Wednesday, May 23, 2007

KEHABISAN ENERGI

Postingan ini terinspirasi oleh postingan yang si mamah baca, tentang seseorang yang sedang kehabisan energi.
Bukan energi listrik, energi nuklir, energi matahari, energi fosil atau energi angin, energi bahan bakar lainnya atau energi apalah yang berbau fisik.
Kalau energi fisik sih bisa dicari alternatifnya bukan ?

Ini sih menyangkut energi batin, tentang beban jiwa, ketahanan batin...
Duuuh....

Jaman kiwari pasti baaaaanyaaaak yang mulai kehabisan energi jenis ini.
Daaaaan....biasanya, koq yang kena itu malah orang orang pinter, orang orang baik baik, orang orang bener, orang orang yang beradab, berbudi pekerti, orang yang mengenal dan menjalankan rambu rambu kehidupan....
Duuuh....

Koq jadi kebolak balik gini ya.....

Coba kalau yang jahat, yang nggak bener, yang bodoh, yang kacau deh, yang kehabisan energi, kan malah bagus tuh ? Hehehehhe.....ngasal banget si mamah ya..

Kalau soal ekonomi, soal kenaikan harga, mahalnya sekolah, walaupun jadi beban berat kayaknya masih selalu bisa tertahankan, sepanjang senantiasa ada siraman kesejukan dari orang terdekat, iya nggak ?

Tapi, kalau soal "penganiayaan batin" , kayaknya sulit banget deh diterima, bahkan berakibat dahsyat terhadap fisik dan perilaku ybs.

Seseorang yang mendapat"penganiayaan atau kedzaliman batin " akan berimbas luar biasa terhadap fisiknya.
Apakah menjadi gampang sakit, lemah, lesu, tak bertenaga, tak ada kemauan, maunya tiduuuuur atau diaaaam, atau bengooooong aja.

Tapi bisa juga berimbas menampilkan bentuk lain, berubah ujud menjadi beringas, pemarah, mengumpat, agresif, sehingga ybs menjadi"orang lain" yang sama sekali mengejutkan.
Jauuuuh dari kebiasaan sehari harinya.
Atau......amit amit jabang bayi, audzubillahimindzalik...suka ada juga yang berakibat fatal banget mengakibatkan nyawa melayang..
Iiiiiih ceyyyeeemmm.
Ampuuuuun Gustiiii.....

Pernah nggak ketemu orang atau keluarga atau temen atau bahkan pasangan hidup yang tiba tiba kita merasa kaget, aneh, karena mengeluarkan kata kata atau berperilaku jauuuuuh dari kebiasaanya yang kita kenal ?
Pernah nggak ?

Biasanya, orang yang gelas batinnya penuuuuh, maka apabila ditambah setitiiiik aja hal yang mengecewakan ybs, maka akan bereaksi yang dahsyat....

Contoh dialog sepele :
" pinjem pensilnya dong"
"pinjem pinjem, beli dooong....."
"apa loe bilang ? dasar kampungan, kere munggah bale, nggak tahu adat, baru juga naik gaji dikit udah sok jago ya...udah pelit ya.....txx, baxx, anxxxx..."

Keluar tuh kebun binatang.....
Lawan bicara menjadi terbengong bengong.
Lho koq...biasanya halus lembut santun becanda melulu.
Ini koq malah ngambek luar biasa, cuma masalah pensil doang koq malah nyaris putus persahabatan.......

Lho....kan gue cuma becanda...
Knapa ya.....
Iiiihh...kata katanya kasar banget...

Pernah nggak denger yang gitu ?

Sebetulnya, yang terjadi adalah seperti teori "gelas penuh".
Setiap orang, punya kemampuan menampung beban batin satu gelas saja.
Dan ketika seseorang gelas batinnya penuh, beban setetes lagi saja, pasti sudah mbludak atau mbleber bukan ?

Makanya, hati hatiiiiiii ....dan selalu waspada menjaga kata dan sikap.
Siapa tahu kita sedang berhadapan dengan seseorang yang kebetulan "gelasnya penuh"...

Kalau mendapat serangan lisan saja sih nggak seberapa bukan ?
Naaah...kalau fisik ???
Sering kita mendengar gara gara duit seribu, main tusuk.
Gara gara minta kopi nggak diladenin, istri dibakar.
Gara gara baju belum disetrika, istri dibunuh..
Gara gara minta duit buat beli susu nggak dikasih, anak dibekap bantal sampai berjejer mati bertiga........
I.iiiihhhhh


Kalau sudah menimbulkan korban, lantas siapa yang salah ?
Apakah pelaku sendiri, atau lingkungan terdekat atau lingkungan yang tahu yang nggak berinisiatif membantu mengurangi beban batin ?
Duuuuh...

Dipikir pikir sama si mamah....kan orang orang terdekat atau lingkungan yang tahu dan diam saja, nggak membantu meringankan beban batin ybs, juga ikut "bersalah" bukan ?


Naaaah...kalau kita tahu, ada seseorang yang gelas batinnya nyaris penuh dan kita gelasnya masih bisa menampung beban, apa salahnya sih kita turun tangan yaaaa?
Apa sulitnya sih kita ikut meringankan beban batinnya yaaa ?
Mungkin tidak membantu banget.
Paling nggak, ada seteteeeees aja yang bisa kita bantu tolong buangkan atau kita ambil seteteeees aja...
Kan lumayan bukan ???


Mungkin kita harus belajar nggak pasif, nggak diaaaam saja kalau ada temen atau seseorang yang kita tahu sedang "mumet", sedang "mau meledak".
Mungkin tindakan kita nyaris nihil, sangat minimal, mungkin juga ditolak mentah mentah.
Tapi percaya deh.....niat baik dan tulus akan berdampak luar biasa, bahkan bisa menyelamatkan nyawa seseorang koq......
Nggak percaya ?


Mungkin kita juga harus sudah rajin mengosongkan beban jiwa, beban batin, biar kita bisa selalu siaga menolong mereka yang "nyaris meledak".

Gimana caranya menambah energi ?
Mengurangi isi gelas ?...
Yaaaa beragam atuh...
Ada yang dzikir, doa, shalat, umrah,ada yang meditasi, ada yang olah raga, ada yang memanjakan diri sendiri dengan pijat refleksi, aroma terapi, spa, manicure pedicure creambath, ada yang jalan jalan, ada yang menghirup udara bebas dan menampung energi matahari pagi, ada yang ke kebun binatang, ke kebun raya....
Yaaaah, pokoknya menyenangkan diri sendiri, memanjakan diri sendiri, nggak inget tugas kewajiban dulu dalam sesaat...

Pokoknya day off banget deh....sampai seger ger ger, fresh fresh fresh...dan siap untuk bermanfaat kembali.....

