Namanya Gibran. Usianya 19 tahun, Tinggal di Lisboa atau Lisabon, Portugal.
Si mamah nggak pernah kenal , atau ketemu Gibran. Tapi namanya sering terdengar karena arka sering cerita, dulu pernah satu SMA,SMA Al Azhar BSD , ketika Gibran di Indonesia. Dia anak baik, penuh tanggung jawab, teman yang menyenangkan, setidaknya itu yang si mamah dengar dari Arka. Masa kecilnya berpindah pindah, di Praha-Cheko, di Canada, di Indonesia, sekarang di Lisabon-Portugal, mengikuti ibunya yang diplomat.
Beberapa hari ini, dia rajin kontak Arka, mengajak bermain ketempat tinggalnya, katanya pemandangannya indah. Dia sudah sangat senang, sudah menyiapkan kamarnya untuk Arka, Astrid dan Meta. Memang Arka sudah merencanakan, liburan Juni bersama teteh Astrid dan Meta mau menengok Gibran.Pokoknya semua sudah senang, terutama, kata Arka, Gibran seneng sekali, ada temen yang mau menengok di negeri orang. Mudah mudahan gw udah sembuh ya, jadi bisa nganter nganter loe jalan jalan, begitu katanya.
Tapi, Allah berkehendak lain, Allah sangat sayang Gibran. Barusan sekali, si Mamah mendengar kabar, Gibran telah wafat ( Arka, Astrid, Meta, dan juga si mamah, sediiiiih banget..). Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga Allah menghimpun ananda Gibran bersama mereka yang dimuliakanNya. Dan semoga yang ditinggalkan, ibunda Lucy dan ananda Nabila, senantiasa dilindungi Allah dalam kedamaian, ketabahan dan ketegaran, amin.
Si mamah nggak pernah kenal , atau ketemu Gibran. Tapi namanya sering terdengar karena arka sering cerita, dulu pernah satu SMA,SMA Al Azhar BSD , ketika Gibran di Indonesia. Dia anak baik, penuh tanggung jawab, teman yang menyenangkan, setidaknya itu yang si mamah dengar dari Arka. Masa kecilnya berpindah pindah, di Praha-Cheko, di Canada, di Indonesia, sekarang di Lisabon-Portugal, mengikuti ibunya yang diplomat.
Beberapa hari ini, dia rajin kontak Arka, mengajak bermain ketempat tinggalnya, katanya pemandangannya indah. Dia sudah sangat senang, sudah menyiapkan kamarnya untuk Arka, Astrid dan Meta. Memang Arka sudah merencanakan, liburan Juni bersama teteh Astrid dan Meta mau menengok Gibran.Pokoknya semua sudah senang, terutama, kata Arka, Gibran seneng sekali, ada temen yang mau menengok di negeri orang. Mudah mudahan gw udah sembuh ya, jadi bisa nganter nganter loe jalan jalan, begitu katanya.
Tapi, Allah berkehendak lain, Allah sangat sayang Gibran. Barusan sekali, si Mamah mendengar kabar, Gibran telah wafat ( Arka, Astrid, Meta, dan juga si mamah, sediiiiih banget..). Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga Allah menghimpun ananda Gibran bersama mereka yang dimuliakanNya. Dan semoga yang ditinggalkan, ibunda Lucy dan ananda Nabila, senantiasa dilindungi Allah dalam kedamaian, ketabahan dan ketegaran, amin.
9 comments:
aduh mah...mei teu disangka nya...?
tapi emang udah begitu jaan Nya kali yamah, karunya, tapi Allah lebih karunya lagi sama Gifran (eh punten mun salah nulis)
sedih yah mah..kasian masih muda sekali...sakit apa ma???
Innalillahi wa inna lillahi rojiuun. Kita sayang tapi ternyata ada yang lebih sayang lagi dari kita. Semoga arwah Gibran diterima disi Nya. Amin..
hanya padaNya kita kembali
inalillahi wa innalillahi rojiuun. turut berduka cita buat mamah sekeluarga
Innalillahi wa inna lillahi rojiuun ... semoga amal ibadahnya diterima disisiNya.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.sedih bacanya mah, walal gak kenal. memang kita tak pernah tahu kehendakNya.
Turut berduka mah, Mudah2an Gibran diterima di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.Amin
mama Safa
sedihh juga dengernya :( mudah2an yang ditinggalkan diberiketabahan &kesabaran..amin
Post a Comment