Postingan ini terinspirasi oleh postingan yang si mamah baca, tentang seseorang yang sedang kehabisan energi.
Bukan energi listrik, energi nuklir, energi matahari, energi fosil atau energi angin, energi bahan bakar lainnya atau energi apalah yang berbau fisik.
Kalau energi fisik sih bisa dicari alternatifnya bukan ?
Ini sih menyangkut energi batin, tentang beban jiwa, ketahanan batin...
Duuuh....
Jaman kiwari pasti baaaaanyaaaak yang mulai kehabisan energi jenis ini.
Daaaaan....biasanya, koq yang kena itu malah orang orang pinter, orang orang baik baik, orang orang bener, orang orang yang beradab, berbudi pekerti, orang yang mengenal dan menjalankan rambu rambu kehidupan....
Duuuh....
Koq jadi kebolak balik gini ya.....
Coba kalau yang jahat, yang nggak bener, yang bodoh, yang kacau deh, yang kehabisan energi, kan malah bagus tuh ? Hehehehhe.....ngasal banget si mamah ya..
Kalau soal ekonomi, soal kenaikan harga, mahalnya sekolah, walaupun jadi beban berat kayaknya masih selalu bisa tertahankan, sepanjang senantiasa ada siraman kesejukan dari orang terdekat, iya nggak ?
Tapi, kalau soal "penganiayaan batin" , kayaknya sulit banget deh diterima, bahkan berakibat dahsyat terhadap fisik dan perilaku ybs.
Seseorang yang mendapat"penganiayaan atau kedzaliman batin " akan berimbas luar biasa terhadap fisiknya.
Apakah menjadi gampang sakit, lemah, lesu, tak bertenaga, tak ada kemauan, maunya tiduuuuur atau diaaaam, atau bengooooong aja.
Tapi bisa juga berimbas menampilkan bentuk lain, berubah ujud menjadi beringas, pemarah, mengumpat, agresif, sehingga ybs menjadi"orang lain" yang sama sekali mengejutkan.
Jauuuuh dari kebiasaan sehari harinya.
Atau......amit amit jabang bayi, audzubillahimindzalik...suka ada juga yang berakibat fatal banget mengakibatkan nyawa melayang..
Iiiiiih ceyyyeeemmm.
Ampuuuuun Gustiiii.....
Pernah nggak ketemu orang atau keluarga atau temen atau bahkan pasangan hidup yang tiba tiba kita merasa kaget, aneh, karena mengeluarkan kata kata atau berperilaku jauuuuuh dari kebiasaanya yang kita kenal ?
Pernah nggak ?
Biasanya, orang yang gelas batinnya penuuuuh, maka apabila ditambah setitiiiik aja hal yang mengecewakan ybs, maka akan bereaksi yang dahsyat....
Contoh dialog sepele :
" pinjem pensilnya dong"
"pinjem pinjem, beli dooong....."
"apa loe bilang ? dasar kampungan, kere munggah bale, nggak tahu adat, baru juga naik gaji dikit udah sok jago ya...udah pelit ya.....txx, baxx, anxxxx..."
Keluar tuh kebun binatang.....
Lawan bicara menjadi terbengong bengong.
Lho koq...biasanya halus lembut santun becanda melulu.
Ini koq malah ngambek luar biasa, cuma masalah pensil doang koq malah nyaris putus persahabatan.......
Lho....kan gue cuma becanda...
Knapa ya.....
Iiiihh...kata katanya kasar banget...
Pernah nggak denger yang gitu ?
Sebetulnya, yang terjadi adalah seperti teori "gelas penuh".
Setiap orang, punya kemampuan menampung beban batin satu gelas saja.
Dan ketika seseorang gelas batinnya penuh, beban setetes lagi saja, pasti sudah mbludak atau mbleber bukan ?
Makanya, hati hatiiiiiii ....dan selalu waspada menjaga kata dan sikap.
Siapa tahu kita sedang berhadapan dengan seseorang yang kebetulan "gelasnya penuh"...
