Sunday, November 19, 2006

ANAKKU SAYANG

Ini postingan jadul, teringat kembali karena akhir akhir ini banyak berinteraksi dengan anak anak yang berlatar belakang kurang supportif.

Mereka berjuang keras untuk menata masa depannya.
Berikhtiar dua kali lipat dari teman temannya, bahkan berlipat lipat energi dibutuhkannya untuk bisa tetap berdiri tegak dan menyongsong masa depan yang jauh lebih baik.

Selamat merenungkannya ya.


Nggak tau ada hubungannya atau tidak, tapi talk show di metro tv, baik Oprah ataupun Kick Andy, minggu ini ceritanya mirip, nasib anak anak.

Yang di Kick Andy, ceritanya tentang bayi tertukar dirumah sakit.....
Haduuuuuuh, nasibnya koq begitu ya.....

Egoisme orang tua, bener bener melukai perasaan kita semua.
Bukan hanya menyayat hati , melukai perasaan anak ybs, tapi juga perasaan kita, pemirsa yang mengikuti jalan ceritanya.

Masa ada orangtua yang ngotot, keukeuh, anaknya itu dirawat sama orang tua lain.
Walaupun hakim memutuskan berdasarkan test darah, keukeuh peuteukeuh dia nggak menganggap anaknya sendiri sebagai anak kandung

Jelas jelas dia golongan darahnya O, suaminya juga O, masa sih keukeuh bayi yang golongan darahnya AB itu anaknya ?

Ini mah sudah nggak ngerti, keras kepala lagi......
Mungkin perlu pendampingan psikolog kali ya.......

Kasihan kan anak kandungnya.
Dirawatnya nggak maksimal, ada perasaan keterpaksaan.
Juga kasihan anak orang lain yang terus menerus diakui sebagai anaknya.

Kasus satunya lagi lebih menyedihkan.
Biarpun ibunya merasa bayi yang diperebutkan dan sekarang masih tertinggal dirumahsakit selama 4 bulan itu adalah anaknya, tapi juru bicara keluarganya ( yang lelaki) melarang membawanya kerumah dengan alasan putusan pengadilan belum turun.....

Heleh....masa mau nunggu proses hukum dan membiarkan seorang bayi yang diperebutkan terlantar dirumah sakit ?
Itu kan kemungkinan besar anak kandungnya ?
Kalaupun bukan anaknya, kenapa juga nggak mau merawatnya ?

Kan bayi satunya udah dirawat sama orangtua yang lain ?
Atuh rawatin aja dulu bayi yang jadi sengketa tsb ya........
Au ah gelap, nggak ngarti aku....

Jelas banget, si ibunya nggak berdaya pisan.
Koq lelaki tuh begitu ya....dan...koq jadi perempuan nggak berdaya banget.
Kan walaupun jadi perempuan, tetep aja kita harus gagah mandiri bukan?
Apalagi untuk mempertahankan hal yang begitu pronsip, soal anak kandung !

Kalau yang di Oprah, juga menimbulkan perasaan gimanaaaaa gitu ya.
Bayangin, seorang ayah yang mendidik anak anaknya dengan nilai moral tinggi
Anak anaknya tumbuh menjadi dewasa yang selalu hidup dengan aturan yang baik dan benar, dewasa yang punyarambu rambu dan nilai kehidupan yang bagus.

Tiba tiba, ketika ayahnya berusia lebih dari 60 tahun, mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa ayahnya nggak sehebat yang mereka yakini.

Ayahnya bukan ayahnya yang mereka kenal ketika mendampingi tumbuh kembang dalam nilai nilai yang indah.
Ayahnya adalah perampok bank yang juga sejak lama berkhianat kepada ibu mereka, selingkuh dengan beberapa wanita lain.

Bayangin....
Mereka bertiga yang memergoki pertama kalinya, bahwa buronan polisi itu adalah ayah kandung mereka lewat foto foto diinternet.

Bayangin....
Mereka pasti dalam dilema dan konflik yang besar ketika memutuskan untuk melaporkan ayahnya kepada polisi.

Bayangin.....
Sampai kini, ketiga lelaki dewasa tsb hidup dalam perasaan nano nano.
Merasa bersalah melaporkan ayah kandungnya sendiri, merasa terluka, marah, sedih, malu, kecewa, terguncang dll dll...
Pleueueueueueus....ayahnya sampai kini masih nggak terima atas perlakuan ketiga anaknya yang telah melaporkannya kepada polisi....

Bagi anak anak yang terdidik baik, kekecewaan ayahnya bagaikan pisau yang menikam uluhatinya.
Mereka merasa tak berdaya, merasa sudah melakukan hal yang buruk, melaporkan ayahnya sendiri, walaupun ayahnya adalah buronan polisi.

Jadi merenung sendiri nih......

Sebenernya apa sih tugas orang tua itu ?
Disamping mendidik dengan baik, memberi kasih sayang sejati, mendampingi dalam berbagai episode hidup, memberi teladan hidup, memberi energi, mengucurkan limpahan doa, mengantarkan kejalan hidup masing masing, dll dll......

Bukankah kita juga harus selalu dan selalu melapangkan jalan kehidupan anak anak kita kelak ?...
Menyiapkan perjalanan mereka mengarungi kehidupannya suatu saat nanti ?
Jalan yang akan mereka tempuh kita rapikan, kita licinkan, kita sempurnakan agar mereka mudah menjalaninya sampai ketujuan....

Bukannya malah dipasangin ranjau......

Bukankah kita sepanjang hidup kita harus senantiasa berbuat yang baik dan benar agar anak anak kita meniti jalan yang baik dan benar pula seperti yang kita siapkan ?

Bukankah kita seharusnya membuat jejak rekam perjalanan kita yang baik , yang akan mempermudah jalan hidup anak anak kita kelak ?

Haduuuuuuuh...kasihan banget ya, anak anak yang orangtuanya pada nggak bener......
Mereka harus berjuang lebih keras, bukan hanya membuat jalan sendiri , tetapi juga harus mengurangi efek negatif dari jejak rekam perjalanan orang tuanya sendiri....

Haduuuuh...kasihan ya mereka...

Sebagai orang tua, berbagai fakta kehidupan didepan mata kan sudah semestinya menjadi bahan perenungan.

Sudahkah kita mengemban amanah sebagai orang tua dengan sebaik baiknya?
Sudahkah kita maksimal memberi keteladanan dalam bersikap, berperilaku, bertutur, berikhtiar, berinteraksi dengan Allah dan semua mahluk mahlukNya ?
Sudahkah kita ada dijalan yang baik dan benar dalam menafkahi keturunan kita?
Sudahkah kita maksimalkan doa kita mengiringi langkah mereka ?
Sudahkah?????

Anak anakku sayang.
Semoga kelak kalian jadi insan yang tangguh mandiri, penuh percaya diri, profesional dan bertanggung jawab, penuh kasih sayang, full energi untuk memberi manfaat kepada sebanyak banyak mahlukNya sampai usia berujung, amin.

2 comments:

Anonymous said...

Lho Mah ini cerita ngingetin aku cerita bayi tertukar yg dulu itu , kalau nggak salah namanya si Cipluk ama baby Dewi .........nggak ngerti udah zaman global begini ( test dna ) orang2 masih goblok begitu ....

todaymustbefine said...

kaya disinetron sinetron ya mah hehe

jika berkenan mohon kunjungi juga Info Ibu dan Bayi terima kasih :)