Sunday, November 19, 2006

TUNDUK PATUH PADA ALLAH SWT

Setiap pagi buka jendela kamar, dihalaman belakang rumahku, berjajar kembang warna warni yang masih tertidur pulas.
Dedaunannya tertunduk lesu, semuanya menguncup tanpa ada bunga merekah......
Nanti, seiring waktu bergulirnya matahari, udara menjadi hangat, perlahan, kuncup bunga bergerak merekah, berkembang, dedaunanya menjadi tegang kaku melengkapi indahnya semarak bunga berkembang warna warni.....

Nanti, selepas ashar, ketika matahari perlahan bergerak keufuk barat dan kehangatan udara kembali menurun......
Bunga bunga kembali menguncup, dedaunan kembali tertunduk lesu....tidurrrrrrr.....

Begituuuuuu terus setiap hari, mengembang menguncup sangat akurat mengikuti pergerakan perubahan alam, tingginya matahari dan hangatnya udara.......

Setiap pagi, didepan rumahku juga berjalan bergerombolan, membentuk kelompok, ada yang 4, 6, atau 5, 3.......
Sekumpulan kambing kambing lucu berbagai usia.
Ada yang putih, coklat...berjalan berbarengan sambil sekali sekali menyantap tanaman pagar hidup diberbagai pekarangan....
Mereka bergerak kearah timur, entah kemana, menyebrangi jalanan ramai ( tapi blum ada yang ketabrak lho....).........

Nanti, selepas ashar....lagi lagi kelompok kambing kambing tersebut kembali kearah barat, pulang kekandang...( lha koq ya nggak bawa peta tapi tahu jalan pergi pulang ya.....nggak nyasar lho.......),
Nggak pernah mereka pulang malam buta atau lewat maghrib ( nggak punya jam koq tahu waktu ya.......)....

Iidiiiiiih...jadi malu ya sama kambing dan bunga bunga....
Yang begitu tunduk patuh sama hukum alam.....
Kalau matahari tingginya segini, hangatnya segini, bunganya meletek segini, daunnya sekencang begini........

Kalau matahari mau tenggelam....kata ibu kambing, hayu barudak...harus pulang......jangan ada yang toloheor, udar ider nggak karuan...

Aaduuuuuuuuh....jadi malu ya sama kambing dan bunga bunga kecil.....

Astaghfirullahaladziim....
Ampuuuuun Gustiiiii....kita mah suka masih bedegong nya...

2 comments:

Ninis said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Ninis said...

Iya ya, Mah...kita yang dikasih otak...yang katanya makhluk paling mulia kok malah banyak yang lebih "bobrok" & "berborok" daripada bunga2 & kambing2 itu...ah, cerita Mamah sungguh menggugah nurani... ^_^