Bulan penuh dosa?
Hehehehehehe...bombastis banget ya judulnya kali ini.
Iya memang.
Coba saja kita simak sebulan kedepan, mulai hari ini, hari dimulainya kampanye para kandidat pilpres.
Pasti banyak mulut berbusa, berbuih kata kata palsu.
Pasti banyak ulah gombal, penuh kepalsuan dan kemunafikan.
Pasti berlimpahan janji janji palsu terhembus bagai angin surga.
Pasti banyak aktivitas tebar pesona.
Sebulan kedepan, kayaknya banyak yang terjerembab dalam dosa.
Nggak nyadar, bahwa untuk satu kata yang terucap, tanggung jawabnya adalah dunia akhirat.
Obral besar kata kata palsu, bayarannya jelas, pertanggungjawaban kelak di akhirat akan memperberat timbangan dosa.
Kebesaran tahta dan kemilaunya harta, sebulan kedepan akan menutup mata hati, membutakan nurani, membiarkan mulut mengobral sejuta kata kata janji palsu, atau kata kata negatif membentuk fitnah yang terlontar menyerang lawan , menimbun dosa demi dosa.
Yang jelas, mari kita simak kata demi kata yang terucap.
Si empunya kata kata, pasti dengan gegap gempita, dengan penuh retorika, sambil mengepalkan tangan, dengan penuh ekspresi, mengeluarkan sejuta kata dengan volume luar biasa.
Kita, rakyat, hanya perlu menajamkan nurani, membersihkan hati, agar bisa menangkap setiap aura yang ditampilkan oleh siapapun yang mengumbar sejuta kata dan beribu "pesona".
Kita, rakyat, cuma perlu jujur pada nurani untuk bisa menangkap, mana emas mana loyang, mana musang berbulu domba, mana kandidat yang bertekad murni mensejahterakan rakyat.
Bulan penuh dosa.
Mungkin itu ungkapan yang paling tepat untuk menggambarkan aktivitas para politikus dibulan kampanya ini.
Sebulan masa kampanye, bagai sisi mata uang.
Disatu sisi, bagi aktivitas politikus yang menebarkan pesona palsu akan menjadi bulan penuh dosa.
Disisi lainnya, bagi rakyat yang mencoba membersihkan kalbu agar bisa menangkap dengan jernih "kesan" yang ditampilkan para politikus, akan menjadi ajang penghapus dosa.
Selamat menajamkan nurani, membersihkan hati, membeningkan kalbu, meneduhkan jiwa, dan menyimak sejuta kata yang terucap dipentas kampanye terbuka, agar kita bisa menangkap setiap aura yang ditampilkan para kandidat.
Semoga kita bisa menangkap dengan jelas dan jernih, dan bulan depan nyontreng dengan baik dan benar, sebagai tanggung jawab dunia akhirat meraih cita cita kita semua, tercapainya status bangsa dan negara yang bermartabat, makmur sejahtera dalam keadilan.
Salam.
4 comments:
tuuuuh...bener kaaaan?
baru aja bikin posting tadi subuh, barusan ada email dari "katanya"dokter dokter di Jogya yang menyampaikan bahwa PKS sudah ada kontrak politik agar dikeluarkan UU yang melarang dokter muslim menolong non muslim
gile beneeerrrrr
mereka mulai menggarap kaum profesional untuk anti terhadap kandidat tertentu
parahhh....
dokter kan nggak mungkin dibatasi geraknya hanya oleh undang undang, tanggungjawabnya kepada Allah koq
sekalian aja atuh sebarkan issue nanti ada UU yang nggak boleh nolong yang bukan muhrimnya
parahhh.
.bener bener bulan penuh dosa ya
masyallah.....
kenapa jd nge-gap sih...
masa yg muslim cuma boleh nolong muslim ajah..
ajaran darimana kali yha tan... :(
nabi Muhammad aja selalu nyontoin,, nolong sapa aja yg membutuhkan kok (dlm konteks yg bener tapi :D)
ahhh....
kalo ky gituu...
ga jadi mlh bersatu,, malah berantem.. malah makin rusak indonesia nya :(
ghey...itu blum tentu bener lho
bisa aja kampanye negatif
kita harus awas waspada, tajamkan nurani
jangan terbawa angin
saya sih nggak akan pernah percaya issue issue negatif
kan kita udah lama merekam jejak siapapun
malem mah....
pemilu/ pilpres? hanya pergantian rejim saja mah...
Post a Comment