Asyik juga kalau saat lebaran begini , kita seolah olah melakukan perjalanan wisata kuliner...
dari rumah kerumah, menunya beragam, beraneka, biasanya menu yang diturunkan turun temurun, menjadi ciri khas keluarga saat lebaran tiba
seneng deh, kalau kita ngobrol iseng iseng menanyakan menu khas keluarga disaat lebaran, dan ternyata.....umumnya menu keluarga didominasi kelompok protein....daging sapi, ayam, ikan, lidah,telur......jarang banget disaat iedul fitri, ada menu keluarga yang didominasi sayuran dan buah buahan
di keluargaku, selain ketupat, pasti ada kare ayam, gulai kambing atau sapi, opor ayam, sambal goreng hati, corned lidah atau daging, tahu cabe ijo, sekali kali ada balado udang , asinan,es buah
dirumah mertuaku, ada menu khas, daging sapi merah berkuah, disamping itu, standard menu bandung lainnya, opor ayam, sambal goreng hati atau daging, gulai sapi dll dll....
temanku yang dari jawa timur, selalu menyiapkan petis telur
ada lagi yang punya menu khas ketupat plus tumis kacang panjang atau tumis labu siam, ditambah rendang daging atau ayam bakar
diseputar serpong-parung, penduduk asli punya menu khas yang bisa dianggap menunjukkan status sosial, konon karena harga bahan dasarnya cukup mahal.."telur tebu", banyak dijual per ikat dipinggir jalan seperti ikatan jagung tapi kurus atau seperti serai tapi gemuk.....
bagaimana menu khas keluarga anda ? atau menu khas daerah anda ? ada bukan ?
pernahkan sepanjang hidup mengalami puasa paling " melarat" atau paling " mewah " ???
puasa paling "melarat", kayaknya pernah dialami seorang sejawatku, orangnya sibuuuuuuk banget, nggak punya waktu buat ngurus urusan rumah ( ini ibu ibu lho...) duitnya buanyaaaak banget, tanah dan rumah dimana mana.......suatu hari, hari pertama ngantor selepas iedul fitri, dia cerita : Teh ( aku tuh biasa dipanggil teteh sama kenalanku).....lebaran kemarin, aku sekeluarga kayaknya paling melaratdeh.......masa kita cuma makan indomie....warung dan rumah makan nggak ada yang buka.....aku nelangsaaaa banget, sekeluarga dihari raya cuma makan indomie........hehehehhe, ....hari kemenangan kan memang perlu dirayakan kali ya....
komentarku saat itu......ah, salah sendiri atuh, kenapa nggak silaturahmi aja kesana kesini, kan banyak makanan dimana mana....atau, kalau nggak mau kemana mana, kan bisa ikut pesen ke tetangga yang hobby masak, masa cuma ikut bikinin 10 ketupat dan serantang lauk pauknya nggak ada yang mau ??......lho..baru kepikir tuh sama dianya...sejak saat itu, walaupun pembantu mudik, saat iedul fitri , temanku itu sekeluarga bisa makan ketupat dan lauk pauknya, bikinan tetangganya yang hobby masak....
puasa paling "mewah"....sepanjang hidupku yang aku tahu terjadi dirumah kakakku di bogor
sudah menjadi kebiasaan, keluarga kakakku itu mudik ke bandung sejak H-1 sampai H+2, rumahnya ditunggui oleh keluarga mang jaja, kalau nggak salah, mang jaja ini pesuruh kantor atau istilah keren sekarang OB
ceritanya, ini terjadi kira kira 10 tahun yang lalu, saat itu kan sedang musim peliharaan ikan arwana......
kang ica, salah satu anak kakakku, punya peliharaan ikan arwana yang dibeli sejak ukuran sejengkal, dengan telaten dirawat diberi makan, aquarium tempat tinggal arwana dibersihkan rutin dll dll.......setelah sekian lama, ikan arwana sudah membesar, mungkin lebih dari 50 cm
saat mudik tiba...kang ica berpesan kepada mang jaja, agar ikannya dipelihara untuk selama 3 hari, diberi makan "cicak".....
H+2, ketika tiba kembali kerumah, otomatis, yang pertama kali dilihat kang ica adalah aquarium......lho, koq kosong???.....mang jajaaaaa...kamana laukna ???... paeh den !....( paeh=mati)...katanya...lho koq paeh ???? ...iraha ???...kamari den.....dipiceun kamana ???.....eeeh...uuuh...eeeeh....katempat runtah den......kang ica berlari ketempat sampah, ngubek ngubek...nggak ada tuh ikan kesayangannya..........mang jajaj gelisah melihat kang ica sibuk mencari ikannya ditempat sampah........kenapa gelisah ????
belakangan, konon katanya, ikannya itu bukan paeh, tapi........digoreng !!!!!!!....gubraakkkk.......kang ica nyaris pingsan, menangisnya juga berhari hari dia, bayangkan, ikan yang dipelihara sejak kecil, ketika sudah besar malah digoreng.........
seandainya mang jaja mengerti, berapa harga ikan arwana sebesar itu saat itu ( jutaan bukan ???)...gantian...gubraakkkk...mang jaja yang pingsan...
Allah berkehendak atas terjadinya segala sesuatu.....tidak ada yang mustahil bagiNya untuk menjadikan berbagai peristiwa
mang jaja, yang kesehariannya makan indomie....saat lebaran berpesta menyantap ikan arwana goreng seharga jutaan rupiah........tanpa merasa bersalah lagih......karena kemampuan berpikir dan pengetahuannya sangat terbatas....ah, piraku lauk hargana jutaan, piraning lauk.........
( ah, masa harga ikan jutaan....cuma seekor ikan saja bukan ?????).....
1 comment:
aduuuh, blognya girlish sekali,teh dokter :)
klo menu lebaranan di meja makan keluarga kami: sambel goreng cirebon.dengan sisiran cabe merah segambreng :)
klo pas di cirebon sih bisa bikin sambel goreng lidah,tp klo disini mesti nelen ludah,gag bs bikin itu krn selain langka, satu kilo lidah harganya $40..hehe
Post a Comment