Tuesday, February 20, 2007

FILOSOFI MAKANAN

Makan, bukan hanya sekedar pemuas nafsu selera belaka.
Makan bukan hanya menggoyang lidah saja.
Makan juga bukan hanya untuk memenuhi syarat pemenuhan gizi atau nutrisi empat sehat lima sempurna ( heuheuheu...kata orang sunda tea mah opat sehat lima sampurna genep kamerekaan...wuakakakaka...artinya, enam kekenyangan....kekekekkkk ).

Lebih menarik dari itu semua, jenis makanan yang disajikan, apalagi yang berkaitan dengan saat saat tertentu, mengandung arti atau membawa filosofinya masing masing.

Mengagumkan, kalau kita coba mengingat ingat, kenapa setiap ada syukuran harus ada tumpengan atau nasi kuning ?
Apa maknanya ?
Apa harapannya ?
Apa filosofi dibalik nasi kuning ?

Kenapa kalau ada selamatan harus ada bubur merah putih ?
Apa artinya ?
Mengapa demikian ?
Kenapa kalau lebaran suka ada ketupat ?
Apa maknanya ?

Wuuiiiih...buanyaaaak banget yang bisa kita gali untuk menambah pengetahuan dan memahami makna dibalik berbagai jenis makanan bukan ?

Jadi, kalau kita kebetulan makan jenis makanan yang kita pahami filosofinya, mungkin akan terasa lebih lezat....nyam nyam nyam....

Karena ini seputar Imlek, ada sedikit filosofi jenis makanan dari cina yang juga bisa kita ungkap, sekedar untuk menambah wawasan saja.

Menurut budaya Cina, bebek adalah perlambang komitmen dan kesungguhan ( hihihi, jadi inget iring iringan bebek yang patuh, manut, nurut banget sama bebek yang paling depan ya, dan bebek paling depan patuh sama gembalanya....).
Makanya hidangan bebek panggang berwarna merah, wajib ada dalam setiap pesta pernikahan.
Kenapa merah ?
Karena merah identik dengan kebahagiaan, begitu katanya....

Heuheuheuheu, pantesan di indonesia banyak yang kawin cerai, karena waktu menikahnya nggak ada bebek panggang kemerahan kali ya....kekekekekkkkk.....

Sajian ayam, juga melambangkan kesejahteraan dan totalitas.
Atau sebagai simbol pernikahan yang langgeng.
Makanya hidangan ayam senantiasa hadir dalam setiap perjamuan makan, baik ketika pernikahan ataupun Imlek ataupun jenis perjamuan lainnya.

Spring Rolls, bentuknya dan juga warnanya yang mirip batangan emas, dipercaya mendatangkan kesejahteraan.

Kue kue yang bulat dan manis, melambangkan kebersamaan dalam keluarga, dan manisnya kehidupan.

Yang menarik, mie, atau noodles atau nudeln, menjadi simbol kehidupan abadi.
Makanya mie juga selalu dihidangkan pada saat perayaan ulang tahun.
Sebagian masyarakat Cina, bahkan percaya, memotong mie dapat mendatangkan nasib buruk.......
Jadi terbayang, masyarakat Cina makan mie pake sumpit, mienya digulung atau disruput....sssllluuurrrrp.....
Mungkin itu sebabnya usianya panjang panjang....heuheuheu...

Kalau kita, yang baru saja mengenal mie, makan mie pake sendok, dipotongin mienya.
Lihat aja ibu ibu yang menyuapi anaknya dengan mie......wuakakakaka....
Apakah ini yang menyebabkan rakyat kita banyak yang tidak "abadi" atau berumur pendek ???
Wallahu alam..
Itu kan cerita tentang budaya dan filosofi makanan...

Ayo, barudak, berbagi filosofi makanan yang populer dari tempatnya masing masing doooong....
Si Mamah penasaran banget, apa filosofinya kue putu yang dicolok colok, cireng, batagor, rujak ulek, nasi tutug oncom, pepes ikan, rendang, pempek, gudeg, nasi jamblang, sate, spaghetti, lasagna, bratwurst, pfankuchen, kebab, burito, dll dll dll....

Ayo, ditunggu sumbangan pengetahuan tentang filosofi makanan ini ya........

Menurutku, yang membuat makanan itu menarik, bukan hanya tampilannya saja, atau kebersihannya saja, atau aromanya saja, atau kandungan nutrisinya saja, atau kelezatan citarasanya saja, tetapi juga ada nilai lain yang bisa kita nikmati dari latar belakang atau filosofinya.

Uuuuuughhh....si mamah jadi nggak sabar menantikan comment comment dari para bloggers tentang filosofi makanan ini .

Mungkin benar, kalau tahu filosofinya, ketika kita makan, bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup saja, tetapi juga akan sangat sangat sangat menjiwai dan menikmatinya.
Itu jelas akan bikin kita lebih sehat dan bugar.

4 comments:

Ryuta Ando said...

Di Jepang juga ada kebiasaan yang udah turun menurun dari jaman dulunya, yaitu setiap tgl. 31 Desember, sebelum malam tahun baru,rata-rata rakyat Jepang dipastikan makan mie yang namanya Soba, yang diyakini bisa memperpanjang umur. Soba ini sebisa mungkin dimakan tidak terputus, dan kebiasaan orang Jepang klo makan soba ini pasti diseruput ( waktu makan berbunyi sruuttt ), klo di Cina dan beberapa negara di dunia cara makan di seruput seperti ini sangat tidak sopan. Tapi ya namanya juga kebiasaan ya....

popsicle said...

pantesan di indonesia banyak yang kawin cerai, karena waktu menikahnya nggak ada bebek panggang kemerahan kali ya....

ooh jadi itu sebabnya wkt nikahan astrid ada bebek peking panggang ;-)

Anonymous said...

tante....jujur nih, saya gak pernah ngeh in soal beginian, bagi saya sebagai omnivora sejati, semua makanan itu enak tanpa tau latar belakang nya! hehehe....

butet sitohang said...

makanan adalah makanan hidup makanan!!!

bagaimana mamah menjelaskan tentang akngringan?

makasih