Monday, January 21, 2008

BERAGAM CARA BERHAJI

Sepanjang perjalanan berhaji, memang banyak rasa penasaran, koq ya ada yang dapat tenda, dapat kenyamanan, ada kamar mandi, dapat bis buat berpindah tempat, dapat makan prasmanan.
Tapi ada juga yang bergeletakan sepanjang jalan, didalam masjid, dikolong jembatan, di emperan masjid atau emperan tenda tenda orang lain....

Selain itu ada yang naik bis, mobil pribadi, truk, bahkan banyaaaaak banget yang berjalan kaki, dan.....eh, banyak juga ya haji yang ditangkepin aparat, trus dipulangin ke negaranya, gratis lagi.......
Kumaha ieu teh....koq banyak macemnya ternyata ya.

Setelah membaca Tempo terbitan akhir Desember 2007, baru rada rada mudeng, bahwa secara garis besarnya, yang berhaji itu dibagi dalam 3 kelompok.

Pertama, yang resmi, yang mendaftar.
Artinya terdaftar di Kementrian Urusan Haji Arab Saudi sebagai Jamaah Haji, makanya sebelum masuk kota Makkah, ada pemeriksaan ketat terhadap semua yang akan memasuki kota Makkah.
Pemeriksaan kelengkapan surat surat orang perorang dicek dengan teliti, diperiksa ulang dengan menghitung jumlah penumpang bis atau penumpang kendaraan lainnya.

Segera ketika memasuki kota Makkah, pasti berurusan dahulu dengan kantor Maktab, dimana semua Jamaah Haji yang terdaftar, diberi semacam kartu KTP, Kartu Maktab.
Dan kantor Maktab inilah ( kalau nggak salah, beberapa Maktab tergabung dalam satu Muassassah ) yang akan mengurus segalanya, pokoknya semua keperluan Jamaah Haji, mereka yang mengurus.

Untuk Jamaah Haji jenis ini, pelayanannya sudah disediakan, baik pemondokan, transportasi, tenda,makanan dibeberapa tempat, urusan barang bawaan, bahkan pelayanan gratis untuk urusan kesehatan...
uuugh, si mamah tahu banget, kemarin ada jamaah dari sumatra yang menjalani operasi retina mata dengan teknik lasser......wuuuaaaah, gratis euyy...coba di jakarta, berapa puluh juta tuh.......

Untuk menjadi jamaah haji resmi, bahkan penduduk Arab Saudi sendiri dan juga pemukim di Arab Saudi, harus mendaftar. Mereka boleh berhaji hanya setiap 5 tahun, dan untuk keperluan berhaji ini, rata rata dibutuhkan antara 2000-3000 reyal per kepala.

Kelompok kedua, ialah yang suka disebut haji koboy.
Yang ini, nggak terdaftar sebagai Jamaah Haji, kalau dari Indonesia, suka pake paspor hijau,
Kalau yang dari daratan Arab Saudi dan sekitarnya, mereka memasuki kota Makkah nggak melalui check point, mereka nggak lewat jalan biasa, tapi menerobos melalui jalan tikus untuk menghindari aparat, kalau sudah masuk kota Makkah kan lebih bisa leluasa baik ke Arafah atau Mina.

Kelompok ini konon menghabiskan biaya 600-700 reyal untuk menjadi haji, mungkin dengan cara patungan untuk nyewa transportasi, mencari pondokan murah atau bikin tenda sendiri dlsb dlsb.

Kalaupun ditangkap aparat, paling disuruh balik ke tempat asalnya....hussyhh....husyhh....husyh....

Kelompok berikutnya....naaah ini yang suka rada rada gimanaaaaa gitu.
Si mamah sudah membahasnya di postingan berjudul, TARHIL........
ya ini, kelompok yang mau enaknya sendiri kali ya.....berangkat dengan visa umrah, trus melampaui batas waktu ijin tinggal., bekerja illegal, ngumpulin duit sampai musim haji tiba, setelah ikut ritual haji, mereka sengaja menghilangkan semua identitas, paspor dlsb....trus ditangkap, dipenjara dan dipulangkan gratisan sama pemerintah negara masing masing....
beueueueueu.....kan jadi membebani orang lain ....

Berhaji, koq caranya yang mboten mboten ya......

No comments: