Sunday, April 12, 2009

NYONTRENG LAGI YUUUUUK

Alhamdulillahirabbilalamin.
Kita semua sudah nyontreng kan?
Eh...katanya nggak semua ya...

Ada yang sengaja malah kabur keluar kota, long weekend, malah jalan jalan bersuka ria.
Ini jelas type dalam ceritaku :EVERYBODY, SOMEBODY DAN NOBODY.
Katanya, nggak memilih juga kan pilihan.
Terserahlah.

Tapi, kalau ingat biaya Pemilu yang dahsyat, lihat di TV bagaimana para petugas berjibaku menyampaikan logostik ke ujung ujung gunung, kesebrang pulau, kehulu sungai, kepedalaman rimba, dengan memakai sampan, berjalan kaki, dlsb...masa tega sih melewatkan hak pilih?
Terserahlah.
Setiap orang punya pilihan dan setiap pilihan ada konsekuensinya,dunia akhirat, bukan begitu?

Tapi, ada pula yang nggak dapat panggilan karena satu dan lain hal.
Entah baru punya KTP ditempat tinggal baru, entah nggak pernah lapor jadi penghuni di lingkungan baru.
Entah waktu diminta ngisi sensus kependudukan tahun lalu, itu tuh kertas yang lebar lebar, lupa nggak ngisi atau lupa nggak ngembaliin ke pak RT.

Atau, memang ada yang ketlingsut, nggak masuk daftar DPT,Daftar Pemilih Tetap, dengan alasan lain yang belum jelas banget.
Masa sih terdelete atau didelete?
Masa sih DPT ditambah tambahin nama balita atau yang sudah almarhum?
Koq licik banget ya? Nggak takut dosa gitu?

Menurut yang si mamah ikutin di TV sih, justru banyak yang nggak dapat panggilan itu komunitas perkotaan.
Jadi yang dirugikan itu cuma calon calon penyontreng partai tertentu saja, partai partai yang gemilang di perkotaan.
Partai apakah itu?
Au ah gelap
Lebih baik khusnudzon aja deh, kesemrawutan DPT adalah karena ketidak sengajaan atau karena kesemrawutan datakependudukan.

Kesemrawutan data kependudukan?
Lha iyalah, sebagian kita juga ikut mengacaukan data kependudukan koq.
Tinggal dimana, KTP mana.
Atau, punya KTP ganda, DKi dan tempat lainnya.
Atau, mahasiswa perantau yang nggak pernah bikin KTP ditempat kuliahannya.
Atau, pekerja migran, yang nggak pernah lapor ke RT ,RW setempat
Dan sebagainya dan seterusnya.

Bagaimanapun, alhamdulillahirabbilalamin, kita sudah bisa menyelenggarakan Hari Nyontreng yang aman damai.

Selanjutnya, nah ini niiiiih, jauuuuuh lebih penting dari nyontreng 9 April kemarin.
PILPRES.
8 Juli 2009 kan ?

Lihat bagaimana para politisi bergerak kesana sini, merapat kesana sini, melobby kesana sini, uclak aclok kata si mamah sih.
Terkadang kayak kebakaran tempat duduk.
Untuk apakah?

Apakah murni, total hanya untuk rakyat, bangsa dan negara?
Ataukah untuk kepentingan pribadi dan golongan?
Apakah apa yang diucapkannya dimana mana terutama dimedia, itu adalah persis suara hatinya?
Wallahu alam, hanya Allah Yang Maha Mengetahui setiap gerak hati setiap insan.

Kita, seluruh rakyat yang sudah mulai pinter, mudah mudahan nggak tertipu, nggak terpukau dengan kemasan kemasan apapun.

Kita, rakyat Indonesia, sangat ingin mendapat pimpinan negara ini yang benar benar pantas jadi pemimpin.
Ya amanahlah, ya jujurlah, ya bertanggungjawablah, ya kompetenlah, ya track recordnya baguslah, ya profesionallah, ya bener bener hanya memikirkan rakyat dan negaralah, ya berkarakterlah, ya sangat pantas jadi figur teladanlah, ya berbudi pekertilah, ya bener bener takut akan adzab Allah dunia akhirat.
Bukan begitu?

