnungkan banyaaaaak banget hal hal mubadzir yang terjadi diseputar kita bukan ?

Padahal, kita tercipta dengan tugas rahmatan lil alamin, memberi manfaat kepada sebanyak banyak mahlukNya.
Duuuuuuh, kalau usia berujung kelak, trus ditanyain tentang azas manfaat....ceyyyyeeemmmm.

Si akang berulang bilang, kan nanti juga dipertanggungjawabkan, kita dikasih potensi, dipake apa potensi itu ?
Potensi apa ? Ya ilmu, kepinteran, keahlian, kemampuan, rejeki, waktu, dlsb.

Astaghfirullahaladziim....
Ini usia udah berapa ya?
Apakah seluruh potensi, seluruh energi, seluruh senjata yang sudah dianugrahkan Allah kepada kita sudah dimanfaatkan dengan baik dan benar ?
Ampuuuuun Gusti.
Jangan sampai hal hal mubadzir yang sudah kita lakukan mengurangi pahala kita kelak.

Coba, kita introspeksi ya.
Kita inget tentang waktu aja.
Jam berapa kita bangun? Trus ngapain? Trus ngapain? Ada manfaatnya nggak?
Menambah nilai positif atau energi bagi kehidupan sebanyak banyak mahlukNya nggak?
Atau bahkan nggak memberi arti apapun bagi diri kita juga.

Nonton infotainment? Gossip?
Ada manfaatnya nggak ya ?
Buat apa kita tahu si ini begitu sama si anu...si anu rumahtangganya begitu ?
Ada nggak ya manfaatnya ?

Nonton sinetron?
Halah.....koq ya sinetron itu semua bertele tele.
Temanya itu itu lagi.....horor, mistik, roman picisan yang berlarut larut, konon sampai puluhan sampai ratusan episode, kehidupan aneh atau nggak berpijak pada realita, dll, dll, dll

Berapa jam sudah waktu terbuang buat nonton TV yang nggak memberi kontribusi positif?
Malah merusak mata aja bukan ?......hehehehehe
Bahkan merusak mental atau moral, bahkan merusak keyakinan.....haduuuuuh biyung....

Berjam jam orang duduuuuuk nonton acara acara TV yang sebenernya, sorry, nggak memberi nilai positif.
Padahal, rumahnya berantakan, anak nggak terurus, makanan belum disajikan, pepohonan kering melayu nggak sempet disiram, atau bahkan.....shalat terlewatkan atau..ybs belum sempet mandi !!!! Siang bolong masih kusut masai cileuhan dahdiran....gggrrrrkkkhhh
Astaghfirullahaladiim.

Itu baru dari segi waktu.

Bagaimana dengan barang ?
Baju, sepatu, tas, perabotan, peralatan, dan barang barang lainnya dirumah.

Kembali, kata si akang, makin banyak barang dirumah, itu teh energi negatif buat kita.
Maka, tengoklah lemari, rak, berbagai penjuru rumah, ada nggak barang yang nggak terpakai ?
Ada nggak barang yang sudah lamaaaaa banget nangkring nggak tersentuh, nggak dipakai ?

Jadi ?
Bawa aja keranjang atau kantung besar.....singkirkan aja semua barang barang yang nggak begitu ada manfaatnya buat kita.
Diluar sana banyaaaaaak banget yang membutuhkan barang barang tersebut.
Kalau nggak mau dijual, atau diloakkan, di "flohmark " kan...ya berikan saja kepada siapapun yang kita kenal, bukan begitu ?

Bagaimana dengan "harta" ?
Banyak rumah terbengkalai, saking banyaknya harta.
Ya. mending disewakan aja atuh, jadiin kost kostan, dikontrakkan, diisi saudara atau yatim piatu atau anak jalanan, atau dijual aja, beres.

Banyak lahan nggak terpelihara, karena banyak pemilik tanah bahkan lupa punya tanah.....
Lha, mending dijual atau dipinjam pake sama penggarap, biar ada manfaatnya ditanami kangkung, cabe, sayuran atau apaaaaa aja.
Lahan jadi bersih terawat dan bermanfaat.
Atau...jual aja deh.

