Wednesday, November 21, 2007

LAW OF THE FARM

Ini postingan beberapa hari lalu, diedit lagi ya...
Buat yang lagi pada merasa syusyah, bete, sibuk abisss dan ciweuh dikejar deadline...

Pernah denger nggak ada orang yang ngomong gini :
Kamu sih enak , nggak kayak kita........
Atau itu Bapak X sih enak ya hidupnya, kayaknya nggak pernah susah.....
Atau....itu ibu Z asyik banget hidupnya, mau apa aja bisa......

Emang ada gitu, orang yang ujug ujug hidupnya enak ?

Jadi teringat nasihat si akang kepada anak anak.
Kalau mau hidup enak dan berkah, salah satu rahasianya adalah jalani aja hidup dengan falsafah LAW OF THE FARM.
Maksoednya ?

Kita tahu kan cara bekerjanya para petani, tentu saja petani jaman baheula .
Mereka ke sawah pagi pagi buta, proses diawali dengan mencangkul, mencangkul, mencangkul.....teruuuuuus begitu.
Tanah yang keras dicangkulin, panas terik masih mencangkul, nggak kenal lelah mencangkul, mencangkul dan mencangkul.
Berhari hari bahkan berminggu minggu mereka mencangkul, pokoknya menyiapkan lahan gembur dan subur, tanah keras dibikin lunak.
Tanpa lelah.

Tahap berikutnya mereka mengairi lahan yang sudah dicangkul, tangan, lengan, kaki, pinggang, bahkan muka belepotan tanah basah dibawah panasnya mentari nggak mereka pedulikan.

Dengan tekun dan senang hati, lambat tapi pasti, waktu yang tepat sesuai musim yang berganti, mereka menyiapkan seluruh lahan untuk siap ditanami bibit padi.

Kemudian mereka menanam bibit, dipilih yang paling bagus. Setiap hari ditengokin, dirawat hingga tumbuh benih benih untuk ditanam, selanjutnya mereka menanam pohon padi kecil dilahan yang sudah disiapkan, satu demi satu, teratur, ditanam dengan cara yang akurat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.

Jaraknya teratur, kedalaman tanaman tertentu, mereka membungkuk terus, membungkuk dan membungkuk membiarkan punggungnya terbakar matahari, tetap dengan kecintaan dan harapan.

Berminggu minggu kemudian, mereka merawat tanaman dengan menyiangi tanaman liar seputar tanaman padi, menyingkirkan hama dll, dlsb, hingga tiba padi menguning, mereka tetap menjaga dengan membuat orang orangan sawah, digoyang goyang sepanjang hari untuk mengusir burung yang akan mencuri hasil kerja keras mereka berbulan bulan.

Saat panen tiba, mereka bersuka cita memetik segala jerih payah mereka yang sudah dilakukan berbulan bulan dengan berbagai kendala, kesulitan, kecemasan takut gagal panen.

Mereka bersuka cita, memetik hasil kerja keras dalam tempaan berbagai macam hambatan.

Naaaah....jadi, pesan moralnya, kalau mau hidup enak, menikmati sesuatu, nggak gampang lho.....
Ada upaya kerja ekstra keras yang dilakukan dalam proses yang panjang, penuh perjuangan, dilakonin dengan perhitungan yang cermat sesuai metodenya , dikerjakan dengan penuh suka cita diiringi nano nano perasaan lainnya, kadang cemas, kadang penuh harap, diiringi doa dan keikhlasan........
Hasil enaknya ?
Tinggal tunggu saja seperti para petani memetik hasil padi yang sudah subur menguning.

Mau yang instant?
Nyontek ?Njiplak?

Aaaaaah, dimana mana oge nggak ada petani yang ujug ujug memetik padi bukan ??
Kalau yang instant mah hasilnya juga instant ludesnya, lenyap lagi......
Nggak bikin happy dan berkah, cepat hilang lapuk dimakan waktu dan azas manfaatnya diragukan....iya nggak ??

Begicuuuu lho.... ( didedikasikan buat Ine di Duesseldorfyang mau maju sidang S3, Insya Allah nggak akan gagal panen Ne, Ophi di Duesseldorf yang lagi sibuk deg deg plas sambil nulis, juga Meta dan Astrid di Magdeburg yang lagi pusying dikejar deadline bikin paper pleus riset riset di lab.........juga lainnya yang sedang berjuang......doa si mamah )

5 comments:

Anonymous said...

inti dari tulisan mamah ini, ngingetin meity sama buku 8 etos kerja profesionalnya pak janson sinamo.

nuhun mah untuk sharingnya ... muach ... muach ...

Ryuta Ando said...

Jadi intinya bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian ya mah..

Terima kasih mamah ngingetin kita-kita yang udah baca blognya mamah Ani...tapi memang pada dasarnya sebagian manusia itu gag pernah ada puasnya sih Mah, selalu ngeliatnya rumput tetangga itu lebih hijau.

Amalia Hazen said...

gak pake intinya..loh.
seperti pelajaran Siti Hajar dan Ismail dlm mencari sumber air (Sa'i)... walaupun blum tau hasilnya yg penting usaha dulu....
yg tentuin hasil dari usaha cuma Allah , gitu ya Mam...

Anonymous said...

Iya mah...usaha sendiri daro nol emang berkahnya lain rasanya lebih nikmat aja...walopun terseok-seok orang bilang tapi alhamdulillah kita ngga minta sepersenpun dari orang tua atau orang lain. Kalo mo makan dan hidup enak ya bekerja, bukan menadahkan kedua tangan...iya ngga...

Dyah Astiek said...

betul mah...sesuatu yg kita dapat pasti ada harga yg harus kita bayar artinya pasti ada pengorbanan didalamnya untuk meraih yg 'enak2' itu heheh dan yg pasti perlu proses...