Adakah pemimpin yang bener bener sesuai dengan kriteria yang rakyat mau?
Pasti ada, masa sih dari 220 juta lebih rakyat Indnesia kita nggak punya karakter mutiara atau berlian atau yang berkilauan luar dalam?
Pasti ada kan ?

Kita, rakyat, sangat bisa mendapatkannya.
Kalau, nah ini, kalau kita juga menginginkannya dan mengupayakannya dengan sungguh sungguh sepenuh hati.
Kan kita juga wajib mewariskan negara yang gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja, adil makmur palamarta kepada generasi berikutnya bukan?

Bagaimana caranya?

Ya, mulai sekarang saja, kita proaktif mendaftarkan kembali bagi yang kemarin nggak masuk DPT.
Kedua, kita masih bisa membaca, melihat, mempelajari segala hal tentang para kandidat capres dan cawapres yang akan diumumkan akhir mei ini, bukan begitu?

Dan, last but not least, terpenting malah.
Kata pak Ustadz, dengan doa , kita bisa mengubah takdir buruk jadi takdir baik.
Naaaah, berdoa, meminta kepada Yang Maha Segalanya kan gampang, gratis pula.

Kita, sebagai rakyat, punya waktu 3 bulan kan buat selalu dan selalu berdoa, meminta pemimpin negara ini yang bener bener jempolan lahir batin dan takut akan adzab Allah didunia dan akhirat.

Kata pak Ustadz pula, doa itu akan mudah dikabulkan, cepat dikabulkan, apabila dimohonkan oleh seseorang yang berhati bersih dan ikhlas.

Naaaaah, kita bisa berpartisipasi dengan mulai segera membersihkan hati, meningkatkan keikhlasan, berdoa, berdoa dan berdoa.

Bener kan kata Om Kapiten Iwan, the teacher will come, when the pupil is ready.

Kalau rakyat sudah bersih hati, ikhlas, berdoa terus menerus, Insya Allah Juli nanti kita akan dibimbingNya nyontreng pemimpin yang bener, yang jempolan, yang profesional, yang bertanggung jawab, yang kompeten, kredibel berkarakter, yang cuma mikir dan ngurusin rakyat dan negara, nggak mikir yang mboten mboten, yang takuuuuuut sama adzab Allah.

Insya Allah kita akan mendapatkannya Juli mendatang.

Sok......derrrrr ah, mulai membersihkan hati, meningkatkan keikhlasan, berdoa, berdoa, dan berdoa.


Salam

7 comments:

Tamrin said...

Iyah, smoga saya bisa masuk DPT. Harus nyontreng, soalnya sayang kalo biaya puluhan triliunan dibagi warga negara yang punya hak, tiap orang kebagian berapa rupiah ya? Terus dilewatkan. Beuh Mubadzir banged

Pokoke harus tanya-tanya pak RT biar masuk DPT. Amin

meity said...

Meity ngga bisa milih kemaren mah, soalnya ngga terdaftar dan ngga bisa dapet kartu suara. sepupu & ponakan yang serumah juga nasibnya sama.

KanjengRagil said...

Kayaknya pemilu kali ini memang penuh dilema ya ? Katanya pesta (demokrasi dan pesta rakyat), mestinya kalau pesta, tidak ada yang marah, tidak ada yang sedih ya Mah ?

L. Pralangga said...

Mudah2an pas pemilu presiden ini bisa lebih baik deh.. every vote counts! :D

Judith said...

Mudah2an sukses Pemilu tahun ini :D

ijal said...

kalo saya, apapun PKS partainya, presidennya SBY mah.. hehe..

Rich said...

mamah pakabar, maaf neh jarang BW dah lama ga ngeblog. nyontreng kemaren banyak yang ga ngerti mah, jadi banyak yang ga di contreng tuh...katanya sih ga kenal orangnya juga...