Tuesday, December 30, 2008

PERGANTIAN TAHUN

Mulai rame nih.....
Dimana mana ada geliat yang menunjukkan adanya pergantian tahun.

Iklan acara tahun baruan memang sudah gencar sejak 2 minggu lalu.
Tukang terompet?
Nah ini yang harus diacungin jempol.
Dari tahun ketahun makin kreatif saja para pembuat terompet untuk rakyat ini ya.

Lihat aja terompet yang dijajakan dipinggir pinggir jalan.
Mulai dari ukuran mini sampai jumbo ada tersedia.
Mulai dari yang lurus sampai yang berkelok kelok berlipat lipat ada.
Mulai dari yang gepeng sampai yang bulet juga ada.
Mulai dari yang berbahan dasar kertas sampai plastik juga ada.
Belum lagi warnanya, merah, kuning, hijau, biru, keperakan, keemasan
Ada jumbai jumbainya lagi........wouw keren

Harganya?
Juga terjangkau semua lapisan masyarakat.

Bunyinya?
Seru abis...
Mulai dari yang melengking tinggi kayak penyanyi sofran sampai yang berat kayak bariton.
Hebat nggak tuh tukang trompet.

Resesi? Krisis ekonomi? Krisis global?
Si emang emang terompet mah tetep aja tersenyum optimis jualannya laku.
Nggak ngaruh tuh gembar gembor berita PHK gede gedean, pabrik tutup dll dlsb

Setiap pergantian tahun, yang notabene sebenarnya sami mawon dengan hari hari biasa, cuma ganti kalender doang, memang dihadapi dengan beragam reaksi.
Ada yang pesimis, ada yang optimis, ada yang menunggu ramalan, ada yang total depresi....pokoknya macam macam reaksi deh.

Sebetulnya, kalau mau sehat sih, introspeksi, evaluasi diri kan seharusnya dilakukaan setiap saat bukan?
Tapi mau review tahunan juga ya mangga aja, silakan saja atuh, nggak ada yang melarang koq.

Buatku, introspeksi atau evaluasi sih setiap saat aja deh, biar lebih sering.
Tapi, secara kebetulan, blogwalking, mampir ke Nofieiman.com, ada postingan bagus tentang keuangan.
Keuangan kan penting banget buat ibu ibu bukan?

Ada beberapa hal yang teringat dari tulisan tsb.
Diantaranya ialah bahwa kekayaan, bukanlah ditentukan oleh besarnya penghasilan, tetapi oleh selisih antara penghasilan dan pengeluaran.
Orang yang gajinya 10 juta tapi pengeluarannya 9 juta, tidaklah lebih kaya dari orang yang gajinya 3 juta tapi penghasilannya 1,5 juta.
Jadi yang penting, menabung atau investasi bukan?

Trus, disitu juga ada cuplikan nya Benyamin Franklin, katanya : If you would be wealthy, think to save as well as getting. When you earn a dollar, try to save a minimum 20 cents.
Memang, sering banget si mamah denger, kudu atau wajib atau diupayakan sangat, kita tuh segera menyimpan atau menginvestasikan 20 % dari penghasilan, berapapun penghasilan kita.
Sederhana diungkapkan tapi sulitnya bukan main untuk dilaksanakan.

Namanya juga ibu ibu, gampang selingkuh atau menyeleweng dibidang keuangan, hehehehe.
Kepasar mau beli beras, daging, sayuran....eh, malah jajan sotomie, bubur ketan item, onde onde, pastel, bacang,lumpia, dll, dlsb.
Selintasan kepikir makanan kesukaan orang rumah...ya beli, beli, beli.
Sampai dirumah, ternyata belinya kebanyakan....halah.

Ketika ke supermarket beli susu, buah buahan....eh mampir Pizza Hut atau JCo karena inget anak dirumah.
Lupa, penganan tadi pagi juga masih banyak, ada roti, ada kue dll, dlsb.

Naaaaah, makanya pergantian tahun, bagi ibu ibu sih yang penting kan perencanaan keuangan bukan ?
Lebih penting lagi ya melaksanakannya , sanes kitu ?

Konon, katanya, untuk berhemat atau menabung, kudu diubah mind setnya juga.
Yang seneng gonta ganti HP, ya dipikirin...apa gunanya sih?
Yang seneng gusak gesek kartu kredit, dipertimbangkan dulu, buat apa?
Yang seneng bikin baju, beli sepatu, beli tas atau pelengkap lainnya.....pikir lagi, buat apa?
Itu lemari udah nggak muat nerima penghuni baru koq.

Buat si mamah, yang HP nya jadul banget, cuma bisa dipake nilpon dan sms an, yang nggaak suka gonta ganti sepatu atau tas, jarang beli baju apalagi gonta ganti mobil atau gosak gesek kartu kredit, bisa juga koq kayaknya melakukaan penghematan di belanja rumah tangga.

Dilihat dulu baik baik persediaan bulanan, baru beli sesuai catatan.
Untuk belanja harian, ada kiat baru nih.
Kalau yang makan dirumah cuma sedikit, ya beli jadi aja atuh, lebih hemat.
Bisa ditilpon dari rumah pula biar mata nggak jelalatan beli ini itu.

Atau...suruh aja pembantu kepasar, belanja untuk beberapa hari sesuai catatan, dijamin nggak akan ada jajanan yang berlebihan, nggak ada penyelewengan, kan kitanya nggak lihat.

Trus, variasi menu , serta jumlah yang disajikan juga bisa dikaji ulang kan?
Cukup 2 macam hidangan aja deh.
Bervariasi, bergizi dan pas jumlahnya.

Tuh....dari dapur aja bisa dievaluasi kan?
Bisa banyak perubahan untuk penghematan.

Jadi....tahun baru 2009 siapa takut?

Semoga di tahun 2009 kita bisa tetap full energi, memberi sebanyak banyak manfaat kepada sebanyak banyak mahlukNya, amin.

Happy New Year !

5 comments:

Tamrin said...

Iya, harus lebih efisien nih. Gak oleh boros. ^_^.

Anonymous said...

Setuju ama mamah
kita harus hidup hemat dan sehat serta bersemangat

ika rahutami said...

haiii ma...
selamat menjelang tahun baru ya

Anonymous said...

met taun baru mamah.. smoga di taun baru ini kehidupan dan ibadah kita semakin baik.. amieenn..

Diana said...

Happy New year Hijriah Mam, kangen euy dah lm ga ke sini :) Maklum lah, sok sibuk, hehe...