Ini sih beberapa contoh kasus aja, yang beban batinnya nyaris meledak, siapa tahu ada manfaatnya

* Wanita karir, tapi mengerjakan pekerjaan rumah tangganya sangat baik, menikah 10 tahun, belum dikaruniai anak, gesit, perfeksionis, pinter, ngajinya baguuuus banget, penolong, jago berkebun, dan memasak, sangat meladeni dan menjaga kehormatan suaminya, tapiiiiii...beberapa kali suaminya selingkuh.
Terakhir, malah dia dapat kabar, suaminya beristri lagi dan tengah hamil.
Setelah beberapa kasus memaafkan, si istri berubah beringas.
Beberapa kali nyaris melukai suaminya dengan pecahan botol, atau ancaman gunting.
Berapa kasur telah robek........
Hayooo.....harus gimana tuh si istri.
Memaafkan ? bercerai ? membiarkan ?....
Duuuuh, kalau dibiarkan, suatu saat suaminya mati beneran dan si istri dipenjara...
Iya nggak ?

* Wanita karir, telaten, jago masak, juga melayani suami dengan baik, dipukuliiiin melulu, dilecehkan dengan kata kata, dihinakan, bahkan tidurpun sejak awal pernikahan sudah terpisah,
Sampai pernikahan 15 tahun, dikaruniai anak 3, teteeeep aja dipukulin.
Dia berharap suatu saat nanti suaminya mendapat "hidayah', disabarin aja....
Sampai suatu saat dia siap dengan pemukul baseball untuk melawan suaminya.......
Hayoooooo...mending mana ? bertahan atau bercerai ?...
Aapa akan menunggu korban dan yang satunya dipenjara ?....
Lantas bagaimana dengan anak anak nanti ?
Apa yang "diajarkan" kepada anak anak selama ini ? penghinaan ? penyiksaan ?pelecehan perempuan ? kekerasan ?
Akan jadi apa 3 anak anak tersebut kelak ???...
Hayooooo...mending mana...bertahan atau bercerai ????



* Wanita karir, cantik, pinter, karir melejit, bersuamikan lelaki anak mamih banget dari keluarga banjir duit...
Suami nggak punya fighting spirit banget dan selalu tertipu teman, segala barang dijualin...
Harta yang didapat dari kerja keras istri habis, ludes, nyaris tak bersisa.
Dirumah jadinya ribuuuut, ribuuuut, ribuuuut.....
Istri jadi sakit sakitan, sering absen, terancam turun posisi dan penghasilan keluarga berkurang.......
Hayooooo...harus ngapain ???



Ternyata, jaman sekarang, banyak perempuan cerdas, cantik, beradab, berbudi, bertanggung jawab, menjaga kehormatan keluarga, pokoknya bagus lah......banyak yang stress, tertekan, depresi,
Karena bekerja dengan tenaga dua kali lebih banyak, ya ngerjain pekerjaan ibu ibu jaman baheula, ya bekerja berkarir, sementara, suaminya sering "bermasalah"...
Duuuuuh, koq begitu yaaaa....

Dari yang aku tahu, koq kebanyakan yang terkena beban batin itu justru orang baik baik, orang yang sangat potensial, orang penuh rambu rambu, mencoba bersabar dan mengerti terhadap "keanehan " orang lain atau pasangannya...
Sampai suatu saat....duarrrrrr, tak tertahankan .
Pernah kan ada yang nanya antara batas sabar dan toleransi ??...
Si mamah asal jawab aja, batasnya di...chape deeeh...hehehehehe

Biasanya, kalau aku tahu, aku suka mengingatkan tentang hal hal positif yang dia punya.
Bahwa ybs itu baik, potensial.
Maaaasa yang baik harus kalah ? harusnya yang nggak baik dong yang kalah ???
Iya nggak ?

Kenapa orang baik baik selalu saja yang "menderita" ???...
Ya karena norma normanya selalu berkata ..lha..koq gitu ya...lha...koq gini ya...lha...harusnya begitu kan ?....
Nah, lama lama kan gelasnya penuh......

"Menuntut" orang lain agar berbuat,berperilaku, bertata krama seperti "yang seharusnya", seperti adab yang di pahami orang baik baik tsb,.
Nggak perlu dikasih tahu lagi deeeeh, kan udah dewasa....
Masa harus ngomong lagi ? kan udah tahu....itu yang akan menambah penuh beban jiwa...

Kayaknya saatnya kita saling mengingatkan "kembali"....
Sudah laaaaah...kita saja berupaya berbuat baik...
Yang tidak baik, ya doakan baik..
Kalau nggak baik juga...kan selalu ada 2 pintu....tinggalin aja atau tetap temenin..
Kan cuma itu pilihannya ?

Kalau sudah bertahun tahun bersabar bar bar bar...sudah berbilang masa mencoba mengerti, ya tinggal timbang timbang saja baik buruk dampaknya sama diri sendiri dan keluarga...

Masa sih kita membiarkan anak anak hidup bersama si bengis sepanjang masa ??
Masa sih anak anak dibiarkan hidup dalam keluarga penuh peperangan ?
Masa sih anak anak tumbuh kembang dengan contoh yang buruk ?
Akan jadi apa anak anak kita kelak ?
Bagaimana kita mempertanggungjawabkan peran pengasuhan dan pendidikan anak anak kita kelak ?

Jadi, buat yang baca postingan ini....
Masalah kan bisa sama, tapi dari berbagai pertimbangan, solusi bisa berbeda.
Sangat bergantung sifat dasar dan potensi pribadi..
Jalan selalu terbuka kedua arah...lurus atau...balik kanaaaan grak, bubaaaar jalan ......



Duuuuh...postingan kali ini panjang banget ya.....

Siapa tahu ada manfaatnya, buat siapa aja

Si mamah suka rada rada greget, kalau lagi ada yang luka batin...

Duuuuh, jangan fatal fatal doooong ah...

Ayo pada berkarya dan bermanfaat lagi......
Hidup sangatlah singkat banget nget nget, dan hidup itu seharusnya indah, bahagia dan penuh manfaat

Kan doa kita juga selalu pengen dapet surga didunia dan akhirat bukan ?...

Jadi ?
Semoga berbahagia dan mendapat surga dunia akhirat, amin

Saturday, May 19, 2007

I BELIEVE IN YOU AND ME

Ada yang lihat Melinda Doolittle nyanyi di top 3 American Idol nggak ?
Duuuuuh, dahsyatnya dia nyanyi.....
Rruarrrr biasa.

Kalau yang belum lihat, lihat aja di youtube....
Coba deh...merinding lihatnya juga.

Lgunya itu, indah banget ya.
Dia kalau nyanyi tuh menjiwai banget sih.
Dia itu menurutku penyanyi jempolan.
Nyanyi ya nyanyi aja dinikmati, dijiwai, didendangkan, menyenangkan diri endiri. Menyampaikan cerita isi lagu ke pendengarnya, menang atau nggak sih nggak jadi soal....
Begitu kali kata Melinda sambil menyanyi...

Si mamah, ya seneng banget kalau dia nyanyiin yang roman roman gitu
Sayangnya, dasar milih idol pake SMS sih....jadinya dia malah yang out, nggak masuk final.

Nggak apa apa deh.
Nyanyi itu, menyenangkan orang lain itu kan nggak harus jadi juara bukan ?