Banyak duit menganggur di bank, sementara banyak orang mebutuhkan baik untuk modal, untuk wirausaha, untuk pendidikan atau untuk kehidupan keseharian.
Ya......mending dipake buat membantu sesama, buat menggerakan usaha yang memberikan pekerjaan atau bahkan kehidupan kepada puluhan orang lainnya, iya nggak ?

Atau...bantu anak asuh, guru asuh ( banyak lho guru yang perlu dibantu juga...coba aja mampir ke www.suamigila.com).

Bagaimana dengan ilmu? kemampuan? kepinteran ? Keahlian ?
Nggak semua orang diberi keahlian, keilmuan tertentu bukan ?
Yang terbaik ya dimanfaatkan agar nggak sia sia.
Baik dengan pekerjaan yang sesuai keahlian, memberi bantuan pemikiran, mengajarkan keilmuan atau...menuliskannya, jadi buku keq, jadi artikel keq, jadi bahan seminar keq...pokoknya, jadi memberi sebanyak banyak manfaat deh.

Harta, ilmu, waktu, tiga hal besar yang sudah dianugrahkan kepada kita, tiga hal pokok yang sudah diberikan kepada kita sebagai potensi, sudah diapakan saja ?

Astaghfirullahaladziim, jangan sampai hal hal mubadzir memberatkan kita kelak ya.....

Sok atuh, derr ah, menata ulang kehidupan.
Mumpung Allah masih memberikan kesempatan kepada kita sebelum maut datang menjemput.

Kita saling doakan ya.....semoga kita nggak termasuk golongan orang yang melakukan hal hal mubadzir.

Ya Allah, ampuni semuuuuua dosa dosa kami.
Sayangi kami, rahmati hidup dan mati kami.
Tunjukkan kami jalan dan bimbing selalu agar kami termasuk kepada golongan yang bisa mempertanggung jawabkan semua potensi yang sudah Engkau berikan, amin.

Friday, October 10, 2008

PRT

Siapa yang paling di elu elukan, disambut dengan sukacita seputar lebaran ini ?
Kayaknya nggak akan ada yang lebih heboh penyambutannya, nggak akan ada yang lebih dinanti nantikan selain PRT, Pembantu Rumah Tangga.
Iya Nggak ?

Nyaris hampir setiap saat setelah lebaran, itu leher para ibu sudah memanjang saking seringnya menengok keluar jendela :
Kemana si bibi ya....udah nongol belum si mbak ya....hehehehe...iya nggak ?

Lebaran, identik dengan mudik, migrasi besar besaran terutama kelompok PRT.
Lebaran, sebenernya adalah pesta PRT.
Pulang kampung, bawa duit segombyokan, bawa oleh oleh segambrengan dan bebas merdeka meninggalkan majikan yang pakepuk ngurusin segala sesuatu sendiri.

Lebaran, ketika volume pekerjaan berlipat lipat.....eh malah PRT pulkam alias pulang kampung.

Beban pekerjaan rumah tangga yang berlipat selama ramadhaan dan lebaran, banyak yang bikin orang memutuskan hijrah, pindah ke hotel hotel.
Kan enak, nggak usah masak, nggak usah beres beres, nggak usah nyuci nyuci....semua ada yang ngurus.

Pilihan lain, ya ikutan mudik, gabung dirumah ortu atau rumah saudara dan bagi bagi gawe.
Ada yang spesialis beberes, spesialis nyuci setrika, spesialis masak dll dlsb.
Anak anak gembira gabung dengan sepupuannya, ortu bahagia anak cucu ngumpul, dan pekerjaan dibagi rata, pengeluaran dibayar ramean, ditanggung bersama. Beres.

Semua kerepotan dan pilihan hidup seputar lebaran, sumbernya kan cuma satu, mudiknya PRT.
Iya nggak ?

Makanya, selepas lebaran, mahluk yang paling dinanti nantikan dan amat sangat diharapkan kedatangannya, tak lain dan tak bukan, cuma PRT.....

