Astaghfirullahaladziim
Koq musibah nggak berhenti berhenti juga ya......
Belum reda bidang transportasi yang sedang banyak kena musibah, kapal tenggelam, pesawat jatuh, kereta api terjerembab kesungai, truk terjungkal kejurang, dll dll
trus, gempa, tsunami, sumur lapindo, longsor, gunung meletus.
Kali ini, paaaaaling menghebohkan....JAKARTA TERENDAM
Astaghfirullahaladziim.....
Bukan cuma setumit atau sebetis atau sedengkul atau sepaha......4 atau 5 meter booooooo.......
Coba lihat tivi merekam didaerah casablanca, kampung melayu, ciledug, sunter, pondok aren, itu ruko ruko 2 lantai diterjang air yang bergulung gulung sampai mencapai lantai 2 lho.....
Atap atap rumah cuma kelihatan pucuknya doang....ampyuuuuuun
Dan ternyata, walaupun kita sudah punya pintu air katulampa, depok, manggarai, kita sudah punya media elektronik yang cepat tanggap, terus menerus mengumumkan ketinggian air di katulampa bogor dan memberi sinyal waspada, 14 jam setelah katulampa dinyatakan bahaya, air akan menerjang jakarta.....
Eeeh, keukeueueueueuh aja banyak yang nggak tahu.
Apalagi sebelum banjir kiriman dari bogor, jakarta sendiri sudah ripuh nggak bisa menampung air hujan yang mengguyur selama sehari penuh......
Gejala apa ini ?
Kecerobohan manusia ?
Iya....
Ketidakpedulian manusia ?
Iya....
Kesombongan dan keangkuha manusia ?
Iya.....
Kebodohan manusia ??
Iya banget...
Ketamakan, kerakusan manusia ???
Iya juga.....
Kendablegan manusia ??
Iya pula...
Tapi...buatku, yang bikin aku merenung dan bergidik adalah didalam terjadinya musibah ini, berseliweran sumpah serapah, caci maki, tuding menuding, Astaghfirullahaladziim....
Belum cukupkah musibah yang bertubi tubi ini ?
Belum cukupkah jeweran jeweran Allah selama ini ?....
Caci maki, sumpah serapah, tuding menuding pasti, yakin deh, nggak akan menyelesaikan masalah......menambah masalah malah.
Dari dulu, dialog dialog, talk show, diskusi ya gitu gitu juga koq.....
Sungai yang dangkal, sampah yang dibuang kesungai atau gorong gorong, daerah aliran sungai yang jadi pemukiman, hutan yang gundul, kurangnya resapan air, dll, dst, dsb....
Gituuuuuu aja melulu, tapi koq nggak ada aksi nyatanya ya.......
Bukan hanya pejabat atau pemerintah saja yang harus ngurusin, kita semua.
Sekali lagi, kita semua juga amat sangat bertanggung jawab.......
Nggak mungkin kita melulu nyalahin pemerintah, sementara kita seenaknya buang sampah sembarangan, atau nggak peduli dengan penghijauan......
Yang jelas, dari setiap sampah plastik yang kita pakai, dari setiap sampah organik yang tidak dikelola dengan baik dan manfaat, dari setiap perabotan kayu yang kita pakai, dari setiap polusi udara yang kita produksi......pasti ikut andil dalam datangnya banjir akibat air hujan yang nggak teresap bumi bukan ??...
Lantas...enak aja kita bersumpah serapah, mencaci maki, menuding yang lainnya kudu bertanggung jawab....
Aduuuuuh....jangan jangan kita semua dijewer lagi , dijewer lagi dalam bentuk musibah musibah lainnya kalau begitu begitu aja sih....
Kalau begini begini terus, saling tuding, saling caci maki, saling sumpah serapah.......kapan sejahteranya kita semua ya
Allah kan pasti murka kalau kita jadi dzalim begitu............
Mudah mudahan kita semua bisa merenung, menjaga hati dan menjaga lisan juga menjaga perbuatan, agar senantiasa terjaga indah.
Sehingga negara adil makmur palamarta tata tentrem kerta raharja, gemah ripah loh jinawi, sejahtera lahir batin, bukan hanya sekedar jargon atau impian........semoga
No comments:
Post a Comment