Yang jelas, sudah mendendangkan dengan jiwa, dan pendengar juga tahu dan merasakan, dia terbaik....,
Juara atau nggak, itu mah nasib aja yang berkata lain...

Ayo...nyanyi terus aja bi Eroh ( kan kata si pacar terbang, Melinda kayak bi Eroh, tukang serabi).......eh, Neng Omas.......eh...Melinda...

Mau tahu lirik lagu yang dia nyanyiin di top 3 kemarin ?
Ini nih...nyanyiannya Whitney Houston tea...

I BELIEVE IN YOU AND ME


I believe in you and me
I believe that we will be
In love eternally

Well as far as I can see
You will always be the one
For me
Oh yes you will ,boy

And I believe in dreams again
I believe that love will never end
And like the river finds the sea
I was lost, now I'm free'
Cause I believe in you and me

I will never leave your side
I will never hurt your pride
When all the chips are down baby
See now I'll always be around
Just to be right where you are
My love, you know I love you boy
I will never leave you out
I will always let you in boy, oh baby
To places no one's ever been
Deep inside, can't you see
That I believe in you and me

Maybe I'm a fool
To feel the way I do
I will play the fool forever
Just to be with you forever

I believe in miracles
And love's a miracle
And yes, baby you're my dream come true
I was lost, now I'm free
Oh baby 'cause I believe,
I do Believe in you and me

See I was lost, now I'm free'
Cause I believe in you and me
Believe in you and me

Duuuuh,
Bisa nggak ya si mamah " I will play the fool forever just to be with you forever"

Wwekkkkkkkssss...memang kasmaran itu suka bikin te o el o el ya......atau ge o be el o ge......hehehehehehehe.

Wednesday, May 16, 2007

UANG

Hari ini, si mamah menemukan beberapa kalimat yang bagus, sayang kalau tidak dituliskan disini.

Kompas hari ini, Ninok Leksono ( aku suka tulisan tulisannya, banyak ilmunya sih ) menulis tentang Uang dan Ilmu Bahagia.

Ada beberapa kalimat, yang si mamah asal comot aja deh, karena bisa dipakai buat perenungan, misalnya :
Sebagian arti hidup adalah untuk mengalami senang dan susah.
Hidup yang terus menerus bahagia, bukanlah hidup yang baik ( George Loewenstein).
Uang bukan segala galanya, tapi tanpa uang, susah segala galanya ( ini seloroh temannya penulis artikel ).
Uang tak bisa membeli kebahagiaan( Matthew Herper ).
Hubungan antara uang dan kebahagian ternyata kecil saja ( Peter Ubel, Universitas Michigan ).
Kekayaan tidak membawa perasaan senang terus menerus.
Dalam setiap masyarakat, pada waktu kapanpun, orang lebih kaya lebih bahagia ( Will Wilkinson Cato Institute).

Terus menerus berlangsung tarik menarik antara hidup sederhana yang nyaman versus hidup dalam kelimpahan materi yang memberi kebebasan luar biasa.

Bayangin kalau si aming extravaganza , membaca kalimat kalimat tersebut diatas, trus suruh ngasih komentar setiap kalimat berakhir, pasti komentarnya.....lha iyalah..... ( inget ekspresi dan gaya mengucapkan kalimat tersebut......hehehehhe, lucu ya si aming tuh ).

Buat si mamah, kalimat " orang lebih kaya, lebih bahagia ", kayaknya rada rada kurang sreg....
Apa iya ?
Kan katanya kebahagiaan nggak bisa dibeli.
Kkan katanya uang nggak bisa membeli kebahagiaan.

Mungkin harusnya kalimatnya begini :
Orang baik dan bener yang lebih kaya, lebih bahagia...gitu kali ya.....hehehehehe

Dipikir pikir, memang uang itu racun banget deh.
Coba aja lihat, kayaknya makin menjadi jadi orang memburu uang.
Kerja keras tanpa inget hal lain( lupa keluarga, lupa sosialisasi ) kecuali uang, uang, uang, uang.....
Lha kalau yang miskin sih bisa dimengerti, harus terus bekerja keras memburu uang untuk mempertahankan hidup, menyambung nyawa dari hari kehari, , ya nggak ?......

Lha ini...
Yang gajinya 5 juta, pindah, nyari yang 10 juta, pindah lagi nyari yang 15 juta, pindah lagi pengen yang 20 juta, , 25 juta, 50, juta, 100 juta, 200 juta, 500 juta, 1 M, 2 M, 3 M, 5 M, 10 M............

Halah, mau sampai berapa berburu uang ???
Koq kayaknya hidup itu diukur hanya dengan uang yang didapatkan.
Padahal, apa iya ukuran keberhasilan hidup, ukuran kesejahteraan, ukuran kebahagiaan itu hanya uang ???

Kayaknya nggak banget deh ya.....
Orang berhasil dalam hidup kan banyak banget ukurannya, nggak sekedar dihitung dengan uang......

Ada orang berlimpahan uang, tapi uangnya didekepiiiin terus, nggak dinikmatin, boro boro bagibagi sedekah....
Apakah dia termasuk orang berhasil ?

Ada yang punya simpanan ber milyar milyar, tapi cuma dipelototin angka angka di buku tabungannyaaaaa aja, anaknya nggak mau sekolah, dipake rekreasi melihat dunia juga sayang uang katanya, tetangga pada kelaparan.......
Apakah dia termasuk yang berhasil ?

Ada yang berburu uang uang uaaaaang terus, dan dihabiskan di dugem, dimeja judi, ditempat prostitusi., beli narkoba..........
Apakah dia termasuk orang yang berhasil ?

Ah, si mamah sih sederhana aja deh berpikirnya dalam mencari uang.
Bekerja dengan ikhlas , berikhtiar dengan giat, berdoa...
Uang mah pas pasan aja ah ( pas mau beli mobil ada, pas anak mau sekolah ada, pas anak mau rekreasi jalan jalan, ada....hehehehehehe ).
Gitu aja deh....

Sunday, May 13, 2007

SEDIH......

Namanya Gibran. Usianya 19 tahun, Tinggal di Lisboa atau Lisabon, Portugal.
Si mamah nggak pernah kenal , atau ketemu Gibran. Tapi namanya sering terdengar karena arka sering cerita, dulu pernah satu SMA,SMA Al Azhar BSD , ketika Gibran di Indonesia. Dia anak baik, penuh tanggung jawab, teman yang menyenangkan, setidaknya itu yang si mamah dengar dari Arka. Masa kecilnya berpindah pindah, di Praha-Cheko, di Canada, di Indonesia, sekarang di Lisabon-Portugal, mengikuti ibunya yang diplomat.
Beberapa hari ini, dia rajin kontak Arka, mengajak bermain ketempat tinggalnya, katanya pemandangannya indah. Dia sudah sangat senang, sudah menyiapkan kamarnya untuk Arka, Astrid dan Meta. Memang Arka sudah merencanakan, liburan Juni bersama teteh Astrid dan Meta mau menengok Gibran.Pokoknya semua sudah senang, terutama, kata Arka, Gibran seneng sekali, ada temen yang mau menengok di negeri orang. Mudah mudahan gw udah sembuh ya, jadi bisa nganter nganter loe jalan jalan, begitu katanya.
Tapi, Allah berkehendak lain, Allah sangat sayang Gibran. Barusan sekali, si Mamah mendengar kabar, Gibran telah wafat ( Arka, Astrid, Meta, dan juga si mamah, sediiiiih banget..). Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga Allah menghimpun ananda Gibran bersama mereka yang dimuliakanNya. Dan semoga yang ditinggalkan, ibunda Lucy dan ananda Nabila, senantiasa dilindungi Allah dalam kedamaian, ketabahan dan ketegaran, amin.

