Saturday, January 03, 2009

TAHUN 2009

Pergantian tahun telah berlalu.
Tahu apa doaku pada hari tanggal 31 desember 2008 siang bolong?
Lha koq malah doain tukang terompet ya....
Semoga jualannya laku dan habis semua dagangannya.
Hehehehehehe....abis kasihan sih.

Dimana mana tukang trompeeeeeet melulu.
Itu sepanjang jalan raya serpong dari mulai villa melati mas sampai ujung tol ke bintaro, berjejer tukang terompet, tanpa jarak lagi.

Coba, berapa puluh ribu terompet tuh.
Ada yang naik sepeda, ada yang ditanggung, ada yang pake gerobak dorong, ada yang naik motor, bahkan yang jualan kembang api, pake mobil tuh....
Waaahhhh...kasihan kan kalau nggak laku?

Dan, alhamdulillah, nggak hujan, pasti tukang terompet laku keras tuh.

Baca berita, konon malam itu 285 ribu orang menyesaki ancol.....haaaaaa????
Trus hari tanggal satunya, masih ratusan ribu manusia menjejali ancol, ratusan ribu lagi ke TMII, ratusan ribu pula ke Taman Safari, dan lebih dari 150 ribu ke Kebun Binatang Ragunan....apa nggak stress tuh semua binatang menonton lautan manusia?

Hari ini, sudah menginjak hari ketiga tahun 2009
Ini lagi merenung nih.
Kebayang kan? 2009 katanya tahun resesi ekonomi global, tahun kesulitan ekonomi global.
Gimana dengan Indonesia atuh?
Koq kayaknya mayoritas, orang orangnya adem ayem aja, nggak kepikiran apa apa, tenang tenang aja.

Walaupun, harga melambung tinggi, entah kenapa ya, rakyat kita tuh koq punya ketahanan yang luar biasa.

Nggak ada beras, makan jagung, singkong, ubi, gaplek, apaaaa aja dimakan, nggak ngedumel.
Yang biasanya ngomel ngomel atau ngedumel bahkan mereka yang "mengatas namakan penderita", iya kan ?
Atau mereka yang memang sulit tapi pengen gaya, nggak mau mengubah pola hidup atau gaya hidup menjadi lebih hemat berdasarkan skala prioritas, betul nggak?

Kesulitan ekonomi 2009?
Halah...itu diawal tahun, malah pengunjung tempat hiburan koq makin banyak ya.

Bahkan, kasat mata, itu duit malah dibuang buang.
Bikin poster, spanduk, brosur, baliho, billboard, atau....iklan di media cetak dan elektronik.
Haaaaa?

Kan kalau beneran resesi ekonomi, kesulitan keuangan global, kita harusnya sama sama berhemat tokh?

Membelanjakan duit untuk prioritas yang utama, pangan, kesehatan, pendidikan.
Bukan hanya pangan, pendidikan, kesehatan pribadi, tapi juga berbagi dengan orang orang diseputar kita, iya kan ?

Ini ?
Coba tengok, yang rekreasi malah makin heboh.
Yang buang buang duit dalam rangka "narsisme", pemujaan diri sendiri, pengiklanan diri, penampangan foto dan identitas pribadi, yang tentu saja membutuhkan biaya yang nggak sedikit, malah makin menjadi jadi.

2009 ini kan momentumnya kebetulan bersamaan dengan pemilu.
Lagipula pemilu cara baru banget.
Udah mah partainya banyaaaaaak, sampai lieur sebelum memilih.
Sistemnya juga ganti..........nyontreng orang.

Nggak kebayang, betapa pusyingnya para pemilih, yang bener bener pengen milih yang bener.
Kan harus dilihat dulu orang perorang.
Apa dan bagaimana track recordnya.
Bagaimana itikadnya, bagaimana kemungkinan upaya kerja kerasnya untuk rakyat.

Yang terjadi, adalah hafalkan nomor partai dan nomor urut orang, peun...titik.
Bu...ini kerudung...jangan lupa nanti 60-3 ya....nomor partai 60 nomor urut 3.
Pak....ini rokok buat yang kerja bakti...hafalkan 75-8 ya...nomor partai 75, nomor urut 8
Cetek banget. Nggak mendidik rakyat. Melatih suap sih iya.

Nggak heran, nanti kita dapetin yang gimanaaaaaaa gitu.

Pertama, karena memang kita semua nggak fokus ke "warning" adanya kesulitan ekonomi.
Malah keukeueueueueuh aja buang buaang duit buat masang tampang di pepohonan, pagar pagar, tembok tembok dlsb.

Bukankah kita harus fokus ke nolong orang yang kesulitan dulu, atau mengutamakan yang kesulitan ekonomi dulu, sebelum menjadi "narsis" alias egois ?
Agar kehidupan kita semua jauh lebih baik dan diberkahi kan kita nggak boleh individualis bukan ?

Kedua, cara merebut simpatinya koq ya gampangan banget betul.
Bagi bagi amplop, bagi bagi kerudung, sembako, rokok, makan siang dll dlsb.
Kapan rakyat mendapat pembelajaran untuk memilih yang baik dan benar ?

Ada nggak ya kandidat yang nyumbang benerin infrastruktur kedaerah tertentu?
Bikinin jalan keq, jembatan keq.

