Saturday, January 02, 2010

GUS DUR

Ditengah hiruk pikuk keramaian persiapan pesta menjelang pergantian tahun 2009-2010, kita semua dikejutkan dengan berita besar : wafatnya Gus Dur, Guru bangsa yang sangat kita kagumi dan kita hormati.

Benar, jejak rekam seseorang, selama hidupnya, akan diingat siapapun.
Tak akan ada yang tertukar kebaikan dengan keburukan.
Tak ada yang mampu membuat bagus image seseorang, kecuali kebaikan kebaikannya yang sejati.
Dan, apakah seseorang itu meninggalkan image kebaikan atau keburukan, akan terlihat jelas pada saat kepulangannya menghadap Illahi Rabbi.

Banyak orang dengan berbagai cara, dengan berbagai tipu muslihat, dengan memakai bermacam topeng, ingin memberi kesan baik, ingin dihormati, ingin mendapat simpati khalayak luas.
Tetapi, segala bentuk "kepura puraan", segala macam "kepalsuan" , segala macam "kemunafikan" pada suatu ketika, akan menampilkan keasliannya, seutuhnya.

Orang terkadang khilaf, mempertontonkan segala citra kepalsuan agar mendapat simpati, agar di"senangi", agar dihormati bahkan agar di"muliakan" didunia.
Tetapi orang alpa, bahwa ketika mulut terkunci,lidah kelu, bibir terkatup erat, seluruh badan kaku membeku, tak ada suara, tak ada daya, tak akan ada yang bisa membela nama baik seseorang kecuali kiprahnya ketika diberi peluang untuk hidup, untuk mempersembahkan yang terbaik.

Lambat atau cepat, segala bentuk kepalsuan atau kemunafikan akan terbuka.
Apalagi ketika ruh sudah meninggalkan jasad, apapun kesan orang, itulah yang sejatinya menjadi memori seseorang terhadap seseorang.

Gus Dur, meninggalkan rekam jejak yang sungguh dahsyat, sungguh luar biasa.
Sebutan Guru Bangsa, sangatlah tepat untuk diberikan kepada almarhum.

Guru, orang yang harus digugu dan ditiru.
Kenapa harus digugu dan ditiru?
Ya karena beliau utuh menampilkan keteladanan yang patut dan pantas diteladani.

Keteladanan, dalam bersikap.
Keteladanan dalam keluasan dan kedalaman wawasan.
Keteladanan dalam kebijaksanaan dan kearifan.
Keteladanan dalam menjalani hidup keseharian.
Keteladanan, dalam menyatakan yang benar itu adalah benar.
Keteladanan, dalam membela kepentingan mahluk mahlukNya, apapun dan siapapun mahlukNya tersebut.
Keteladanan, dalam banyak hal lainnya.

Disepanjang hidupnya, beliau senantiasa menambah ilmu, memperluas wawasan, tak kenal kata berhenti, walau berbagai penyakit membatasi gerak langkah nya.
Disepanjang hidupnya, beliau senantiasa bergerak, bergerak, bergerak untuk menjalani sisa usia yang dikaruniakanNya, mengisinya dengan berbagi, terutama berbagi ilmu, ilmu kehidupan.
Disepanjang hidupnya,beliau benar benar menunjukkan sebagai sosok yang rahmatan lil alamin.Tak dibatasi pagar agama, ras, budaya, atau sekat sekat lainnya. Beliau amat sangat menghargai, menghormati segala bentuk keragaman, kebhinekaan,.
Luar biasa.

Bahkan, dihari akhir almarhum, dihari pemakamannya sekalipun, dengan jelas dan terang benderang, bagaikan meninggalkan pesan untuk tetap utuh bersatu saling menghormati dalam kebhinekaan, almarhum "dipilihkan" hari yang sungguh luar biasa, pergantian tahun.
Sangat jelas kita melihat keanekaragaman, kebhinekaan dihari pemakaman almarhum.
Bendera setengah tiang campur baur dengan balon warna warni, umbul umbul warna warni, spanduk informasi pesta akhir tahun , dll , dlsb
Dzikir- tahlil- yasinan, bercampur baur dengan gelegar mercon, dentuman meriam, letupan kembang api warna warni yang menghias angkasa, terompet dan teriakan histeris countdown menuju jam 00.00.
Isak tangis melepas kepergian almarhum , berbaur dengan tawa canda menyambut tahun baru.
Tayangan Ziarah ke makam almarhum berganti ganti dengan suguhan musik, jingkrak jingkrak dan kegembiraan jutaan orang menyambut datangnya tahun 2010.

Sungguh, pesan yang nyata dan jelas.
Bahwa keberagaman, kemajemukan, perbedaan, bukanlah hal yang harus diperdebatkan. Tetapi saling menghormati, saling respek, bersisian seiring, dalam kebhinekaan menuju tujuan yang besar, adalah kunci utama meraih mimpi bersama.

Selamat jalan Gus Dur,
Semoga dumuliakan Allah.
Amin.

1 comment:

amethys said...

yup mah..bagus banget tulisan mamah ttg Gus Dur ini
apapun juga saya selalu menghormati beliau....dulu klo ada yg menghujat apalagi membawa "cacat" beliau..saya selalu marah dan membelanya...sekarang beliau telah tiada...selamat jalan Gus, Allah akan menempatkan mu sesuai dengan amal ibadahmu....