Bermula dari berita di milis tentang asyiknya gentayangan di blog, kalau nggak salah, Annis deh yang nulis tentang dialog kecil; terus mampir ke blognya zidansyifa.blogspot.com bunda zidansyifa yang dianjurkan Astrini, ternyata.... luar biasa.... Sayang, pemilik blognya baru saja wafat. Semoga Allah memuliakan almarhumah disana.
Menyusuri blog nya bunda zidan syifa, ada keasyikan tersendiri. Entah kenapa, tulisan tulisannya, curhatnya, terutama puisi puisinya, seolah mewakili suara hati kita, kaum perempuan, kita seakan mengembara menelusuri pengalaman batin kita sendiri ( lucunya, dia juga pencinta ghea, extravaganza dan ceriwis, sama deh denganku).
Kebetulan kan aku juga pernah mengalami berhenti mengamalkan ilmuku untuk selama 4 tahun, mengikuti suami merantau dan hari hariku sibuk mengurus suami dan 3 anak yang masih kecil, beres beres rumah, ngantar anak, nyuci, nyetrika (paling malez kalau suruh nyetrika), belanja, masak, jalan jalan ke zoo , museum museum, taman taman kesana kemari cuma bareng 3 anak sementara bapaknya kan sibuk riset, nganter taekwondo di group polisi muenchen, ngantar berenang, ice skating dan sekali sekali terima pesanan masakan orang (kalau bunda zidan syifa kan lebih heboh terima pesanan kue kue dan masakannya).
Membaca cerita kesehariannya, banyak manfaat yang kita dapat, betapa almarhumah mengisi hari harinya dengan penuh manfaat, sebagai istri dan ibu yang luar biasa, supermom, mengembangkan ke multi talentaannya, mengembangkan bakat karunia Allah dengan semampu mampunya, siapa sangka beliau punya penyakit asthma ( bener nggak sih ?, soalnya di tulisan tulisannya, kelihatannya nggak pernah sakit tuh...)
Pokoknya, buatku, bunda zidan syifa, walaupun usianya beda 21 tahunan denganku, memberi teladan banget, diusianya yang sangat pendek (Allah mencintainya dengan memanggilnya pulang), almarhumah sudah meninggalkan amal amalan yang begitu mengagumkan, juga meninggalkan ilmu masakan melalui tulisan tulisannya di dapur bunda yang Insya Allah setiap saat akan menambah catatan amalan beliau disana. Insya Allah, aku nggak akan lupa ( ini juga permintaan suaminya bukan ? sebetulnya tanpa diminta juga, kita rasanya senantiasa ingin mendoakannya) , setiap mencontek resep resepnya, aku akan mendoakan almarhumah, semoga diringankan hisabnya, dimasukkan kedalam surga dan dihimpunNya bersama mereka yang dimuliakanNya.
Coba deh nyasar ke blog nya almarhumah, betapa banyak teladan hidup beliau yang terpancar dari tulisan tulisannya.
Buatku, bahkan saat maut datang menjemputnya pun menjadi teladan, betapa beliau yang masih muda,energik, penuh harapan masa depan, amat sangat mencintai keluarganya, begitu ikhlas ketika saat dipanggilpulang. ...betapa tidak.....banyak yang berlama lama meregang nyawa,bukan ?...... beliau ??? begitu cepatnya bukan ? Insya Allah, itu pertanda almarhumah ikhlas meninggalkan seluruh kecintaannya untuk kembali kepada Pemilik, Pemegang Kuasa atas segala hidup dan peristiwa, almarhumah dengan penuh keikhlasan mengangguk tatkala Sang Maut memanggilnya. .....Semoga almarhumah berbahagia disana.
Pokoknya, segalanya mengagumkan deh......sekarang, suaminya mulai menulis, juga memberi teladan, betapa cintanya beliau sama almarhumah, ia meminta kita semua turut mendoakan almarhumah apabila kita "memakai" ilmu resep dapur almarhumah.. ....luar biasa
Allah lah pemilik segala sesuatu,
Insya Allah, suami dan anak anak almarhumah juga senantiasa dalam penjagaanNya, dalam lindunganNya, juga dalam rencanaNya yang pasti indah, membahagiakan dan akan penuh manfaat....
Semoga kita semua masih diberi kesempatan untuk perenungan, untuk senantiasa belajar memperbaiki diri, membekali diri untuk saat pulang nanti
belajar, mencari teladan dimana saja, kapan saja, darimana saja, bahkan dari sebuah blog seorang almarhumah.. .....
Buat para blogger...menulislah terus, bukankah ilmu yang ditinggalkan dalam tulisan, akan menjadi penambah catatan kebaikan ketika kelak kita sudah tidak bisa menuliskan apapun lagi, bukan ?.........selamat menulis!
Salam
No comments:
Post a Comment