Pertama kali tahu peristiwa model begini, tahun 1983.
Lokasinya di Asrama Haji Cirebon.
Kalau nggak salah, lagi ngikut prajabatan atau apalah.
Pokoknya lagi ada semacam pelatihan.
Pas banget waktunya dengan kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Begitu iring iringan bis yang mengangkut jemaah haji tiba, para penjemput berbaur dengan ribuan rakyat lainnya berlari memburu bis yang berjalan tersendat menembus kerumunan lautan manusia.
Apa yang dilakukan para penjemput dan penduduk lainnya ?
Mereka berebut mengejar bis, mengusap bis dengan tangannya, dengan kerudungnya, dengan kopiahnya, dengan bajunya, terus diusapkan kewajahnya, kelengannya, kebadannya.
Lho koq gitu ya ?
Mereka juga berebut memegang atau sekedar menyentuh lengan para penumpang bis.
Cuma sekedar menyentuh, nggak peduli siapa yang disentuh, kenal ataupun tak kenal. Pokoknya setiap lengan yang terjulur dari jendela bis, berebutan dipegang atau disentuh, lantas lagi lagi diusapkan kewajahnya, kebadannya....
Lho koq gitu ya ?
Ketika para haji yang baru saja tiba, keluar dari bis, lagi lagi mereka dikeroyok, dipeluk, diusap, dipegangin lengannya, badannya diusap, kopiahnya dilucuti atau diambil dengan paksa.
Juga ada yang mengambil sOrbannya.
Tidak cukup hanya itu, mereka menyerbu kedalam bis, meminum sisa minuman, memakan sisa makanan.
Uuuuugghhh...... koq gitu ya ?
Aku baru tahu, katanya "ngalap berkah"....
Apapun yang berbau "haji baru", akan membawa berkah.
Mereka kan "orang suci - orang bersih", begitu katanya.
Masa siiiiiih????
Makanya nggak heran mereka rela menunggu berjam jam, berhujan berpanas, menunggu kedatangan pak dan bu haji dari Tanah Suci, cuma sekedar mau menyentuh, mau bersinggungan dengan sesuatu yang konon dianggap "suci" dan membawa berkah........
Halah!!!!
Ini sudah tahun 2007.
Kloter pertama haji 1427H sudah tiba di Tanah Air.
Di televisi dan di media cetak, lagi lagi kita bisa melihat, betapa pak dan bu haji diburu, di toel toel, diusap usap, dielus elus, dicomot kopiahnya, ditarik sOrban atau kerudungnya....
Mereka nggak kenal usia.
Anak kecil, remaja, dewasa, tua, semua menanti kedatangan jemaah haji di balik pagar.
Hanya sekedar melakukan acara ritual toel menoel, usap mengusap, elus mengelus, tarik menarik.
Sekedar mencari berkah dari "orang suci".........
Konon, katanya agar hidupnya berhasil.........
Haduuuuuuuuuh, koq masih begini begini aja sih ??????
Jadi inget apa kata orang tua.
Kalau mau berhasil dengan baik, kita harus punya niat yang baik, tujuannya juga baik dan juga caranya atau jalannya juga baik.
Ini ????
4 comments:
enak jadi pak/bu hajinya atau yang ngalap berkahnya yaaa, mah...
walah itu mah tradisi yah. susah juga untuk dihilangkan. harus mulai dari mana untuk merubahnya sulit juga pastinya.
dimulai dari diri sendiri, dari yang kecil dan dari sekarang :)
Tradisi emang sulit ilang mah.. Tapi mudah-mudahan tradisi yang gak ada manfaatnya lama-lama bisa berkurang.
Post a Comment