Kalau mendapat serangan lisan saja sih nggak seberapa bukan ?
Naaah...kalau fisik ???
Sering kita mendengar gara gara duit seribu, main tusuk.
Gara gara minta kopi nggak diladenin, istri dibakar.
Gara gara baju belum disetrika, istri dibunuh..
Gara gara minta duit buat beli susu nggak dikasih, anak dibekap bantal sampai berjejer mati bertiga........
I.iiiihhhhh
Kalau sudah menimbulkan korban, lantas siapa yang salah ?
Apakah pelaku sendiri, atau lingkungan terdekat atau lingkungan yang tahu yang nggak berinisiatif membantu mengurangi beban batin ?
Duuuuh...
Dipikir pikir sama si mamah....kan orang orang terdekat atau lingkungan yang tahu dan diam saja, nggak membantu meringankan beban batin ybs, juga ikut "bersalah" bukan ?
Naaaah...kalau kita tahu, ada seseorang yang gelas batinnya nyaris penuh dan kita gelasnya masih bisa menampung beban, apa salahnya sih kita turun tangan yaaaa?
Apa sulitnya sih kita ikut meringankan beban batinnya yaaa ?
Mungkin tidak membantu banget.
Paling nggak, ada seteteeeees aja yang bisa kita bantu tolong buangkan atau kita ambil seteteeees aja...
Kan lumayan bukan ???
Mungkin kita harus belajar nggak pasif, nggak diaaaam saja kalau ada temen atau seseorang yang kita tahu sedang "mumet", sedang "mau meledak".
Mungkin tindakan kita nyaris nihil, sangat minimal, mungkin juga ditolak mentah mentah.
Tapi percaya deh.....niat baik dan tulus akan berdampak luar biasa, bahkan bisa menyelamatkan nyawa seseorang koq......
Nggak percaya ?
Mungkin kita juga harus sudah rajin mengosongkan beban jiwa, beban batin, biar kita bisa selalu siaga menolong mereka yang "nyaris meledak".
Gimana caranya menambah energi ?
Mengurangi isi gelas ?...
Yaaaa beragam atuh...
Ada yang dzikir, doa, shalat, umrah,ada yang meditasi, ada yang olah raga, ada yang memanjakan diri sendiri dengan pijat refleksi, aroma terapi, spa, manicure pedicure creambath, ada yang jalan jalan, ada yang menghirup udara bebas dan menampung energi matahari pagi, ada yang ke kebun binatang, ke kebun raya....
Yaaaah, pokoknya menyenangkan diri sendiri, memanjakan diri sendiri, nggak inget tugas kewajiban dulu dalam sesaat...
Pokoknya day off banget deh....sampai seger ger ger, fresh fresh fresh...dan siap untuk bermanfaat kembali.....
Ini sih beberapa contoh kasus aja, yang beban batinnya nyaris meledak, siapa tahu ada manfaatnya
* Wanita karir, tapi mengerjakan pekerjaan rumah tangganya sangat baik, menikah 10 tahun, belum dikaruniai anak, gesit, perfeksionis, pinter, ngajinya baguuuus banget, penolong, jago berkebun, dan memasak, sangat meladeni dan menjaga kehormatan suaminya, tapiiiiii...beberapa kali suaminya selingkuh.
Terakhir, malah dia dapat kabar, suaminya beristri lagi dan tengah hamil.
Setelah beberapa kasus memaafkan, si istri berubah beringas.
Beberapa kali nyaris melukai suaminya dengan pecahan botol, atau ancaman gunting.
Berapa kasur telah robek........
Hayooo.....harus gimana tuh si istri.
Memaafkan ? bercerai ? membiarkan ?....
Duuuuh, kalau dibiarkan, suatu saat suaminya mati beneran dan si istri dipenjara...
Iya nggak ?
* Wanita karir, telaten, jago masak, juga melayani suami dengan baik, dipukuliiiin melulu, dilecehkan dengan kata kata, dihinakan, bahkan tidurpun sejak awal pernikahan sudah terpisah,
Sampai pernikahan 15 tahun, dikaruniai anak 3, teteeeep aja dipukulin.
