Wednesday, January 09, 2008

BERHAJI, PART ONE

Kalau nggak salah, awalnya sih dibulan Mei, ketika mengantar Arga ujian masuk UGM di Insan Cendekia Serpong.

Si Akang ujug ujug pamit turun, karena melihat pak Ustadz, Bpk Agus Salim Dasuki, katanya mau ngomong pengen berhaji.

Ya, begitulah, berawal dari sebuah kalimat : " Pa Agus, abdi hoyong berhaji", maka mulai hari itu mengalirlah jalan kehidupan si mamah dan si akang.
Mulai dari diminta ngumpulin pasfoto dan KTP oleh Group BALDA ( Hallo Pak Boyke, Bu Neneng, Bu Mutia , semoga Allah senantiasa menjaga dan menyayangi anda semua...).
Lalu diberi CD manasik haji, trus ada kabar masuk kuota, trus manasik haji dibulan November selama 2 hari, trus ada sekali lagi pemantapan berhaji, trus periksa kesehatan di Puskesmas Setiabudi pleus suntik Meningitis ( hehehe, ajaib, suntikan Meningitis yang termasuk paket kesehatan koq Travelnya disuruh mbayar lagi 125 ribu per jamaah ya......au ah gelap... ) , trus dibagi kopor dan perlengkapannya, trus H-2 mengumpulkan kopor dan selanjutnya.......9 Desember sekitar jam 13 bersama Garuda menuju Tanah Suci.
Alhamdulillah.

Kira kira sejam sebelum landing, si akang dan para Jamaah Lelaki sudah siap siap berganti pakaian Ihram, ialah pakaian wajib yang harus dikenakan ketika menjalankan ritual Ibadah Umrah atau Ibadah Haji, terdiri dari 2 helai kain putih tanpa jahitan, juga nggak boleh pake.....CD...

Hehehehe, lumayan kedinginan kali ya....sementara para perempuan sih biasa saja berpakaian tertutup kecuali wajah dan telapak tangan terbuka.

Selanjutnya, ya berniat menjalankan Ibadah Umrah dan mulai terkena larangan yang mengikat selama kita berpakaian Ihram .
Pokoknya kudu maniiiiis banget deh, nggak boleh gunting kuku, nggak boleh merontokkan rambut, nggak boleh ngegosip / hehehe, haji koq menggosip ya...nggak boleh marah marah, berantem, dan nggak boleh bercumbu apalagi melakukan hubungan suami istri/lha iyalah...mau ngapain dimana lagi ya....hehehehe

Setibanya di Bandara Haji Jeddah, sekitar jam 19 waktu setempat, seperti biasa, proses imigrasi yang lumayan membutuhkan waktu dengan cara dan gaya berbeda, menunggunya itu duduk dikursi panjang dan para Jamaah bergeser, bergeser, bergeser teruuuuus sampai kedekat loket pemeriksaan dokumen keimigrasian.

Selanjutnya, ya biasa saja lah, pengambilan barang, trus berjalan menuju Bis yang akan mengangkut kita ke kota Makkah.

Perjalanan ke kota Makkah cuma 1 jam saja, diselingi mampir di kantor Maktab 80 untuk pengambilan Tanda Pengenal, semacam KTP.
Tibalah di Sofitel Royal Makkah, pas depan gate 45 Masjidil Haram,dari jendela kamar si mamah, jelas banget gate 45, alhamdulillah.

Selanjutnya, ya mulai melakukan rangkaian ibadah Umrah.
Kami dibagi dalam 4 group dengan masing masing pendamping ibadah, melakukan ritual shalat tahiyatul Masjid, mengelilingi Kabah 7 kali, shalat seputar Multazam, minum air zamzam, dilanjutkan dengan Sai, ialah berjalan diantara bukit shafa dan Marwah sebanyak 7 kali.

Alhamdulillah, seluruh rangkaian Ibadah Umrah terlaksana sampai dinihari.

Dipikir pikir, dari pada ganti baju ke tempat nginap, mending sekalian Subuh aja deh...eh, taunya, kecele .....adzannya itu 2 kali dengan jeda antara hampir 1 jam......lumayan, antara adzan yang satu dengan yang satunya itu jedanya 1 jam , trus antara adzan dan Qomat, jedanya lebih dari 15 menit....
Duuuuuh, ngantuk berats euy....nyaris tersungkur tertidur menunggu waktu Shalat Subuh.

Alhamdulillah, hari pertama bada Subuh sudah bisa mandi, berganti pakaian ( kalau sudah selesai ritual Umrah atau Haji, kan pakaiannya pakaian biasa saja seperti pakaian kita sehari hari, banyak yang mengira, selama perjalanan di Tanah Suci kan harus berpakaian Ihram ), sarapan dan tidurrrrr, menunggu waktu dzuhur.......

Eh, ternyata sebelum dzuhur sudah segar bugar, jadilah si mamah dan si akang berburu sajadah untuk oleh oleh, langsung dikirim pake cargo, maka selesai pula;lah "tugas" mikirin oleh oleh buat handai taulan, saudara, tetangga, teman kantor, sejawat dan relasi lainnya, alhamdulillah.

Hari hari selanjutnya di kota Makkah, ya cukup nikmat dan menyenangkan.
Shalat di Masjid, antara waktu shalat bisa melakukan apa saja, mau Umrah lagi keq, mau Thawaf keq, mau "Thawaf" ke pusat belanja keq ( Masjidil Haram itu dikepung oleh pusat belanja dari berbagai penjuru, segala tersedia, mau makanan, minuman, mau KFC, Pizza Hut, Baskin Robbin, Starbucks, Restocafe, makanan Indonesia, makanan Timur Tengah, dll dll, atau mau belanja oleh oleh, segalanya banyaaaaak tersedia.
Dan tokonya buka pula nyaris 24 jam, disitulah kita belajar menahan hawa nafsu belanja, whooooi, berhaji koq belanja melulu ya, hehehehe ).....

Pokoknya, amat sangat menyenangkan deh, menunggu saat berhaji, ialah saat wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah, nyaris tidak terasa.

Buat para bloggers yang masih aranom, muda, sehat, tenaga super fisik kuat......ayo, berhaji selagi sehat dan kuat, Insya Allah amat sangat super duper menyenangkan, Insya Allah, doa si mamah buat semuanya ya....

Segitu dulu ya.....nanti disambung di part two........salam

3 comments:

Anonymous said...

Alhamdulillah ya mah diberi kemudahan dalam berhaji.

Emang menahan cobaan buat nggak shopping itu susah kali ya mah. Jamaah Indonesia kan terkenal paling doyan shopping.

Anonymous said...

mamah cerita part two-nya manna?

Slamet Riyadi, S.Ag., M.Hum., said...

moga mamah sehat2 saja..kami menunggu cerita cerita bermanfaat dari mamah.makasih