Friday, May 16, 2008

DEVIDE ET IMPERA

Devide et impera?
Apaan tuh?
Rasanya udah lamaaaaa banget nggak denger istilah itu

Beberapa hari yang lalu, si mamah menemukan kembali istilah tersebut disebuah tulisan yang mengulas, betapa bangsa ini dari dulu tidak pernah mau belajar dari sejarah.
Tulisan yang mengulas tentang adanya upaya yang memanfaatkan issue kenaikan BBM untuk memecah belah rakyat dan menarik simpati rakyat, hanya demi kepentingan pribadi semata.

350 tahun kita dijajah kan bukan karena kebodohan.
Tapi lebih karena ketamakan atau kerakusan segelintir orang yang mau dibayar dengan duniawi, baik itu harta atau tahta, sehingga mengakibatkan rakyat terpecah belah, mau diadu domba, dan berakibat fatal, lemah tak berdaya....
Duuuhhhh

Mengapa rakyat kita, bangsa kita mauuuuuu aja diadu domba ?
Mengapa rakyat kita, bangsa kita, percayaan banget sama bualan segelintir orang yang sebenernya niatnya nggak baik, pikirannya nggak baik, tindak tanduknya jelas termotivasi memecah belah kekuatan ?
Mengapa rakyat kita percaya begitu saja sama provokasi orang orang yang jelas mengail di air keruh, atau bahkan mendapat bayaran untuk memprovokasi yang lainnya?
Duuuhh.....kenapa begitu ya ?

Lama lama, si mamah rada percaya juga sama sifat atau karakter pengadu domba dan mau diadu domba yang diturunkan secara genetik lewat chromosome.
Astaghfirullahaladzim....

Bagaimanapun kaya rayanya tanah air kita, bagaimanapun jumpalitannya upaya beberapa pejabat dengan penuh amanah, kalau karakter atau adab tukang provokasi, tukang fitnah, tukang adu domba, percaya fitnah, mau diadu domba tetap melekat disebagian besar rakyat.....ya, mau bilang apa kita ?
Kapan mau maju menjadi negara yang sejahtera, makmur gemah ripah, adil dan bermartabat?

Kan tanggung jawab upaya meraih masa depan yang baik tidak hanya pada segelintir orang, tapi semuuuuua kita berkewajiban untuk sekuat tenaga turut mewujudkannya, iya nggak?

Tapi, kenapa sih koq pada nggak ngeuh bahwa upaya adu domba itu ada, upaya provokasi itu ada...
Bener kata orang tua, harus membersihkan hati, menajamkan akal pikiran, baru kita bisa "merasa" itikad baik atau buruk seseorang terhadap tujuan bersama.

Si mamah, bener bener prihatin, disaat beberapa orang berupaya mati matian, sekuat kemampuannya, mengarahkan kapal ke pantai tujuan, koq tega teganya masih adaaaa aja yang membocorkan kapal, melempari kapal, atau membebani kapal dengan angin ribut.....

Apalagi menjelang pemilu dan pilpres tahun depan.
Biarpun ibu ibu, banyak koq yang bisa merasakan.
Betapa makin banyak yang berpolitik adu domba, memecah belah kesatuan dan kebersamaan hanya demi keuntungan pribadi semata.

Terasa banget makin banyak yang cari muka, cari simpati, nggak peduli caranya memojokkan orang, melempari orang, mencaci orang, menghina orang, menenggelamkan orang, yang penting orang banyak menjadi simpati atas upayanya yang seolah olah mementingkan kepentingan rakyat, padahal ?????

Tidak ada seorangpun yang mengetahui baik buruknya suara hati seseorang,selain yang bersangkutan,iya nggak ?
Tapi yang lebih mudah terasa adalah arogansi, kesombongan, egoisme, yang menuduh orang lain stupid, g****g, cuma gue yang bener, cuma ogut yang bisa.
Duuuhh.....

Mudah mudahan kita semua tetap bisa jernih berpikir dan memiliki kalbu yang bening untuk tidak terpancing, terprovokasi oleh berbagai upaya yang ingin memecah belah rakyat, ingin menyudutkan atau menjelekkan seseorang, ingin melemahkan keberdayaan dan kekuatan kita semua.

Semoga kita semua menjadi mahluk yang diselamatkanNya, dimuliakanNya dan disejahterakanNya dunia akhirat, amin.

1 comment:

Anonymous said...

Turut prihatin !!
Semoga semuanya menjadi lebih baik