Ada nggak ya, kandidaat yang nyumbang buat pendidikan?
Beliin buku buat perustakaan keq, benerin WC sekolah keq, atau..bahkan nambah honor guru bantu?
Atau malah bikin sekolahannya sekalian, renovasi gede gedean ?

Ada nggak ya, kandidat yang bantu program kesehatan?
Duitnya dititipin di RS keq, di Puskesmas keq...biar yang nggak mampu bisa leluasa berobat?
Atau bantu program perbaikan gizi balita?

Ada nggak ya, kandidat yang ngurusin anak jalanan?
Bikinin rumah singgah keq, nyiapin pelatihan keq.

Ada nggak ya, kandidat yang mengentaskan pedagang asong jadi pedagang mukim menetap diwarung yang legal?

Ada nggak ya kandidat yang nyumbang truk sampah atau menanam pepohonan untuk ditanam ditempat yang seharusnya memberi kesan teduh dan memberi kontribusi positif kepada lingkungan?

Ada nggak ya kandidat yang sponsorin pengerukan sampah sungai?
Atau pembersihan parit dan gorong gorong?

Ada nggak ya kandidat yang bikin panti sosial, dapur umum atau pelatihan ketrampilan bagi ibu ibu di kampung kampung agar mandiri secara ekonomi?

Ada nggak ya kandidat yang bantuin pencetakan buku untuk tunanetra atau program apa aja yang membantu disable yang lain?

Coba....malah buang buang duit buat pasang tampang dimana mana.
Sampai sekarang...cara seperti itu nggak efektif tuh ( kata orang orang...nggak ngepek....)
Malah bikin sareukseuk, sepet mata, dan boro boro diinget siapa dia, nyampah pula.

Lain halnya kalau benerin jalan ke desa, atau bikin jembatan rusak, atau memakmurkan desa terpencil dengan meningkatkan peluang gerak penduduk, pasti diinget tuh sama se desa dan desa desa tetangganya pula.

2009, apakah kita akan diberkahi atau tidak?
Bergantung kepada niat, ikhtiar, kesungguhan, ketulusan, keikhlasan, pengabdian, perbuatan kita semua bukan?
Kalau mau rakyat sejahtera adil bahagia, ya jangan egois dong ah.

3 comments:

L. Pralangga said...

Dear Si Mamah,

Refleksi 2008 dan harapan di 2009.. wah antara nggak mau berangan2 ketinggian tapi gak juga boleh pesimis.. pragmatis aja deh kalau gitu..

Memang egois, dan keserakahan (Greed) itulah yang bikin rakyat jadi menderita.. sama halnya di negeri si bau kelek ini.. setali tiga uang! (geuleuuh pisan!).

Moga2 tahun 2009 ini bisa jadi tahun yang membawa berkah ya.. meski memang nampaknya dari yang kita bisa liat dunia makin 'teu-pararuguh' dan banyak gonjang-ganjingnya..

Kemaren ada sms dari kawan di Darfur Region - Sudan, sesama staff UN yang dulunya kerja di Misi PBB di Liberia, isinya begini (diterjemahkan secara sontoloyo):

"Men, doain yah di Darfur gak ada apa-apa, namun demikian si manajemen misi udah wanti-wanti kalau akan ada rencana evac besar2an, gua gak tau di evac ke Addis Ababa (Ethiopia), Nairobi (kenya) atau ke Entebe (Uganda), lantaran rencana ICC (pengadilan Kriminal Int'l) mau mendakwa pres. Sudan atas kejahatan kemanusiaan di Darfur..."

Kita doa sama-sama yah, neng.. kalau inget gitu jadi "lieur" juga nih.. untung status security phase di Liberia masih tergolong: "A picnic in the park"

Hugs and best regards from West Africa!

:-)

Anonymous said...

Dear Mamah Ani,..

Salam kenal,membaca tulisan ibu mengingatkan saya akan keruwetan hidup yg terjadi di thn 2008,dimana banyak orang2 yg kurang beruntung, yg berpikiran sempit mengambil jalan
pintas tanpa berpikir bagaimana nasib orang2 yg mencintainya setelah ditinggalkan.Hanya sebuah harapan saya dithn 2009 orang2 menjadi lebih tabah dan ikhlas karena perjalanan kita masih panjang,saya agak takut berharap terlalu banyak karena akan banyak korban yang mengejar harapan tanpa kepastian.Semoga tahun 2009 menjadi tahun kesadaran buat mereka yang mengejar kursi panas di DPR untuk dapat menghindari uang panas yang berasal dari konglomerat yg keserimpet kasus ,rakyat yang punya harapan untuk dapat hidup makmur,tentram walaupun mungkin butuh waktu untuk menikmatinya.Mudah2an goresan ibu dan orang2 yg bersimpati dengan perubahan kehidupan menjadi motivasi orang2 yg wajahnya terpampang di pohon dan tiang listrik,untuk berbuat yang lebih bermanfaat dan lebih dibutuh oleh rakyat.Maaf ibu,saya baru belajar menulis blog,saya membaca tulisan ibu saya tertarik untuk nimbrung,sekali lagi salam kenal.

mamoy said...

mudah2an tahun 2009 ini lebih baek ya mah... amin