Duuuuuhhh.....gimana ya nulisnya....
Biasanya si mamah jarang terganggu atau terusik sama kelakuan orang lain...
Tapi...akhir akhir ini koq rasanya "gandeng' alias ribut, alias nyata nyata terjadi..
Baik yang jauh jauh dari urusan si mamah maupun yang deket deket
Bikin sepet mata ? mungkin...
Juga bikin nnnnneg....siggghhh....
Memang, kayaknya kita ini amat sangat kekurangan leader yang bener bener bisa me "lead" ya...
Mungkin akibat proses "menempatkan" seseorang menjadi leader ada yang kurang ?? Wallahu alam.....
Tapi, setahu si mamah, orang koq gampang aja bisa jadi leader tanpa mempertimbangkan aspek "keteladanan" atau "kesantunan" atau "etika" atau "ahlak" atau "budi pekerti" yang bersangkutan ya.
Kasarnya sih..koq ya bisa jadi leader tanpa mengetahui bagiamana ybs sehari harinya ?
Orang yang miskin hati dan jiwanya, kalau bicara menyakitkan, atau arogan alias sombong atau ada yang tong kosong nyaring bunyinya atau ada yang biang gossip atau ada yang nyata nyata biasanya nggak bisa ngapa ngapin, malah dijadikan leader...
Halah....
Pantas kita ini perlahan makin merosot aja ya bukannya melesat keatas..............
Butuh kejelasan track record ?
Atau butuh test psikologi dulu kali ya untuk menjadikan seseorang bertengger di posisi "leader "..
Kalau nggak....walaw, walaw, walaw.....si cepot bisa jadi raja....heuheuheuheuheu....
Dalem boncel kata uyut saya mah dulu....( dalem, bahasa sunda, artinya petinggi atau pejabat ).
Sekarang, kita lihat nyata nyata, siapa yang jadi leader, siapa yang lagi heboh menawarkan diri jadi leader, siapa yang kasak kusuk pengen bertengger jadi leader......ampyuuuuuun....
Ngaca dong ah...
Trus baca baca dulu...
Mirror mirror on the wall...who is the best person for that position.......huahaahahahaha...
Pasti gubrakkkks...buruk muka cermin dibelah.....
Kalau menurut si mamah yang awam sih, begini saja deh...
Orang itu kan harus bertanggung jawab alias menjadi leader untuk diri sendiri aja dulu., Trus kalau udah bagus, udah ok, jadi leader buat orang terdekatnya, buat keluarganya, Baru deh boleh jadi leader buat yang lainnya...
Ini mah....ampyuuuun..
Diri sendiri aja acakadut, nggak bisa menahan emosi, nggak bisa nahan mengumbar nafsu, nggak bisa mengontrol diri sendiri...
Trus nggak bisa mengontrol keluarganya.
Ada yang anaknya jadi penjudi, pemabuk, tukang malak, preman, pengumbar seks bebas.....
Halah...malah jadi leader....
Euleuh euleuh....daramang juragan ???...
Kan di akhirat nanti nggak akan ditanya jadi bos atau jadi apa.
Yang utama dan pertama adalah bagaimana mempertanggungjawabkan tugas tugas kewajiban kewajiban sebagai pribadi terhadap diri sendiri dan terhadap amanah yang dititipakan, ialah keluarga....terutama anak anak..
Duuuuh.
Anak anak, hampura nya, maafkan kita kita yang jadi ortu kalau belum pantas jadi teladan udah petantang petenteng gini......
Secara kasat mata, kita bisa melihat....
Siapa sih yang jadi leader ?
Bagaimana sih dia kesehariannya?
Bagaimana sih keluarganya ?....
Ada yang suka sumpah serapah, ada yang suka petentengan, ada yang suka bergosip ria, ada yang yang suka berburuk sangka, ada yang tukang fitnah, ada yang nggak beretika, ada yang nggak konsisten dan nggak konsekuen, ada pembual, ada pembohong, ada yang munafik, ada penjilat, ada yang suka baragagah beregegeh, ganya geunyeu ( halah...apa ya terjemahannya)
Pokoknya banyak gaya kesombongan banget deh
Ada juga yang bodo katotoloyoh (...hehehehe...bodo pisan alias bodoh banget...)..
Pokoknya beribu gaya yang sama sekali nggak terpuji deh.......
Duuuuuh.
Apa yang bisa diteladanin atau diikuti ya sama generasi berikutnya atau anak buahnya.....
Katanya leader....kan harusnya bisa me "lead" kearah yang baik dan benar, menunjukkan cara dan jalan terbaik sambil dia ada didepan kita bukan ?.....
Atuh contohin dulu sama diri sendiri, ya nggak ?
Nggak usah banyak ucap dan banyak gaya....
Perlihatkan saja adab dan ahlaknya..