Dia berharap suatu saat nanti suaminya mendapat "hidayah', disabarin aja....
Sampai suatu saat dia siap dengan pemukul baseball untuk melawan suaminya.......
Hayoooooo...mending mana ? bertahan atau bercerai ?...
Aapa akan menunggu korban dan yang satunya dipenjara ?....
Lantas bagaimana dengan anak anak nanti ?
Apa yang "diajarkan" kepada anak anak selama ini ? penghinaan ? penyiksaan ?pelecehan perempuan ? kekerasan ?
Akan jadi apa 3 anak anak tersebut kelak ???...
Hayooooo...mending mana...bertahan atau bercerai ????
* Wanita karir, cantik, pinter, karir melejit, bersuamikan lelaki anak mamih banget dari keluarga banjir duit...
Suami nggak punya fighting spirit banget dan selalu tertipu teman, segala barang dijualin...
Harta yang didapat dari kerja keras istri habis, ludes, nyaris tak bersisa.
Dirumah jadinya ribuuuut, ribuuuut, ribuuuut.....
Istri jadi sakit sakitan, sering absen, terancam turun posisi dan penghasilan keluarga berkurang.......
Hayooooo...harus ngapain ???
Ternyata, jaman sekarang, banyak perempuan cerdas, cantik, beradab, berbudi, bertanggung jawab, menjaga kehormatan keluarga, pokoknya bagus lah......banyak yang stress, tertekan, depresi,
Karena bekerja dengan tenaga dua kali lebih banyak, ya ngerjain pekerjaan ibu ibu jaman baheula, ya bekerja berkarir, sementara, suaminya sering "bermasalah"...
Duuuuuh, koq begitu yaaaa....
Dari yang aku tahu, koq kebanyakan yang terkena beban batin itu justru orang baik baik, orang yang sangat potensial, orang penuh rambu rambu, mencoba bersabar dan mengerti terhadap "keanehan " orang lain atau pasangannya...
Sampai suatu saat....duarrrrrr, tak tertahankan .
Pernah kan ada yang nanya antara batas sabar dan toleransi ??...
Si mamah asal jawab aja, batasnya di...chape deeeh...hehehehehe
Biasanya, kalau aku tahu, aku suka mengingatkan tentang hal hal positif yang dia punya.
Bahwa ybs itu baik, potensial.
Maaaasa yang baik harus kalah ? harusnya yang nggak baik dong yang kalah ???
Iya nggak ?
Kenapa orang baik baik selalu saja yang "menderita" ???...
Ya karena norma normanya selalu berkata ..lha..koq gitu ya...lha...koq gini ya...lha...harusnya begitu kan ?....
Nah, lama lama kan gelasnya penuh......
"Menuntut" orang lain agar berbuat,berperilaku, bertata krama seperti "yang seharusnya", seperti adab yang di pahami orang baik baik tsb,.
Nggak perlu dikasih tahu lagi deeeeh, kan udah dewasa....
Masa harus ngomong lagi ? kan udah tahu....itu yang akan menambah penuh beban jiwa...
Kayaknya saatnya kita saling mengingatkan "kembali"....
Sudah laaaaah...kita saja berupaya berbuat baik...
Yang tidak baik, ya doakan baik..
Kalau nggak baik juga...kan selalu ada 2 pintu....tinggalin aja atau tetap temenin..
Kan cuma itu pilihannya ?
Kalau sudah bertahun tahun bersabar bar bar bar...sudah berbilang masa mencoba mengerti, ya tinggal timbang timbang saja baik buruk dampaknya sama diri sendiri dan keluarga...
Masa sih kita membiarkan anak anak hidup bersama si bengis sepanjang masa ??
Masa sih anak anak dibiarkan hidup dalam keluarga penuh peperangan ?
Masa sih anak anak tumbuh kembang dengan contoh yang buruk ?
