Tuesday, October 10, 2006

KDRT, KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

KDRT.........
Apaan tuuuuh ????
Kekerasan Dalam Rumah Tangga ?
Halah....kalau nggak ada yang keras dirumah tangga mah atuh nggak akan ada baby donk...........
Yeeeee....zorrrokkks ah.... ...

Hooooy...ini puasa...jagalah pikiran, jagalah lisan...jagalah hati.....

Bukan itu maksudnya.

Pernah lihat perempuan bibir jontor ?
Mata lebam kebiruan?
Biru biru ditubuh ataupun luka lecet, luka tajam dll dll ???

Kalau di tv...ya iyalah....sering malah
Ada yang sedang operasi bedah kosmetik di wajahnya yang hancur kena siraman air keras oleh suaminya.
Ada yang luka bakar sekujur badan.
Ada yang mati tertembak suami.
Yang paling akhir rame kan Mieke Extravaganza bukan ?

Betapa seorang ibu yang imut mungil putih mulus mengalami kekerasan fisik dirumahnya sendiri dan dilakukan oleh orang terdekatnya yang pada suatu ketika dahulu kala pernah jatuh cinta setengah mati.

Tapi...
Pernah lihat didekat kita ada yang demikian ???
Masa sih nggak ??

Diseputarku, aku pernah beberapa kali mergokin.
Istri-sarjana, suami -sarjana.
Suatu ketika aku lihat biru biru di lengan dan paha sang istri, katanya digebukin, ditonjokin.
Iiiiiy..ceyyyem ah.

Atau ada pula, istri-sarjana, suami-sarjana.
Suatu ketika rambut sang istri penuh kopi.
Katanya baru saja disiram air kopi dari cangkir suami.....
Hhwarakadalah......

Atau ada juga istri pendidikan SMA,bekerja, suami juga berpendidikan SMA, [engangguran.
Bibir si istri jontor, mata lebam bengkak sebelah.
Konon bahkan ketika istri mau lari keluar rumah, dilempar sebuah pisau dengan gaya koboy .
Untung nggak kena, pisau menancap dibalik pintu....
Astaghfirullahaladziiim........

Koq diem aja segh ?
Koq nggak lapor polisi segh ???....
Kalau didiemin, suatu saat pasti makin serem, makin serem, dan....fatal....

Sudah seharusnya, istri yang diperlakukan kasar oleh suaminya, melakukan perlawanan. Lapor keq ke polisi, jangan diem aja.........
Keluar keq dari rumah, cari tempat yang aman.

Tapi....koq ya sang istri diem aja.
Katanya kasihan sama suami kalau dilaporkan.
Lho koq ??

Dia nggak kasihan sama kita makanya dia gubak gebuk juga.
Atau...ogah keluar rumah ah, ntar masuk neraka.
Kan perempuan nggak boleh meninggalkan rumah tanpa ijin suami.
Halah...
Suami yang kayak apa dulu atuh yang wajib diturut mah.

Kan mending milih kayak lagu Betharia Sonata....."pulangkan saja, aku pada ibuku, atau ayahku "
( iiiigh...aku mah nggak mau dipulangkan kerumah ibu bapakku ah.....kan mereka mah sudah "disana "...hehehehe )

Coba deh amati.
Banyak, banyaaaaak banget, diseputar kita , para perempuan yang mendapat kekerasan dalam rumah tangganya.

Di Bandung, ada ibu ibu yang bekerja menjadi pembantu.
Suaminyapengangguran.
Dia harus memberi makan anak mantu dan cucunya, anaknya aja 7 booouw.....
Dia mengerjakan pekerjaan rumahnya sendirian, kemudian jam 6 pagi menuju rumah yang akan dia bantu, pulang kerumah lewat maghrib dengan membawa makanan, trus suaminya udah nunggu oleh oleh makanan dan...ngambil duit hari itu buat.......beli rokok....
Ampyuuuuuuun...
Koq diem aja segh....

Nggak tau knapa ya,kebanyakan yang menjadi objek penderita kekerasan dalam rumah tangga koq diem aja ya.
Menjaga martabat keluarga ?
Menjaga nama keluarga ?
Gengsi ?...
Iiiiih...koq malah makin digebukin tuh....

Kementrian pemberdayaan perempuan, sedang gencar mensosialisasikan hal hal yang menyangkut KDRT.
Apa yang dimaksud KDRT, bagaimana sebaiknya yang kita lakukan kalau kita menjadi objek KDRT, apa yang harus kita lakukan kalau kita tahu ada KDRT.
( tuh ada DR.Tb.Rahmat Santika, SpAk, Deputi di Kementrian Pemberdayaan Perempuan, yang bageur dan aktif mensosialisasikan hal hal perlindungan anak dan perempuan, beliau online 24 jam di HP nya.Beliau senantiasa siap membantu, paling tidak memberi saran pada saat darurat)

Menurut definisinya, KDRT itu kan bukan hanya fisik, tapi juga mental dan ekonomi.
Kekerasan mental ???
Halah....banyak banget para suami yang nyinyir, melecehkan istrinya, menyepelekan, menekan,memperbudak,mengata ngatai, memaki maki, menyudutkan, menyebut nama binatang sa kebon binatang ( ada lho yang gitu..)...dll dll

Kekerasan ekonomi ?
Wwhaduuuuh....
Harga harga naik, para suaminya egp...
Nggak mencukupi nafkah, artinya nggak soson soson nggak sungguh sungguh berikhtiarnya, malah duduk mencangkung atau leyeh leyeh sementara istrinya pontang panting ( kalau udah soson soson dan dapetnya saemprit ya gimana lagi atuh ?????? )

Seandainya, teori rumusan KDRT, Undang Undangnya yang menyeluruh diterapkan....
Heuheuheu....polisi sibuk pisan euy banyak pengaduan....
Jangan jangan penjara pinuh karena lebih 95 % para suami indonesia menghuninya......
Tinggallah kaum perempuan wara wiri sendirian.
Bekerja mencari nafkah, ngurus anak, ngurus rumah, bayar tagihan air-tilpon-listrik-uang sekolah-PBB, perpanjang STNK, jaga siskamling, rapat RT dll dll, bayar pajak dan uang pajaknya dipake negara buat ngurus para suami yang ada dalam kurungan.............iiiiih ogah ah.

Mungkin itu juga salah satu alasan, para istri korban KDRT pada nggak melaporkan KDRT , takut repoooot sendiri...

Sebenarnya, yang penting adalah para suami dan istri kudu komunikasi tuntas tas tas ( kayak iklan datang bulan saja ya...hehehe ).
Kompromi dalam nuansa kasih sayang dan dengan semangat saling memberi energi, saling support untuk manfaat.....
Gitu aja koq repottt....

1 comment:

Anonymous said...

setuju Mah!sy td siang br aja ngelerai KDRT kakak saya.pelajaran yang saya ambil,Pertama..komunikasi itu dasar utama.Jangan pernah memendam masalah apapun.Segera selesaikan.bicarakan dan cari solusi.yang kedua,perlu dilihat juga dengan se objektif mungkin..karena bisa juga respon dari istri yang membuat suami jadi marah dan bertindak kasar..nah kalo menyangkut hal ini,saya biasanya sang istri juga sulit untuk instropeksi diri...krn sudah menerima pukulan,tamparan atau apapun itu..