Cerita mudiknya pembantu rumah tangga, dongeng balik nggaknya PRT amat sangat beragam.

PRT si mamah, yang kebetulan baru ikut gawe 5 bulan, adalah seorang gadis kampung bau lisung beneran.
Pernah kerja di warteg daerah Tanjung Priuk, tapi tetep aja nggak bisa ngerjain apapun.

Maklum, rumahnya di pegunungan, pinggir kali comal, dan dari pinggir jalan kerumahnya kudu berjalan kaki 3 jam !
Bayangin....3 jam menembus hutan jati atau 1 jam naik ojeg.

Bisa dimaklum, jangankan bisa kerja rumahan di kota, dia nggak ngerti rumahnya dimana, alamat persisnya apa, dia percaya 100 % sama mantan tetangganya yang kerja di tetangga si mamah.
Jadi....dia nggak bisa mudik kalau nggak ngikut si Nur.

Kurni, namanya.
Beneran dari udik, badannya hitam ringkih, rambut merah kurang gizi, nggak ngerti kerja apapun dan.....nggak tau unggah ungguh pisan, belum "beradab" lah istilah kerennya.
Kemaana si mamah bergerak, ngintiiiil terus...kayak bayangan aja jadinya....

Rada aneh juga, biasanya kan kalau dikampung itu ramah tamah sopan santun.
Ini mah kampung nanahaon kali ya....boro boro ramah tamah, tersenyum juga diajarin terus menerus...halah...

Ketika pertama kali nerima dia, yang keinget kan pesan ibunya si mamah almarhumah.....
Kita wajib mendidik pembantu yang bodo katotoloyoh..biar pinter.

Ketika orang lain nggak memberi peluang kerja, disitulah ladang amal kita, supaya mereka pinter.
Kalau udah pinter mereka pindah ke yang lain, ya alhamdulillah, kita sudah bikin mereka laku bekerja dimana mana. Atau menikah berumahtangga bahagia, atau malah mandiri punya warung pegangan hidupnya.

Begitu mulianya ajaran ibunda almarhumah ya.
Semoga almarhumah dimuliakanNya disana, amin.

Padahal, kalau maunya si mamah sih, pembantu itu maunya ngikuuuuut aja terus, kan udah cape mendidiknya bukan ?
Mendidik sambil bayar pula.
Bukan sekolah gratis lagi itu mah...sekolah sambil dibayar....Hehehehehehe

Kemana itu si Ncen yang jadi jago bikin roti, pizza, chesse stick, katanya sih sudah menikah dan diboyong kemana pula.

Ya sudahlah, memang begitu harapan ibunda, menididk dan mengikhlaskan mereka punya dunia sendiri yang mandiri.

Si Kurni, termasuk orang udik yang bener bener bodo katotoloyoh pisan.
Bahkan, ketika si akang nanya, rumahmu dimana ?
Dijawab dengan lugu...aku orang pegunungan pak.
Pegunungan mana ?
Itu lho pak...dari jembataan belok kanan.
Gubrakkks.......ketawa guling guling semua yang dengernya juga kan ?

Maka, sejak kedatangannya dirumah si mamah, mulai dibukalah kursus pendidikan pembantu...heuheuheu...bukan pendidikan gratis...pendidikan yang pendidiknya kudu bayar pula...wuakakakakakaka
Mulai dari beliin baju ( bajunya kan cuma bawa 1 ), ngasih sajadah dan mukena, beliin odol sikat gigi sabun shampoo, handuk, dll.

Ngajarin pasang spreinya sendiri , ngajarin mandi, ngajarin sikat gigi, ngajarin nyuci ngepel nyapu setrika cuci piring....dll. dlsb

Maklum di rumahnya kan nggak ada listrik, nyetrika juga bikin gosong berapa celana panjang tuh.....

Halah...segala diajarin deh, kan segala nggak bisa, tapi modal dia sangat jitu, kejujuran, itu yang bikin si mamah mau nerima dia.
Orang bodoh mah diajarin aja biar pinter...
Orang nggak jujur? ogah ah...ceyyyeemmm.