Thursday, May 10, 2007

DUNIA LAIN

Naaah…ini baru berita.

Sudah sejak lama para ahli astronomi berkutat menampilkan segala kemampuannya untuk mengetahui, apakah ada tanda tanda kehidupan di planet lain, MARS misalnya.

Apakah manusia bisa hidup disana, ( siapa tahu ada migrasi penduduk suatu saat , bukan antar pulau atau antar benua…antar planet boooouw..)

Ternyata, yang baru baru ini ditemukan, bukan deket deket bumi lho, bahkan adanya tanda tanda kehidupan di planet lain, diluar tata surya bimasakti kita……
Halah ???

Jauh amat ya mau migrasi kesana nya.
Ke bulan juga masih babak belur…..ini kemana pula ?
Kapan nyampenya kita kalau mau pindahan ya…..

Konon, planet ini, Gliese ya ( koq kayak nama cewek ya.....jangan jangan disana feminin semua ..hehehe ), jaraknya lebih dekat ke “matahari”nya…
Haduh…panas banget nggak ya…..
Trus, nggak berotasi pula….
Jadi ada bagian yang siaaaaang terus, ada bagian yang malaaaaam terus, begitu kali ya……

Wah, kalau pindahan, nggak ada yang mengenakan tuh…..
Mau yang siang aja, kepanasan, mau yang malem aja jemuran nggak kering kering….hehehehehe, .

Harga kavlingnya mahalan mana ya …bagian yang gelap atau bagian yang terang ??

Paling nggak, dibagian yang gelap, akan bermukim yang suka dugem, Bandar narkoba, prostitusi, tukang rampok, tukang palak, tukang ancem….heuheuheu…itu bagian dunia hitam.......
Kan dunianya menjadi hitam putih kali ya…..

Penasaran juga ah, pengen kesana…jangan jangan si Borokokok, si Kabayan, Sangkuriang, Ande ande lumut , Jaka tarub, Malin kundang, Doraemon, Sinchan, Teletubbies, Spongebob, Dora, Pinokio, Cinderella dan lain lainnya udah punya kondominium disana ya……hehehehehe.

Buat si mamah, penemuan penemuan begitu bikin, gimanaaaa gitu ya...
Pokoknya bener bener Allah Maha Segalanya deh.....
Nggak bisa diucapkan lah....
Alam semesta itu amat sangat dahsyat luar biasa menunjukkan kebesaranNya...

Makanya, kita tuh jangan suka arogan ya….
Kita ini keciiiiiil cil cil cil buanget deh, dibandingin alam semesta……
Baru jadi RT di Bojong Enyod aja udah sombong…..
Halah…

Tuesday, May 08, 2007

DONGENG

Gara gara adanya kekerasan yang dilakukan anak anak, kak Seto kembali mengingatkan, pentingnya mendongeng, bernyanyi dan bertamasya dilakukan pada masa tumbuh kembang anak.

Anak, harus banyak dibacakan dongeng.
Dengan demikian anak akan kaya fantasinya.
Anak harus ditajamkan nuraninya, perasaannya, akal pikirannya.

Dongeng, akan mengembangkan berjuta perasaan dan imajinasi si anak, juga mengembangkan ketajaman akal pikiran .
Dongeng yang dimaksud, tentu saja dongeng atau cerita yang membangun karakter positif.

Waktu si mamah kecil, kebanyakan dibacakan fabel, dongeng tentang kehidupan binatang.
Bagaimana eratnya persahabatan ikan dengan tupai, bagaimana kesetiakawanan kura kura terhadap monyet, bagaimana akal cerdik kancil menyelamatkan diri dari ganasnya buaya.
Ada pula dongeng tentang jengkrik, kerbau, rusa, kuda, burung gagak, burung merpati,......
Waaah, pokoknya kalau didongengin, alam pikiran berkelana, suasana hati berubah, ada deg degan, ada marah, ada seneng.

Berikutnya, jaman si mamah jadi pendongeng untuk anak anak , dibacakan dongengan mamah kecil ditambah dongeng lain seperti si kupluk merah, cinderella, putri tidur, pinokio, hansel Gretel, dll dlll.
Pokoknya, kayaknya semua happy ending...yang baik menang atas kejahatan atau keburukan.

Anak anak jaman dahulu, nyanyiannya juga positif.
Pelukismu agung, siapa gerangan, ...
Hormati gurumu sayangi teman......,
Belum lagi tamasyanya juga kalau nggak ke kebun binatang, pasti ke gunung atau pantai, ke alam terbuka....
duuuh, indahnya.

Jaman berubah, dongeng bergulir jadi tayangan televisi, sinetron berbagai jenis.
Anak anak ada yang "didongengin" cerita hantu, siksa kubur yang aneh, kejahatan ibu tiri, ketamakan duniawi, kejahatan, kejahatan, kejahatan, kekerasan, kekerasan, kekerasan, mistik, horor, mistik horor.....
Duuuuuh....
Pada kemana itu sang kancil, sakadang kuya, dll dll ya....
Pada ngumpet dimana sih ???

Mau jadi apa anak anak kelak, kalau diceritain yang begituan melulu ???

Belum lagi nyanyiannya nggak ada yang "mengisi"....
Sekarang anak anak seneng banget nyanyi "Bang, SMS siapa ini bang...lai lai lai lai lai lai...panggil aku si jablai......
Duuh....

Trus, tamasyanya juga kan sekarang sih ke PIM, Citos, Senayan City........waahhhh....apa kabar kebun teh, burung kasuari, ombak yang berdebur dipantai ya.....

Ayo dong kita giatkan kembali mendongeng, mendongeng, mendongeng yang membangun karakter yang positif.....
Mau ????

Juga bernyanyi, bernyanyi, bernyanyi.......
Terang , terang di hati, kerja tlah menanti, siapkan diri bulat tekad jangan bimbang dan ragu......
Kulihat daun jatuh ditiup angin, dipungut oleh anak yang sedang bermain......
Masih inget ?? diajarin bu Fat dan bu Meinar ?

Dan....bertamasya kealam terbuka, menikmati keindahan dan dahsyatnya alam......
Mau ????

