Suamiku pernah baca , ada riset yang menyimpulkan, bangsa indonesia itu bukannya tidak bermoral, tapi tidak punya nalar!!!
Riset siapa sih ? kelompok mana yang diriset sih ?
Whaduh...ini mah lebih gawat, lebih serius...
Kalau nggak bermoral, ngak beradab, ya tinggal diajarin aja sejak dalam kandungan, ditingkatkan pendidikan budipekerti, ahlak dll dll, pasti ada hasilnya.
Kalau nggak punya nalar ??????
Itu mah kan kaitannya dengan khromosom, genetis, turun temurun, cacat dalam bagian otak tertentu dalam mengartikan sinyal......
Whaduh.....gawat banget!!!
Masalah terbesar dan fundamental bangsa kita adalah SDM.
SDM nya payah, parah, nggak mutu.....
Tapi SDM mana dulu ?
Rasanya kita banyak juga mengenal kawan kawan yang jempolan.
Kita punya banyak temen, banyak kenalan yang berkualitas.
Tidak saja cerdas, tapi juga berahlak yang mulia.
Tapi mayoritas ???
Jangan jangan bener, mayoritas kita nggak punya nalar.
Jadi kalau diajarin juga percuma, bahan dasarnya nggak nerima, mboten ngertos.....
Diubek ubek, dikuyo kuyo dijejali dengan berbagai ilmu dan metoda juga keukeuh peuteukeuh nggak akan menjadi jempolan.
Coba perhatikan, banyak pengemudi melakukan kesalahan fatal, berhenti dirambu S coret, motong jalan, nabrak lampu merah, tapi wajahnya senyuuuuuum aja, santun....
Kumaha ieu teh ???
Da teu ngartoseun kaitan kesalahan dia dengan aturan main....
Mereka merasa happy...nggak melakukan kesalahan apapun.....
Banyak orang melakukan tindakan brutal, anarkis, bengis, tapi mereka merasa nggak bersalah koq......
Kumaha ieu teh ???
Coba kita......berhenti sebentar ditempat terlarang karena terpaksa juga, ieu jantung udah mau copot, adrenalin mengalir deras, iiiihh tatuuuuuut...!
Ada yang pengalaman nyontek ???
Gimana rasanya ??? deg degan ???
Kalau yang punya nalar mah pasti pengen pipis kali....
Jantung serasa mau keluar dari dada, saking takutnya ketahuan.
Ada yang pernah berbohong atau ingkar janji ???
Apa rasanya ??? Merasa dosa dan bersalaaaaah banget bukan ???
Kenyataan, sehari hari kita ketemu dengan jelema yang atah adol,.
Memang bukan nggak berbudi pekerti aja, tapi nggak punya nalar, genetis cacat khromosomenya disektor penalaran.
Tidak heran, ( aduuuh, punteeeen pisan, bukan mau nyinggung siapa siapa, da ieu mah kejadian sehari hari, harap dimaklum da iyah begitu ), walaupun berbusana islami, ke pengajian rajin, baca Al Qur'an fasih, rajin tahajud, puasa senin kamis, tapi keukeuh we buang sampah sembarangan, ngagosip dll dll....
Karena memang nggak punya nalar kali ya, bukan salah siapa siapa, jantenna tos kitu wae tidituna, susah untuk dibenerin, gimana da khromosome nya udah gitu.
Sulit....teramat sulit jadinya untuk membangun bangsa yang kuat berkarakter, karena problemnya bukan di pendidikan, tapi di bahan dasar, (mungkin khromosome ???) yang menampilkan pribadi nggak punya nalar....kalau memang tulisan tentang riset nalar itu bener bener ada.
Makanya, hidup di lingkungan begini menjadi amat sangat berat.
Jangan berharap terlampau banyak, lakukan saja seperti anjuran pak ustadz......
Mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, mulai sekarang....yo wizzzzz....
Jangan berharap yang lebih, jangan berharap orang lain akan rame rame serentak mengikuti.
Kewajiban kita menjadi lebih berat, karena harus mendidik anak dengan baik,.
Juga menyampaikan kepada anak, medan ruang hidup mereka kelak...lingkungan yang penuh SDM yang nggak bernalar, bukan tidak bermoral.......
Kalau nggak bernalar, kan mereka nggak beradab juga nggak ngarti bahwa itu salah.
Kita harus mengajarkan bukan saja harus hidup baik, berdedikasi penuh energi, tapi juga harus memberitahukan, akan sangat banyak orang berenergi negatif dan menyedot energi kita,.
Kita harus ngasih tahu strategi bagaimana supaya energi kita nggak habis tersedot mahluk yang berenergi negatif.
Kita bener bener harus punya rasa tanggung jawab mempersiapkan anak anak kita, memberitahu mereka tentang lingkungan yang kurang kondusif, mengajarkan cara mengisi energi positif, mengajarkan bermanfaat tanpa terganggu mereka yang nggak bernalar, selebihnya sih mereka harus memperbanyak doa, meminta perlindungan Allah.
Berat memang menjadi orang tua teh.....harus pandai pandai menajamkan kepekaan menangkap apa maunya Allah yang sudah menitipkan karunia yang terindah...
Semoga Allah Yang Maha Pengasih Penyayang senantiasa melindungi kita untuk tetap bisa bermanfaat dalam situasi kondisi apapun.
Semoga Allah Yang Maha Pemurah selalu memberi kebahagiaan kepada kita semua, karena kalau kita bahagia, Insya Allah kita akan senang memberi, memberikan apapun kepada siapapun dan dimanapun, amin.
Yuk ah......
Selamat berintrospeksi dan mencari kebenaran, apakah benar riset tentang nalar itu ada ?
No comments:
Post a Comment