Jadi, si Kurni tuh ngikuuuut aja kemana si Nur mau bawa.
Mudiknya gimana si Nur, balik lagi gimana si Nur pula.
Dan, astaghfirullahaladzim, itu di level pembantu gitu juga ada ya yang tega orang makan orang.

Si Nur, yang usianya baru 17 tahun, yang hobbynya main hape ( sim cardnya aja cenah ada 6 ), tega teganya motong gaji si kur 50 ribu.
Pokoknya setiap si Kur ngirim ke kampung, dipotong 50 ribu....duuuh tega ya.

Trus, walaupun si mamah wanti wanti jangan motong duit si Kur lagi dan si mamah kasih dia 50 ribu, teteeeeep aja dia motong duit si Kur.
Ongkos transport yang 120 ribu , lewat si Nur jadi 200 ribu !!!!, gelo...
Itu watak genetik atau apa ya........koq tegaan banget pisan.
Masih muda, PRT, udah begitu ngejagonya...gimana kalau dikasih kekuasaan ya.....

Dan, karena si Kurni polos nyeritain segala macam, maka berpolitiklah si Nur.
Bener bener dia berpolitik kesana sini.

Ke si mamah bilang si Kur nggak mau kerja lagi nggak tau kenapa.
Ke majikan si Nur juga dia bilang begitu.
Ke si Kurni bilang dia nggak akan balik lagi jadi si Kurni nggak mungkin bisa balik ke si mamah sendirian.
Beueueueueu....watak jahat bener dia mah ya..

Kebetulan, si mamah ngasih catatan no tilpon disimpen ditas baju si Kur.
Jadi aja ketahuan, bohongnya si Nur yang berpolitik kesana sini.
Ketahuan, dia masih malak duit transportnya si Kurni.

Nur nggak nyangka, bahwa si Kur bisa nilpon langsung ke si mamah....hehehehehe
Dikira dia, si Kur bodoh, nggak akan bisa kontak si mamah tanpa lewat dia.
Kan udah rada pinter si Kurninya sekarang, bisa nilpon , bisa tahu alamat si mamah segala.

Ceritanya, ya karena si Kur jujur polos, segala diceritain ke si mamah, termasuk suka motong duit 50 ribu, maka tamatlah riwayat si Kur, mau diganti sama yang lain cenah.

Tapi memang si Nur berpulitik sih bukan berpolitik
Jadi aja ketahuan bohongnya......hehehehehe

Btw tahu bedanya berpolitik dan berpulitik??
Politik adalah nempo nu leutik ( melihat/ memperhatikan yang kecil, kaum lemah )
Kalau berpulitik itu nipu nu leutik...hehehehehe

Nah lho.....sekarang menjelang pemilu.
Hayoh tebak tebakan....orang banyak berpolitik atau berpulitik?????

Sambil tebak tebakan, ya doain aja atuh si Kurni bisa cari jalan sendiri balik ke si mamah.
Kan udah pinter......hehehehehe

Tapi waktu dia nilpon, dia bilang mau bawa adiknya dan temennya yang bener bener kayak si Kurni, udik beneran udik....
Haduh.....kudu mendidik 2 lagi model si Kurni ya....
Bukan hanya mendidik, membayar pula......sighhhhhhh...
Biarin aja ah, ladang amal kata ibunda almarhumah juga.

Kalau udah pinter, mandiri atau kawin, atau kerja di yang lain.....
Ada yang mau??????

Saturday, October 04, 2008

MULAI DARI NOL YAAAAA

MULAI DARI NOL YAAA....

Iklan layanan masyarakat dari Pertamina yang mulai akrab ditelinga kita, ternyata banyak digunakan pada saat lebaran kemarin.
( Aslinya : Mulai dari angka nol ya...)

Tak sedikit yang bersalaman mengucapkan : "Selamat Lebaran, maaf lahir batin. Mulai dari nol ya..."