ANCAMAN

Hehehehehe...gara gara gonjang ganjing reshuffle, si mamah jadi pengen cerita nih

Abis, lucu juga sih , aku kan rakyat jelata yang awam banget ...,
Entah mereka munafik entah punya kepentingan apa, entah bego, entah nggak punya malu, entah bejat, entah nggak bermoral, atau apa lah istilahnya....
Bener bener kayak sandiwara dakocan banget,nget nget.

Boro boro ngasih pelajaran positif, haduh......koq masih begitu begitu juga ya, ngancem melulu....

Ceritanya, kan minggu minggu terakhir rame.
Kita bisa mengamati, disatu sisi, mereka mengatakan itu hak prerogatif presiden, tapi ketika nggak diajak bincang bincang....eh, malah pada ngancem ya.....
Koq, kita nggak diajak diskusi, koq "orang kita" mau dicopot ?
Kalau orang kita dicopot, kita akan menarik dukungan...

Lhooooo, katanya prerogatif presiden....tapi.......
Halaaaaah....apaan sech ?

Katanya gimana elo aje, tapi koq main ancem ancem gitu sih ?

Jadi teringat, rakyat bangsa ini kan banyak yang dibesarkan , tumbuh kembang dengan penuh ancaman,baik dirumah, ataupun disekolah atau dilingkungan lainnya.....

Ya jadinya udah gedenya jadi preman tukang ancem semua.
Walaupun katanya sudah duduk dengan "terhormat", keukeuh aja ngancem ngancem ya.....

Coba inget inget juga kasus IPDN, kasus kasus di ospek dll dll....
Selaluuuuu aja senior ngancem yunior .....

Apa iya, rakyat kita kebanyakan tumbuh kembang dalam situasi penuh ancaman ?

Coba, ada yang pernah denger atau pernah mengalami atau pernah melakukan hal ini nggak :

Orang tua ke anaknya :
" awas ! ada bu dokter, nanti disuntik lho",
"awas ada pak polisi, nanti ditangkep dipenjarain lho,
"awas ! nakal melulu , tuh ada pak satpam, nanti diborgol",
"awas ! jangan keluar rumah, nanti diculik lho,
"awas!nggak mau diem, nanti dikurung digudang ditemenin tikus lho"
dst...dst...

Guru ke muridnya :
"awas, bukunya nggak disampul coklat, kamu dijemur seharian" ,
" awas ! nggak bikin peer, nanti disuruh makan kapur tulis"
" awas ! belum bayar SPP nggak boleh ikut ujian"
"awas ! dasar katro....ta' sobek sobek"
wuakakakakak...lagi mode tuh..

Haduuuuuh....anak dari kecil tersiksa banget ya...
Terkurung, terkerangkeng, terpenjara, nggak menjadi manusia bebas merdeka.....
Sulit banget buat melangkah, bergerak, berekspresi, berinovasi, berkreasi......

Pantes, udah gedenya, udah "bagus kedudukannya"....teteeeeep aja main ancam...,
Cenderung jadi preman, tukang palak dll dlsb, atau malah jadi pengecut, penakut, letoy, caleuy, takut melakukan apapun dan takut sama siapapun

Coba....
Jadi banyak yang takut ke dokter, dokter jadi susah mau mengimunisasi atau mau ambil darah pemeriksaan laboratorium atau mau menginfus atau mau menjahit luka.
Jadi banyak yang degdegan kalau lihat polisi atau hansip atau satpam, padahal, mereka kan sahabat kita ?
Duuuuuuh....

Semoga saja kita disadarkan, sekecil apapun yang kita ucapkan atau lakukan pada anak kita, atau apapun yang disimak anak anak kita, akan terekam dengan baik dan ada jejasnya plus ada akibatnya lho.......
( please baca postinganku : dari lingkungannya anak anak belajar )

Sunday, May 06, 2007

KERAJAAN CINTA

Atas nama cinta....hati ini....dst, dst...
Suara tinggi melengking mengiris ngiris kalbu, terdengar mendayu dayu, di supermarket, ketika si mamah belanja....

Duuuhhh, inget sama si empunya suara yang manis berbibir indah, ....
Apa iya ya kisah cintanya lagi mengalami kisah seperti lagu lagunya ??
Lagu tegar lah, lagu " dahulu kau mencintaiku " lah.......

Halah....,
Kualat atau apa itu teh ?

Kata sahabatnya, makanya hati hati milih lagu.
Lagu itu kan doa, seperti nama......
Apa iya ya.... ...

Minggu minggu ini memang kita dikejutkan oleh episode cinta yang amburadul acakadut dari beberapa orang yang kita kenal dilayar kaca.

Gara gara media masa gencar memberitakannya, mau nggak mau si mamah jadi tahu juga atuh........

Kayaknya nyaris nggak percaya deh, penghuni kerajaan cinta yang menebar virus cinta atau yang tahu persis bagaimana cara terbaik menyentuh bagian perempuan yang paling peka agar perempuan klepek klepek klepek, dimabuk kepayang.........".sentuhlah dia tepat di hatinya".....begitu katanya juga...ternyata oh ternyata......perempuannya merasa nggak seperti cerita di lagunya itu yah.

Banyak, banyaaaak sekali pelajaran yang didapat dari kejadian kejadian yang dialami orang lain yang kebetulan saja ditayangkan, da selebriti katanya juga.

Pertama, ternyata, kerajaan cinta, kalau tidak dipelihara, tidak, dimumule kata bahasa si mamah sih, kalau tidak dipupuk dengan baik dan benar, apakah dengan introspeksi, dengan komunikasi, apakah dengan perasaan saling menghargai, apakah dengan cara saling respek, apakah dengan cara saling menyelami sifat-karakter-keinginan-perasaan kedua belah pihak, apakah dengan cara mempelajari bagaimana ia tumbuh kembang, apakah dengan menekan ego, apakah dengan cara tidak merasa pinter sendiri bener sendiri, bagus sendiri, berjasa sendiri, apalagi dibumbui dengan perasaan lebih satu dari lainnya, perasaan tinggi hati , dlsb....akan hancur, cur, cur, banget deh....

Yang tampak oleh masyarakat luas adalah bukan fenomena saling menyayangi mengasihi, menghormati, menjunjung tinggi martabat, malahan...
Ya ampuuuun.....nggak tedeng aling aling saling menjelekkan, saling menggali kubur sendiri kayaknya......

Bener bener bukan pemberi contoh baik buat masyarakat luas ya....
Yang begitu mah teladan apanya coba ?
Duniawi ?
Nggak penting penting banget atuh itu mah...

Kesuksesan popularitas ?...
Buat apa ?
Ada manfaatnya bagi peningkatan kualitas hidup manusia lainnya nggak ?

Pokoknya, yang ada adalah.....
Astaghfirullahaladziiiiim, segitunya ya..... ...

Kedua, ya pembelajaran hidup.
Nggak ada reaksi kalau nggak ada aksi...begitu katanya.
Bener banget....

Jadinya, intinya bukannya kita membela diri dengan menyatakan melakukan ini karena dia begitu, tapi justru intospeksi diri : dia jadi begitu kenapa ya....
Apa yang telah saya lakukan, sampai sampai dianya begitu ??
Iya nggak sih ?....