Akan jadi apa anak anak kita kelak ?
Bagaimana kita mempertanggungjawabkan peran pengasuhan dan pendidikan anak anak kita kelak ?
Jadi, buat yang baca postingan ini....
Masalah kan bisa sama, tapi dari berbagai pertimbangan, solusi bisa berbeda.
Sangat bergantung sifat dasar dan potensi pribadi..
Jalan selalu terbuka kedua arah...lurus atau...balik kanaaaan grak, bubaaaar jalan ......
Duuuuh...postingan kali ini panjang banget ya.....
Siapa tahu ada manfaatnya, buat siapa aja
Si mamah suka rada rada greget, kalau lagi ada yang luka batin...
Duuuuh, jangan fatal fatal doooong ah...
Ayo pada berkarya dan bermanfaat lagi......
Hidup sangatlah singkat banget nget nget, dan hidup itu seharusnya indah, bahagia dan penuh manfaat
Kan doa kita juga selalu pengen dapet surga didunia dan akhirat bukan ?...
Jadi ?
Semoga berbahagia dan mendapat surga dunia akhirat, amin
26 comments:
Waduh mah postingannya saeee...thank for sharing...mahhh
oh iyah nuhun ucapan belasungkawanya yah mah..
Ophi
ya... Mah kadang2 saya juga suka kehabisan energi, upami tos kitu teh meni hoyong wwwwuuuuuaaaahhhhh
Bener ya Mah..namanya juga manusia pasti punya rasa stress, tapi ya itu kadar stress tiap orang berbeda. Postingan yg beermanfaat nih Mah..biar kita pada introspeksi diri..
mah..kumaha yeu..dirikuw juga sedang ber 'gelas penuh'...tapi teu bisa ngungkapin dengan amarah. *insya Allah mah jangan ke amarah*... tapi sampai kapan ya gelasnya bisa kosong???....
Mamah Ani, aduh postingannya panjang bener dan bermanfaat koq. Baca postingannya mamah sih bikin diriku intropeksi diri. Benar kata mamah, hidup cuma sekali buat apa di bikin susah. Kalo bisa sih bahagia di dunia dan di akhirat.
Makasih mah..postingan kali ini benar2 berguna banget dan terima kasih telah diingatkan dengan banyak pelajaran didalamnya.
Anisa-mama Safa
mamahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh......maksih bgt yaa postingannya....bnr2 bermanfaat nihhhh...
baru naydar kalo aku yg kubutuhin itu pijetan,luluran, spa, meni pedi, blanja blanji, manjain diri sndiri, dan yang plg aku sadarin kalo aku harus lebih dan lebih lagi dekat dengan Allah.......dzikrullah di setiap hembusan nafasku, itu melebihi nikmatnya spa:)
thx alot yaa mah...jadi kanGen ama mamah:)
Duh mamah , puanjang banget postingannya , ampe megap2 bacanya hehehe ...
Tapi tahnks udah di sharing , moga2 kita2 para ibu muda dan para wanita pada umumnya bisa mengambil pointnya ..
Take care ya Mah
Postingan mamah pasti penuh makna hehehe, saya kadang selalu berpikir bahwa gelas yg seperti mamah ceritakan kalau bisa jangan sampai penuh, jadi sebelum penuh isinya harus dibagi atau dikeluarkan karena kalau terlanjur kepenuhan pasti efeknya akan semakin besar. Jadi saya berusaha mengeluarkannya sebelum penuh biar tidak menumpuk.
wow panjang bener postingnya... hehe tapi tetep pengen terus baca atuh ma...
Bener jaman udah mule edan, kita yg harus bisa jaga diri, instropksi, supaya ga depresed...
yah kudu sering istiqfar kali ya..
juga mau share biar beban ga berat, atau 'semeleh' kalo org jawa bilang
Kenapa justru orang-yg baik-baik, yg lurus-lurus aja, malah banyak yg stress?