Hehehehehe, maksudnya tentu saja pada hari lebaran, Hari H, kosong dari kesalahan, bersih dari dosa antar manusia, kembali fitri atau apalah nama lainnya.
Pokoknya dalam hubungan antar manusia, saat bermaafan ketika Hari Iedul Fitri kemarin nggak ada lagi kesalahan, selisih kata, prasangka praduga, merasa bete, nnneg dll dlsb.
Bersih..kembali ke fitrah....bener bener nol dari dosa, Insya Allah.

Tapi, ternyata, syusyaaaaah banget, pengen membersihkan segala yang ngganjel itu ya...syusyaaaah banget bikn hati ini bersih ya.....syusyaaaah banget nggak berprasangka atau berpraduga...

Iedul Fitri, biasanya merupakan hari kemenangan, hari besar yang menyenangkan, menggembirakan, membahagiakan, meneduhkan, menentramkan.

Setelah sebulan mengikuti training masal mengolah hati, jiwa dan pikiran , mengendalikan nafsu, menata segala segi kehidupan agar lebih baik. Biasanya diakhiri dengan Shalat Ied yang khusyuk syahdu, benar benar bikin jiwa tenang.

Alhamdulillah ramadhan yang baru lewat, si mamah bisa menjalani sebulan penuh ramadhan.
Nggak pernah telat bangun, selalu jam 02.30 sudah sibuk nyiapin segala kebutuhan sekeluarga, shalat malam nggak bolong, terkadang ikut tarawehan dan subuh di masjid. Pokoknya nikmat banget deh.

Tetapi, pas shalat Ied...duuuuuuh, godaan tuh adaaaaa aja ya.
Jadi inget, di dinding Kabah pun adaaaa aja yang menipu sebagai calo yang membimbing mencium Hajar Aswad. Ketika Thawaf deket Kabah, adaaaa aja yang kecopetan.

Itu di Kabah aja begitu, apalagi ini di Masjid BSD.

Nggak tau dari mana munculnya, itu ujug ujug ada perempuan usia menjelang 40, rambut merah, memberi salam kesemua: Assalamu'alaikum.
Trus minta ijin duduk persis sebelah si mamah pisan.
Trus ujug ujug cerita dia dari Darussalam, dari Brunei, orang Malaysia.
Ketika si mamah tanya balik...Brunei atau Malaysia ?

Jawabnya cukup mengejutkan untuk seseorang yang berdandan lumayan hebring begitu "
Iya..Darussalam Brunei..Brunei Malaysia...Brunei kan di Malaysia "

Halah...ini ibu dulu belajar Geografinya dimana ya...
Apa dia tidur melulu kalau pelajaran Ilmu Bumi???

Trus ujug ujug cerita bahwa dia karena nggak tau, dari jam 5 udah di Masjid.
Trus cerita riwayat hidupnya yang katanya menyedihkan, sambil cirambay, berurai airmata.

Pas datang kotak amal masjid, dia langsung melarang si mamah memasukkan uang ke kotak masjid.
"Jangan memasukan uang kekotak, itu tidak boleh "

Haaaaah ? Knapa? Rasanya belum pernah denger aturan yang melarang nyumbang ke kotak amal didalam masjid ?
" Kalau mau menyumbang, dari tangan ke tangan saja "

Si mamah menatap ibu itu yang senyuuuuum melulu.
"Nggak bu, maaf...saya mau nyumbang masjid koq...ini uang saya...terserah dong saya mau ngasih kemana..Tolong kotaknya berikan kepada saya", spontan si mamah ngomong begitu.

Gubraakkkks....si ibu kelihatan rada kaget
" Eee,,,mmmmm...saya lupa nggak bawa uang tadi, anak saya sih tadi rewel....."

Trus dia mulai melanjutkan ceritanya yang katanya menyedihkan

Si mamah tea...langsung aja motong...maaf bu, ini Iedul Fitri, saya mau fokus shalat dan baca dulu khotbah hari ini......

Wekkkkks....si ibu, yang nampaknya memang dari awal terasa mau ada maksud lain, ujug ujug aja minta ijin pindah.
Ya, silakan saja....tadi ditunjukin tempat didepan yang kosong dia menolak....pengen deket si mamah.
Setelah rayuan akting gombalnya nggak bisa berlanjut, dia serta merta mau pindah.

