Rasanya, koq jadi orang yang tak tahu diri, kalau si mamah nggak mengucapkan terimakasih.
Terimakasih yaaaaaaa..
Lho, terimakasih kepada siapa?
Ya kepada, KPU, KPUD, KPPS, PANWASLU, BAWASLU, Pemerintah, Aparat, dll yang sudah begitu besar jasanya menyelenggarakan pesta demokrasi yang hebat, luar biasa, dengan aman dan damai, Pileg dan Pilpres 2009.
Kerja keras, kerja cerdas, kerja yang dahsyat yang nggak terbayangkan oleh jutaan rakyat yang punya hak pilih, sudah mereka kerjakan sejak bertahun yang lalu.
Rakyat kan cuma tinggal datang ke TPS, nyontreng, pulang.
Sedangkan mereka?
Kita,suka lupa, untuk sekedar mengingat, darimana datangnya tinta, surat suara, kotak suara, bilik suara, data data pemilih, surat panggilan nyontreng dll, dlsb.
Kita, suka lalai mengingat, betapa sulitnya menghimpun data dari lebih 230 juta rakyat Indonesia yang tersebar di ribuan pulau, terbentang dari ujung timur ke barat dan dari utara sampai ke selatan.
Betapa sulitnya menentukan, siapa yang punya hak untuk nyontreng.
Kita, nggak teringat, betapa sukarnya menembus hutan, menerobos belukar, menyusuri sungai, melintasi samudra, mengarungi angkasa, hanya untuk menyampaikan segala perangkat terselenggaranya pesta demokrasi, pileg dan pilpres.
Bayangkan.
Kotak suara, Bilik suara, kertas suara, tinta, data data administrasi dll, diantarkan sampai ujung Papua, ujung Nusa Tenggara, ujung Kalimantan, benua Afrika, Amerika, Australia, Eropa, dll.
Kita lihat di TV, WNI nyontreng di Paris, New York, Los Angeles, Marokko, Madagaskar, Mesir, dll dll.
Kertasnya sama dengan kita yang di Jakarta, tintanya sama pula dengan kita yang di Bandung.
Kita lihat tayangan orang mendayung sampan, perahu, berjam jam, hanya untuk menyampaikan berbagai perangkat yang menjadi hak rakyat.
Kita lihat pula kendaraan yang terperosok lumpur dan orang memanggul dus dus besar berisi perlengkapan untuk nyontreng ditengah hutan belukar.
Bener bener kerja yang dahsyat dan luarrrr biasa.
Oleh sebab itu, si mamah nggak akan lupa mengucapkan terimakasih yaaaaaa.
Semoga Allah membalas segala kebaikan dan kerja keras yang ikhlas dengan pahala yang berlipat ganda, amin
Kalaupun ada kekurangan, lha...kan "kita" juga ikut andil bukan?
Hayo....siapa yang punya KTP dua atau tiga, sehingga DPT jadi ganda?
Hayooooo....siapa yang nembak KTP padahal usia baru 13, 14, bahkan 12...hanya untuk memperoleh Surat Ijin Mengemudi?
Lha...kalau banyak yang punya KTP model begitu, apa DPT nggak jadi kacau?
Jadi......mbok ya kedepan kita, rakyat juga harus ikut andil dong jangan mengacaukan data kependudukan, iya nggak?
Kita, rakyat, harus ikut pula membantu adanya data kependudukan yang baik, yang akurat.
Kalau pindah tempat tinggal, mau kerja keq, mau sekolah keq, mau kuliah keq.....ya minta dulu surat pindah, trus lapor ke Kelurahan setempat.
Kalau belum memenuhi syarat usia untuk memperoleh SIM, ya jangan maksa dong.
Selama kita, rakyat, masih nggak peduli dengan hal hal yang demikian, DPT akan selalu kacau balau, iya nggak?
Mudah mudahan lima tahun lagi bisa terselenggara pileg dan pilpres yang jauh lebih baik, lebih memuaskan semua pihak, karena kita semua ikut terlibat sejak awal , untuk turut membantu penyelenggaraan pemilu dengan baik dan lancar,amin.
Hehehehehe...lagi inget komentar beberapa gelintir orang yang mengatakan bahwa pileg dan pilpres kali ini adalah yang terburuk sepanjang sejarah negara Indonesia.
Euleuh....meuni hiperbola pisan ya...
Kalau menurut si mamah, pemilu terburuk itu pernah kita alami koq.
Berkali kali dan berturut turut pula, setiap lima tahunan,
Itu tuh....jaman semuaaaaaaa kudu nyontreng gambar tertentu.
Kudu, wajib, alias harus.
Pemilu bukan hari libur dan TPS di kantor kantor dan hasilnya harus bin kudu nyontreng gambar itu 100 %, iya kan ?
Maka, yang duduk di DPR, kala itu adalah kayak family gathering,sehingga gampang untuk memutuskan segala hal ihwal.
Setujuuuuuu??? Setujuuuuuuu...tok tok tok, palu diketok, beres.
Buat si mamah, sekali lagi, terimakasih yaaaaaa atas penyelenggaraan pileg dan pilpres yang lancar, aman damai, dan rakyat melakukannya dengan penuh sukacita tanpa tekanan atau paksaan.
Allah nggak pernah tidur, nggak akan tertukar sekecil apapun kebaikan dan keburukan.
Semoga semua yang sudah bekerja keras, tulus dan ikhlas menyelenggarakan pileg dan pilpres kali ini dimuliakan Allah swt, amin.
1 comment:
iya ya, gak kepikiran ngucapin terima kasih sama panitia. beberapa golongan mungkin ada yang gondok dengan hasil pemilu yang mengecewakan, tapi itu kan udah final decision, rakyat pula yang milih.
nuhun udah ngingetin,,,,,
Post a Comment