Karena cobaan & godaannya lebih besar mah, istilahnya semakin kuat iman seseorang maka semakin kuat pula ujiannya, nah jika dia bisa melewati hal itu semua, maka dia akan naik peringkat, tapi jika tidak, maka akan sebaliknya
hukum kekekalan energi : energi itu tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
tapi terkadang energi suka sembunyi, ngumpet di balik tirai. atau disembunyikan dalam brankas, digembok, disegel, dikubur di sumur.
energi yang abadi butuh niat baik, itikad baik, dan sikap baik memperlakukannya, biar tidak ngumpet, dan yang ditinggalkannya hanya bisa menangis menjerit-jerittt...
Great Posting Mah :)
Iya tuh..kalau ada unek2 didalam hati jangan dipendam dan pura2 "everything is fine" bisi engkena jadi pabaliut dan bikin pikiran ngak jernih.
Thanks
makasih nasihatnya
mamah...postingannya bagus untuk saling mengingatkan....keep writing ya mamahku cayang..:-)
Banyak orang menilai wanita A, B, C itu perfect tapi apakah mereka udah merasa menjadi diri sendiri, dengan tidak menghiraukan pandangan orang sehingga takut melakukan sesuatu. Kalo di Eropa lebih open, hak laki ama perempuan sama, kalo yang laki main pukul tinggal lapor ama polisi biar laki2 itu yang dipenjara.
Kalo yang laki hobi serong yach tinggalin aja, khan masih banyak tuh laki2 yang baik. Sapa takut....
Maaf ya Bu, jadi panjang komennya, intinya wanita harus pede!
Freessshhh banget nih abis baca postinganya Ma...
Hari ini Mah, aku kehabisan energi, energi fisik tepatnya, karena abis nuntasin setrikaan 3 keranjang. Teparrrr
Trus baca postingan ini, mudah2an aku bisa sll merefresh gelas2ku, biar gak suntuk dan cepat penuh. Thanks ya Maaa
Amiiinnn untuk kalimat terakhir. Mengingatkan saya untuk selalu ikhlas...bukan hanya sabar, tapi juga tawakal nya!. Mudah2an dijauhkan dari hal2 yang aneh2 ah!! Semangat berkarya, hayoo majuu!!
Tks for sharing mom ..... mudah2an kita selalu dalam lindunganNya sehingga dijauhkan dari hal2 yang mengerikan itu ya mom ....
duh mam..bacanya meni jadi campur aduk perasaan ginih
Kalau baca penderitaan kayak gitu, jadi keinget sama diri, kudu bersyukur pisan bahwa kita masih lebih beruntung dibandingin mereka... ya gk mh?
nuhun akh, tulisannya dah jadi nyadarin diri, da kadang sok ngeluh wae mun keur cape
tulisan ini keren bgt mah, jadi ingin introspeksi jgn sampai kepenuhan gelasnya dan 'tumpah' :)
mamaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh....luv uuuu......
nuhun pisan buat support nya selama abdi mencoba mengosongkan gelas anu pinuh tadi.....
alhamdulillah banyak temen2 yg support.....
postingan ini nyentug pisan..leres pisan mamah....
iraha atuh nya papendak teh?
mudal yeuh sigana mah mun janten ketemu teh nya?
hehe
luv u mah...
aduh mah...postingan nya bener2 menyentuh dan jadi intropeksi diri....emang terkadang aku tuch kalau ada masalah dgn suami ngga bisa nyeritain kesiapa2 sampai2 dada sesak sekali rasanya hanya bisa ambil wudhu trus curhat dengan yg diatas.....
Mamah...setuju banget deh sama postingannya. Banyak pelajaran yang bisa dipetik...makasih ya mah.
maah, hari ini gelas saya agak berkurang isinya, hampir beberapa minggu ini penuh dan gak ada tempat mengalir..
indahnya baca blog ini, pencerahan batin..htr nuhun.
Mah dah kubaca, sangat inspiratif sekali, hari ini gelas ku sudah tidak penuh lagi, dan semoga saja tidak lagi meluber dan letih :)
Post a Comment