Jadi tadi maksoed loe apa segh ???
Duuuh..pengen tenang ngikutin shalat Ied koq ada yang model begini ya.
Koq dia tadi milih si mamah ?
Apa karena si mamah sendirian ?

Astaghfirullahaladziim.
Ini hari H, adaaaaaa aja gangguan ya...
Pengen khusyuk, pengen fokus, pengen bersih hate.....malah paranoid, suudzon....

Sebelum shalat, si mamah menengok.....
Eh, si ibu lagi menjual riwayatnya lagi kali, sambil sekali sekali menangis, mengusap airmata.
Ibu ibu sepuh disebelahnya kelihatan tertarik, mengusap usap, bahkan ikut bersedih.

Haduh...halah....gimana kalau si ibu terhipnotis ya...gimana kalau tertipu ya...
Bener bener konflik....mau ngasih tau, takut emang si mamah parno....mau ngediemin, takut beneran nanti si ibu sepuh terperdaya.

Untung keburu shalat...jadi ya shalat dulu deh.

Abis shalat, menengok lagi.

Yaaaah, jadi sama deh dengan si mamah yang nggak fokus dengerin khotbah.
Abis si ibu sepuh mulai terpengaruh, merangkul, si ibu rambut merah mulai menangis lagi.
Duuuuh...bener bener ada yang akting ini mah.
Masa lebaran, lagi shalat, ada yang kesana sini menjual curiculum vitae yang seperti cerita drama memilukan ?

Entah apa yang mendorong si mamah untuk bergerak, pindah kebelakang ibu yang suka nangis bombay tersebut.
Didengerin dari belakang...emang dia crita criti tentang hal hal yang memilukan.
Ya akhirnya si mamah towel towel aja.......tuh lagi khotbah....dengerin....hehehehehhe.

Si ibu sepuh menengok dan berujar...iya, ini kasihan....banyak yang gila ya didunia ini.
Dasar si mamah "iya bu, banyaaaak yang gila, yang jahat, dan kita nggak pernah tahu, yang gila dan jahat itu siapa, jangan jangan yang disebelah kita yang gila dan jahat, makanya ibu hati hati ya...dzikir terus ya buuuu... "

Gubrakkkks....duh...si mamah koq bisa bisanya paranoid gitu ya.

Ibu ibu sebelah kiri kanan nanya, kenapa sih bu...itu orang kan aneh dari tadi.

Ya si mamah bilang aja, tadi sebelum shalat sebelah saya...blablablabla...terus pindah, karena tadi saya nggak meladenin.
Abis aneh sih, melarang nyumbang masjid, trus dia bilang dia lupa bawa uang, kalau menyumbang harus dari tangan ketaangan.....terasa aneh......maksoednya apa segh??

Jadinya, ya ibu ibu lain menjagain si ibu sepuh, nyuruh pindah lah..
Pokoknya dijagain rame rame, jangan sampai terperdaya.

Itu ibu rambut merah, kayaknya tahu ibu sepuh dilindungin ramean, dia buru buru ganti mukena, pake kacamata hitam ( hehehehehe, mau kemana bu, dalam masjid berkacamata hitam pula )

Dan...bubaran shalat, biasa, banyak kenalan salaman sana sini, ibu rambut merah sih ngeloyor entah kemana.

Jadi inget, suka ada kejadian penipuan dalam masjid saat Iedul Fitri atau Iedul Adha di masjid masjid tertentu.
Bahkan di Masjidil Haram ada juga, yang nipu, yang nyilet baju atau tas orang....beueueueueueu.

Ini hari H, hari dimana kita ingin beberesih, ingin menyucikan jiwa, koq ya adaaaaaa aja dongeng manusia aneh yang nyata nyata kejadian deket banget.
Jadinya kan rada rada terganggu juga bukan ?
Rada kukulutus lah, rada kesel juga, .

Mudah mudahan aja si mamah nggak suudzon sama orang ya ?
Kalaupun iya salah menduga....masih bisa maaf lahir batin kan ?

Mulai dari nol ya.......