Jangan dibolak balik kayaknya ya...
Selaluuuu dan selaluuuu saja terlontar...saya begini karena dia begitu.....
Apa nggak terbalik ???

Ketiga, ya ini juga sangat penting...
Komunikasi yang tuntas, tas, tas...
Sampai gelas batin kedua pihak kosong, nggak penuh dan mudah terjentik perkara perkara sepele.......

Mungkin karena soal waktu, soal kelelahan dan bermacam soal lainnya, komunikasi pasangan hidup nggak nyambung nyambung banget, masalah jadi tertunda, tertumpuk, ....
Yyaaa, tinggal nunggu waktu aja untuk meledak...

Komunikasi kedua insan yang berpasangan, harus teteeeep terjalin dengann kualitas bagus, jangan datar datar atau sepermukaan saja......

Kenapa sih nggak dipentingkan selalu adaaaa waktu buat berdua dua, bicara ini itu dengan santai, dengan hati, dengan dengan tetap bisa menghipnotis diri untuk tetap kasmaran.....

Duh...indahnya, kenapa dulu kita kepincut si dia ya.....

Keempat....naaah, ini juga penting.
Ternyata, duniawi itu memang perlu sebatas kebutuhan secukupnya, sepasnya saja kali ya ( hehehe..pas butuh, ada , gitu lho...).....

Duniawi itu bukan sesuatu yang menjadi dewa, didambakan, dikejar kejar dengan mempertaruhkan, mengabaikan, mengacuhkan, tidak mengindahkan hal hal lain yang lebih membahagiakan......

Ketika duniawi dalam genggaman, tetapi ketenangna batin terabaikan....apakah jerih payah selama ini ada manfaatnya ?

Kelima, ini perlu banget diinget inget dan dijalankan terus, mengingat sisi baik pasangan.
Kenapa ya kalau lagi ribut gitu yang kelihatan cuma jelek jeleknyaaaa aja...
Padahal kan manusia itu memang mahluk yang tidak sempurna, pasti ada sajalah jelek jeleknya.
Tapi kan banyaaaaak juga sisi baiknya, lebih banyak malah.

Hal hal baik, hal hal bagus bagus yang ada dipasangan, koq ya jadi nggak kelihatan ketika kerajaan cinta diterpa badai .

Padahal kan hal hal yang baik itu yang bikin kita dulu klepek klepek klepek kalau kita mengingat si dia , apalagi kalau berjumpa dengannya, iya nggak sih ?

Kayaknya, kita bener bener harus terus menerus belajar menghipnotis diri sendiri untuk teteeeep, bisa melihat dengan utuh sisi sisi baik pasangan kita, ya nggak sih ?

Duh...kemama atuh si venus teh nya....
Dewa cinta teh lagi ngaso atau istirahat kitu ??

Kata orang tua, belajarlah dari pengalaman orang lain......
Ini saatnya buat kita semua, ketika melihat hancurnya kerajaan cinta orang lain, menjadi titik balik untuk introspeksi, untuk bersyukur atas apa yang kita perjuangkan selama ini dan sudah kita miliki, yaitu kerajaan cinta kita sendiri .

Selamat menjaga kerajaan cinta masing masing dengan penuh rasa saling cinta, saling hormat, saling menjaga martabat, saling memuliakan, saling mendoakan, saling mengingatkan, saling menjaga,saling support, saling memberi energi, sampai maut memisahkan.

Saturday, May 05, 2007

SECARA

Setiap generasi, ada kalanya mempunyai istilah sendiri, bahasa sendiri, atau gaya bahasa sendiri yang berlaku hanya dikelompoknya atau dikelompok usianya.

Biasanya, yang berumur diatas kelompok tersebut, susah payah mencerna dan mengartikan kata kata atau kalimat kalimat yang mengandung kata kata "aneh" tersebut.

Dulu, pernah anak anak berbicara dengan gaya begini, kafamufu mafaufukefemafanafa...
Hehehehe...artinya, kamu mau kemana ?

Trus ada lagi, uma kanung uma manung upa anang ?
Naah..lebih ribetkan ?
Artinya kamu mau apa ?

Ada lagi jaman memunculkan kata rokek pai untuk korek api, dll, dll

Jaman bergulir terus, ada masanya muncul kata kata bokap, nyokap, boker, tokai, lekong, gretong, dll dll

Jaman si teteh SMA, ada bahasa gaul, sutralah, akika lah, mawar lah....
Sampai sampai si mamah membaca buku kamus bahasa gaul, karangan Debbie Sahertian, hanya untuk antisipasi bisa mengerti percakapan anak anak....beueueueue...

Sekarang sekarang, muncul pula tren baru, ada kata kata baru, salah satunya adalah kata : SECARA

Duuuuh....si mamah kadang agak susah ngartiinnya ya...
Ini teh artinya apa sih ?
Bisa diartikan padahal, walaupun, ketika, dll dll....

Waaah, ini kata multifungsi bener jadinya ya....
Coba deh perhatikan bahasa para blogger yang umurnya seumuran teteh Acied atau dibawahnya....
"Atasanku memberi oleh oleh tas yang diinginkan anakku, secara aku baru saja memberi tahu suamiku, bahwa si anak pengen tas itu"
"Secara aku belum tahu mau ngapain, ada kiriman pisang goreng dari tetanggaku"
"Aku ikut temanku menuju PIM, secara tadinya mau ikut bapak ke bandung"
"Kami sekeluarga berwisata ke kota wisata cibubur, secara berbelanja berbagai pernak pernik untuk oleh oleh"
"Nggak ada yang ngasih tahu sih, secara kita kumpul kumpul menjelang camping"

Duuuuh...secara teh artinya naon atuh nya......
Banyak banget kalimat pake secara, hebat banget si secara teh...
Bisa diartikan macam macam pula.......

Siapa sih yang mulai melempar dan mempopulerkan si secara dalam seribu wajah ini ya..........Secara gitu loh...

