Friday, January 22, 2010

ANAK JALANAN

Kalau inget "ANAK JALANAN".......duuuuuh, nano nano banget deh perasaan ini.
Coba deh bayangin, anak anak lucu, imut, ada yang cantik, ada yang ganteng, yang lugu, Iyang terlahir kedunia ini bukan karena maunya dia sendiri, koq berkeliaran dijalanan ya.

Lantas, kalau matahari sudah masuk peraduannya, malam tiba, dunia gelap gulita, apa yang menimpa anak jalanan tersebut?
iiih...ngeri deh bayanginnya juga.

Meringkuk kedinginan di emperan toko, memegang perut yang melilit karena kelaparan dan.....tiba tiba datang dewasa jahat yang entah mau ngapain.......
Hhiiiiiiii...serrrrremmmm
Makanya, cerita robot gedek, babe dan lainnya, masih akan terus kita saksikan, selama anak jalanan ini nggak ada yang mau melindungi.

Duhhhh.......
Siapa sih sebenernya yang berkewajiban melindungi anak anak jalanan ini ?

Yang pertama dan utama, lha iyalah...orang tuanya sendiri.
Koq anak dibiarin gentayangan dijalanan?
Koq anak nggak pulang pulang bahkan hilang nggak dicari?
Koq anak kecil malah disuruh cari nafkah sendiri?
Bahkan cari nafkah buat orang tuanya juga ?
UUggggh.....kita hidup di jaman apa ini ya ?
Di negara apa pula?

Yang berikutnya "bersalah" membiarkan anak jalanan, tentulah pemerintah kita bukan ?
Sudah jelas di konstitusi juga tanah, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara untuk sebesar besar kemakmuran rakyat.
Lantas, negara mengayomi melindungi seluruh rakyatnya.
Lha.....ini ?

Kekayaan alam dikeruk bukan untuk kesejahteraan bersama, koq dibiarkan sih?
Anak anak berkeliaran dijalanan, nggak ada yang melindungi, bahkan menerima kekerasan dijalanan, koq nggak dilindungi sih ?

Siiiggghhhhhhhh..........
Ngeneeeees banget inget anak anak jalanan ini.

Nyata nyata didepan kita keseharian, anak anak berseliweran dijalanan.
Ada yang mengemis, meminta minta, ada yang berdagang koran, cemilan dll, ada yang menyemir sepatu, ada yang mengamen, dll, dlsb.

Anak, seharusnya mendapat perlindungan, mendapat pengayoman.
Anak, seharusnya, waktunya diisi untuk belajar, belajar, belajar, bermain, bergembira.
Anak harus belajar .
Belajar apa?
Ya macam macam.
Paling tidak ya belajar hidup mandiri,agar tegar tangguh bermartabat.

Bermartabat?
Ya bermartabat agar hidupnya bisa bermanfaat, sehingga dihargai, diberi respek oleh siapapun, tidak ada yang melecehkan


Bermartabat, full manfaat.
Bagaimana caranya ?
Ya harus belajar dong, makanya anak anak harus dilindungi, diayomi, diberi tuntunan agar bisa hidup bermartabat.
Bukannya dibiarin dijalanan dan belajar hidup asal asalan bahkan belajar hidup" yang kuat memakan yang lemah ".

Secara, formal, minimal anak anak harus bisa membaca, menulis dan berhitung, supaya tidak dibodohi, tidak tertipu mentah mentah.
Makanya, pemerintah, katanya, menjalankan program wajib belajar 9 tahun.
Wajib belajar?
Koq masih banyak anak anak dijalanan nggak tergarap sih?
Koq bisa ya ?

Anak jalanan, rawan mendapat perlakuan kekerasan, kerap menerima penghinaan, pelecehan, karena ketidakberdayaan.
Ya, ketidak berdayaan.
Mereka adalah mahluk yang paling lemah dijalanan.
Makanya mereka gampang "dimangsa"

Lantas, kemana pemerintah yang seharusnya melindungi mereka selama ini ?
Kemana larinya anggaran yang besar yang dilimpahkan untuk urusan sosial?
Adakah rumah penampungan, rumah singgah, tempat bernaung yang meneduhkan fisik dan jiwa anak anak yang "terbuang" dari keluarganya ini?

Pemerintah, entah mengapa, katanya dananya berlimpah ruah, apalagi pemerintah DKI,
dalam penanganan anak jalanan, lho koq malahan mau memeriksa anus anak jalanan.
Buat apa pula?
Kalaupun iya mereka adalah korban korban kekerasan seksual, lantas mau diapain?
Kalaulah mereka "belum" mengalami kekerasan seksual, tindakan pemeriksaan tersebut bahkan menakutkan dan menjadi trauma psikis bukan ?

Kalaulah ada anggarannya, ya bikin aja rumah singgah yang menyejukkan, yang bikin anak anak betah singgah dirumah tersebut, mendapat pengayoman dan perlindungan, sekaligus belajar berbagai hal agar siap untuk menjalankan hidup dengan penuh semangat , bisa manfaat dan bermartabat.

Sudah banyak kita tahu, pionir pionir "pengurus" anak jalanan yang biasanya dilaksanakan oleh individu atau kelompok masyarakat.
Lha....pemerintahnya kemana ini ya?
Anggarannya malah dibelikan kendaraan untuk fasilitas yang bisa dipakai untuk "mengontrol" anak anak jalanan.
Bener bener memprihatinkan.

Bukankah sudah tugas dan kewajiban pemerintah melindungi seluruh rakyatnya ?
Koq banyak yang berkeliaran dijalanan, didiamkan saja ya ?

Kalau pemerintah mau "diberkahi", sudah selayaknya menoleh mereka yang selama ini terpinggirkan, terutama anak jalanan.
Kalau pemerintah mau bener bener "amanah" sudah seharusnya segera menggiatkan segala program yang ujung ujungnya meningkatkan kemampuan rakyat menggapai hidup yang lebih sejahtera.

Untuk menyelesaikan masalah anak jalanan, maka program perlindungan anak, pendidikan, program keluarga berencana, kayaknya sudah mendesak untuk ditingkatkan dengan full speed, full power.
Iya nggak ?

1 comment:

Amdhas said...

halo mamah salam kenal nih... dari
http://hendro-prayitno.blogspot.com
bagus pendapatnya dan saya sangat menyetujui itu...