Reaksi spontan terhadap sesuatu, yang menunjukkan budipekerti sejatinya...
Kalau dasarnya ahlaknya baik....ya nggak usah ditambah tambahin atau dimanipulasi pake ucapan, petatah petitih, cuap cuap dan beribu gaya bukan ???
Yang nggak kasat mata, juga banyak.
Kadang kita tertipu oleh kemunafikan, oleh topeng, oleh cara dan gaya bertutur dan berperilaku.....
Hehehehe, dikira orang baik baik......
Tapiiiii...kata para sepuh juga, sendal mah tara sisirangan..
Sandal nggak pernah tertukar, selalu berpasangan.........
Kita bisa melihat, mereka walaupun bergaya "orang baik dan bener ".
Lihat aja keluarganya...
Lihat aja teman temannya..
Lihat aja dia percaya sama siapa...
Lihat aja dia milih crewnya siapa aja.......
Kan katanya aura orang itu pasti dan jelas...dia akan nyaman dengan orang yang auranya sama......
Kalau preman, dia akan milih preman pula...
Kalau tukang sebul, tukang fitnah, dia akan nyaman dengan sebangsanya......
Heuheuheuheu...
Kita mah nggak bisa dikibulin bukan ????
Boleh dia bergaya "orang baik baik"..
Boleh dia bebicara penuh kemunafikan...
Tapi dia biasanya nggak akan pernah bisa menutupi aura sejatinya.
Ialah dengan melihat bagaimana keluarganya dan bagaimana orang orang pilihannya atau bagaimana teman teman seputarnya...
Iya nggak ?.....
Jadi......please...bitte...
Berhentilah pengen jadi leader, kalau me "lead" diri sendiri atau keluarganya sendiri aja nggak mampu.......
Sudah cukup kemunafikan selama ini.
Nanti bangsa ini makin terpuruk.....
Dosa siapa coba......
Ya utamanya sih dosa leader gadungan kan ?......
Hehehehe, sorry boss...
Ada yang tersindir nggak yaaaa..
Euleuh euleuh...geuning banyak ya yang tersinggung.........
Wwuakakakakakaka...
Banyak, banyaaaak banget leader sejati.
Tapi koq ya kalah keras suaranya ya, kalah gaung......
Koq ya kalah gaya...koq ya kalah populer, kalah di "blow up "...
Mungkin mereka nggak punya waktu buat mengutamakan gaya atau kepopuleran atau upaya mempertahankan "posisi"...
Mereka sih jelas jelas nggak punya waktu..
Kerja, kerja, kerja dan kerjaaaaaaa aja sampai ujung usia.......
Ya, Rab...lindungilah dan sayangilah selalu kelompok leader sejati ini.....
Selamat senantiasa menata diri sendiri, menjaga keluarga dan amanah lainnya yang dititipkanNya.
Semoga anda anda menjadi leader sejati sampai maut memisahkan,amin...........
Salam !
4 comments:
kalo dah bisa jd leader buat diri sendiri baru boleh me "lead" orang lain ya Mah...
iya yah mah, makanya mau ikutan nyoblos malesss... secara gak ada satupun yg cucok di hati..
namanya politik emang kotor y mah, yg tadinya putih jd hitam nahh yg tadinya sdh hitam yah tambah hitam..
coba kalau ada mirror ajaib..sebelom jadi "leader" bisa ngaca dulu and bertanya, pantas apa enggak :)...aku juga leader nih ...Leader dirumah ku, soalnya kalau anak2 ngak nurut sama aku , ntar dapet teke hehehe ( kidding).
Well...alot of people forget what, why and how they become a leader :)
baca posting tante yang ini, jadi inget kejadian menggelikan minggu lalu.
ceritanya, ada faksi yang tersingkir di sebuah parpol. barisan sakit hati tentu saja. mereka merencanakan merebut kembali kekuasaan 5 tahun ke depan. untuk itu mereka butuh banyak pendukung yang all out, dan duit tentu saja.
orang-orang ini datang menawarkan jabatan ini itu jika kelak mereka menang, posisi strategis di bumn ini itu, dan apa pun yang bisa diraih dengan kekuasaan. sebagai modal, tentu saja manuver-manuver politik mereka butuh biaya besar.
buat saya ini menggelikan, karena logikanya siapa pun yang punya cukup uang,dan mau mendukung mereka, kelak akan dijadikan pemimpin-pemimpin bumn dan jabatan strategis lainnya..yang tentu saja akan jadi sapi perahan para politisi konyol itu.
kejadian seperti ini memang lumrah disini. pemimpin tidak dilahirkan lewat tempaan kaderisasi. menjadi pemimpin rakyat seperti mendirikan perusahaan saja. modal uang dan sedikit tipu daya.
apa yang diharapkan dari orang-orang jenis ini, selain kepunahan mereka secepatnya. agar mereka cepat enyah!
Post a Comment