PAUD

PAUD ????? apaan tuuh......
Ada yang tau PAUD nggak ya???.....Suaminya BUUD kali ya.....heuheuheu
Si Mamah juga baru ngeuh setelah lihat spanduk dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2 Mei yang lalu, kebetulan didepan Swiss German University di BSD ada spanduk bertuliskan tentang PAUD , isinya sih kira kira begini : Menyongsong Hari Pendidikan Nasional, kita sukseskan Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )
Naaaah....itulah artinya PAUD, Pendidikan Anak Usia Dini, nambah satu lagi kan perbendaharaan akronim kita, memang bangsa ini gemar banget ya punya akronim, ada Hardiknas, ada PAUD, ada WAJAR, ada UAS, UAN, dll dll
Pendidikan Anak Usia Dini, tampaknya sekarang mulai digiatkan, difokuskan, dipentingkan, diperhatikan, setelah program wajib belajar 9 tahun. Mengapa dipentingkan ? Yaaaah, namanya juga pendidikan, harus diupayakan sebaik mungkin, sedini mungkin, agar anak tumbuh kembang menjadi dewasa yang menyenangkan, penuh kasih sayang dan penuh manfaat, bukan begitu ? Menurut teorinya, pendidikan anak itu dimulai sejak adanya zigot atau pertemuan sperma dengan sel telur dalam rahim ibu. Sejak saat itu, ibu sangat bertanggung jawab atas pertumbuhan embrio yang dikandungnya bukan ? Sejak saat itulah, ibu menjadi pendidik yang utama dan pertama. Bagaimana dia hidup, berkehidupan, bersikap, berpikir, bertindak, brperasaan, berpraduga, beremosi, dll dll, akan serta merta menjadi pola didik bayi dalam kandungannya pula. Pendidikan Anak Usia Dini, tentu bukan hal yang sepele, mau jadi apa anak kelak,mau bagaimana dia bersikap, sangat tergantung banget dengan pola didik dan pola asuh sejak dini sekali.
Coba, baru saja kita gegeran dengan berita meninggalnya Edo, bocah kelas 2 SD di Jakarta, yang menurut berita tewas setelah dianiaya 4 orang temannya di WC sekolah. Lebih mengejutkan lagi, penganiyanya adalah 1 orang kelas 4 SD, dan 3 orang teman sekelasnya Lebih lebih mengejutkan pula, yang 3 orang temen sekelasnya, adalah cewek. Bayangin, 3 cewek cilik menganiaya temen sekolahnya hingga memar memar dan mengakibatkan kematian.....whatttttt?????? Nggak kebayang sama si mamah sih, ngapain aja sih ketiga cewek itu ?Bagaimana mungkin sih 3 cewek kecil menjadi beringas ? Bagaimana sih lingkungan hidup ketiga cewek kelas 2 SD itu ? Apa sih yang ditontonnya setiap saat ? Waaaaah,pokoknya, berkecamuk bermacam pertanyaan deh, koq bisa ya.....
Sekarang, orang tua si korban, akan menuntut ke empat anak penganiaya anaknya...walah.....makin seru....4 anak kecil akan menjadi terdakwa.....gimana perasaan anak kecil itu duduk di kursi pesakitan ya.....sedangkan akibat perbuatannya saja sudah pasti mengguncangkan secara dahsyat kejiwaan mereka.....makin stres saja anak anak kecil bangsa ini ya....
Meurut kak Seto, anak anak juga bisa mengalami stres sehingga berpeluang melakukan tindakan kekerasan. Stres tersebut didapat anak anak kumulatif mulai dari rumah, lingkungannya dan juga dari lingkungan sekolah. Menurut beliau, untuk mengurangi bahaya timbulnya kekerasan pada anak, anak harus merasa disayangi, diperhatikan, harus diajak bermain, bernyanyi, diceritakan dongeng dongeng, dibawa piknik jalan jalan, dll, dll
Jadi inget, si mamah kecil hampir setiap saat didongengin sakadang kuya, sakadang monyet, sakadang peucang ( tentang kura kura, monyet, kancil ), dongeng persahabatan ikan dan bajing, dongeng tentang cengkrik, kuda, rusa, berbagai legenda, dll dll. Kemudian ada masanya pula si mamah mendongeng ke si teteh, arka, arga, ketika mereka kecil. Dongeng dongeng mamah kecil diceriterakan kembali, juga ditambah dongeng dongeng lain, pinokio, cinderela, putri tidur, hansel gretel,kupluk merah, dll, dll
Anak anak jaman sekarang, apakah juga mendapat kehidupan yang penuh dengan cerita dongeng ? Ada juga kan ?
Cuma, umumnya, tampaknya, anak anak jaman kiwari miskin dari dongeng menjelang tidur. Anak anak dari kelompok berpenghasilan rendah, boro boro ortunya punya sisa waktu dan sisa tenaga untuk mendongeng. Setelah seharian lelah bekerja, paling mereka malah membagi bentakan dan kata kata nyinyir kepada anak anaknya bukan? Begitu pula anak anak dari kelompok yang berkelebihan materi, ibu bapaknya sibuk bekerja, selesai bekerja malah pada hang out, dugem, bilyar, golf, dll dll....anak tertinggal dirumah ditemani pengasuh yang asyik nonton sinetron yang penuh kekerasan, atau dunia mistik, halah...kumaha ieu teh ? Boro boro deh anak mendengar dongeng yang bermuatan filosofi hidup, kebaikan, kejujuran, kesetiakawanan, persahabatan, kepahlawanan, pokoknya kebaikan kebaikan dalam hidup deh.
Jaman sekarang, anak anak, boro boro diajak bermain, bernyanyi, mendongeng, jalan jalan , dll dll...kebanyakan hidup liar atau terkurung dalam rumah mewah penuh barang materialistis tapi miskin sentuhan kasih sayang....haduh.....
Makanya nggak heran, anak anak menjadi bengis, brutal, rakus,individualistis, egois, harak kata orang sunda mah, anak bagaikan hilang sisi kemanusiaannya.
Jadi, bener kan, PAUD itu amat sangat penting ?
Hayo atuh kita ikut menggalakan PAUD, sesuai dengan kapasitas kita masing masing, merawat anak dengan penuh perhatian dan kasih sayang, juga turut menciptakan lingkungan yang positif untuk tumbuh kembang anak anak, anak siapapun dia.....

Tuesday, May 01, 2007

AS LONG AS HE NEEDS ME

Ada yang suka nonton American Idol ?
Siapa favoritnya ?

Favorit si mamah, jelas Melinda Doolittle.....
Walaupun wajahnya mirip Omas ( aduuuh..punten nya...)...suaranya itu, dahsyat banget....
Kalau milih lagu, indah indah....
Pernah nyanyiin home, dll dll...
Pokoknya baguuuuus banget deh....

Sekali waktu, entah episode mana, dia nyanyiin lagunya Shirley Bassey.
Judulnya AS LONG AS HE NEEDS ME.........

Duuuuuh, si mamah sampai cirambay...
Klepek klepek banget deh....
Asa diingetin harus menjagain seseorang terus sampai maut memisahkan, sampai ujung usia nanti.

Mau tahu liriknya ?
Niiih ditulisin ya....

As long as he needs me
I know where I must be
I'll cling on steadfastly
As long as he needs me

As long as life is long
I'll love him, right or wrong
And somehow I'll be strong
As long as he needs me

If you are lonely then you will know
When someone needs you, you love them so
I won't betray his trust
Though people say I must
I've got to stay true just
As long as he needs me....


Duuuuuh...

KONTAK JODOH

Suka baca rubrik kontak jodoh nggak di koran atau di majalah majalah ?

Di koran langganan si mamah, tiap akhir pekan, ada halaman tentang kontak jodoh.
Ketika iseng dibaca.....
waaah....buat si mamah rada rada gimanaaa gitu ya.

Coba aja simak :
Gadis, 38 tahun, jawa, putih, 160/50, islam,berjilbab, S2, PNS,keibuan, sederhana, mandiri, jujur, sabar,lembut, setia, penyayang,pengertian, perhatian, tidak materialistis,pandai bergaul, humoris, suka traveling, apa adanya, sehat jasmani-rohani, tidak merokok, gemar olah raga, senang musik, berkebun,suka memasak, serius, siap nikah, Jakarta.
Mendambakan pria lajang atau duda tanpa anak, islam, minimal S1, 35-45 tahun, 160/seimbang, kerja tetap, baik, sabar, jujur, romantis, hemat, setia, tanggung jawab,penyayang, pengertian,perhatian,terbuka, humoris, sehat jasmani rohani, serius, siap nikah.
.
Atau :
Janda tanpa anak, 29, Batak, Kristen, D3,putih, manis, 157/46, karyawati, jujur, menarik, wawasan luas, sabar, ramah, periang, setia, tanggungjawab, tidak judi/narkoba, tidak materialistis, sehat jasmani/rohani, pengertian, penyayang, perhatian, apa adanya, senang baca, nyanyi, jalan jalan,serius, siap nikah, Surabaya.
Mengidamkan jejaka/duda tanpa anak, 30-40 tahun, 160/seimbang, Kristen, minimal D3, kerja tetap/PNS/BUMN/swasta, mapan, sabar, setia, mandiri, tanggung jawab, jujur, perhatian, penyayang,pengertian, taat, humoris, sehat jasmani-rohani, menerima apa adanya,serius, siap nikah.

Ada lagi :
Duda, Sunda, satu anak perempuan(7), 43 tahun, 172/68, Islam, S1, karyawan, setia, sabar, jujur, mandiri , tanggung jawab, terbuka, penyayang, pengertian,humoris, tidak miras/narkoba/tidak merokok, sehat jasmani/rohani, siap nikah.
Menginginkan gadis/janda tanpa anak, maks 40 tahun,min 155/seimbang, Islam, minimal SLTA, PNS/wiraswasta, sabar jujur, setia, penyayang, pengertian, sehat jasmani rohani, serius , siap nikah.

Halah.......
Koq si mamah jadi senyam senyum sendiri ya......

Kalau memang punya kriteria yang nyaris sempurna seperti yang dibeberkan, sudah pasti sejak jaman dahulu kala sudah baaaaanyak yang antri.
Nggak usah nunggu sampai usia nyaris 40 tahun....iya tokh ?
Tinggal milih aja atuh kan ?

Atau...
Kalau merindukan atau mengidamkan atau menginginkan pasangan yang syaratnya begitu ngambay...begitu baaaanyak, begitu paaanjang....apa ada ya.....
( kalau jodoh sih pasti ada ya...heuheuheu....)

Jadi mengingat ingat........
Kenapa ya si mamah dulu memilih si akang yang notabene masih baru lulus SMA, naik sepeda yang nggak ada remnya lagi....
Dipikir pikir, diingat ingat, alasan dulu si mamah milih dia...teuteueueueueup aja nggak ketemu tuh di memori si mamah.

Atau...knapa ya si akang dulu memilih si mamah yang konon masih bau matahari pake seragam putih abu abu ??....
Kayaknya nggak pake embel embel keibuan,penyayang, jujur, setia, rendah hati, tidak sombong, dll dll dll......apalagi siap nikah..hehehehe.

Knapa ya......
Kayaknya seneng, jatuh cinta...yo wizzz, gitu aja.....
Dan sampai kini, Insya Allah sampai maut memisahkan, sejak kenal 38 tahun yang lalu, ya awet awet aja tuh...
Mungkin karena sering menghipnotis diri sendiri ya, supaya kasmaran terus....
Hehehe, udah baca postinganku tentang kasmaran blum ?
Baca dong ya...

Juga jadi teringat, ketika si teteh minta ijin untuk menikah....
Whattttt?...
Baru kenal udah ngajak menikah ????....
Bapaknya sempet bilang, apa nggak mundur aja 6 bulan, nunggu teteh menyelesaikan S2 nya dulu, kan sayang udah 3 semester ditinggalin ( maklum, setelah merit mau dibawa merantau tea ....)...

Si mamah, blum kenal banget sama calon mantu.
Baru ketemu hitungan jari, dia siapa, anak siapa, dia ngapain, kerja atau sekolah, sifatnya gimana...
Tapi koq ya kata hati sih mendorong aja maunya anak.....
Punya anak gadis, ada yang minta, anaknya mau, tunggu apa lagi ?
Ya kasihin aja, bismillah aja, bagaimana maunya Allah aja deh.......
S2 ? S3 ?...
Ah, nggak ada hubungannya dengan pernikahan....

Kalau memang saatnya harus menikah, ya menikah aja atuh...
Bukan begitu ?....
Perkara sekolah sih kan udah dewasa, pasti mikir untung ruginya bukan ?
Nggak usah diceramahin lagi...
Hehehe...ada rahasia si mamah, mau tahu ?

Aku tuh ogah marah, ogah ngritik anak.
Kenapa ?
Anak itu kan "hasil karya " kita...
Jadi kalau aku marah atau ngritik artinya marah atau ngritik diri sendiri bukan ???...
Apa nggak malu ???

Dan alhamdulillah bapaknya akhirnya mengijinkan si teteh menikah tanpa syarat harus selesai S2 atau S3 atau post doc atau apa lagi ya....( hehehe...ntar keburu nambah umur terus...)

FYI...si teteh itu bulan Juli ngenalin cowok, akhir Juli cowoknya pergi lagi...
Akhir Desember cowoknya datang lagi, melamar resmi, 3 minggu kemudian menikah.
Jadilah si teteh istrinya Noviandi Meta Adityawarman.
Seminggu setelah menikah dibawa merantau, setahun kemudiansi teteh balik lagi ngebut menyelesaikan S2 nya.
Cepet banget prosesnya ya.

Mudah mudahan bisa saling support dan saling ngasih energi, awet sampai ujung usia mereka.
Doain pula supaya cepet dapat momongan.

Jadi, buat si mamah sih, berjodoh atau tidak berjodoh,apa harus begitu banyak syaratnya ?

Kata pepatah juga, kalau cinta sudah melekat txx kucing serasa coklat.....
Heuheuheuheu...itu mah cinta buta kali ya.

Jodoh atau tidak jodoh,pake syarat atau tidak bersyarat,cinta atau tidak cinta,pake kriteria atau tidak pake kriteria.
Kayaknya, kalau udah jodoh sih, dengan sendirinya Allah memilihkan pasangan yang terbaik, pasangan yang auranya mirip, pasangan yang medan magnetnya bikin kita nyaman...
Iya nggak sih ??

Jadi, kalau kita mau yang baik, ya kitanya aja harus baik.
Kalau kita mau dapet yang setia...ya kitanya aja harus setia.
Kalau kita mau yang jujur, kitanya aja harus jujur.

Maka tanpa mengucapkan syarat apapun, yang medan auranya kayak kita punya, akan mendekat...
Bukankah begitu ?

Hayoooo....
Siapa yang belum berjodoh ????