Thursday, July 16, 2009

ORANG PENTING

Masih inget tulisan si mamah tentang Public Service ?
Belum baca?
Sok atuh baca dulu ya...

Postingan kali ini ada kaitannya dengan Public Service.
Kenapa si mamah tergerak mau nulis tentang Orang Penting ?

Ya itulah.
Orang suka menganggap dirinya penting, sehingga lupa bahwa tugas dia sebenernya adalah Public Service, melayani, meladeni, bukan pengen diladeni.

Bukan rahasia lagi, bahwa sampai sekarang, banyak orang yang seharusnya bekerja untuk melayani, malah pengen dilayani.
Menganggap dirinya penting, sehingga yang lain harus mengikuti maunya dia.
Dia lupa, bahwa pekerjaannya dia sebetulnya adalah menekan ego, menimbulkan empati, memunculkan jiwa "to serve with heart and honour"
Sighhhhhhhhhhh.

Jabatan, kekuasaan, kayaknya bahkan jadi ajang untuk memunculkan ego,menganggap dirinya penting, sehingga orang lain harus mendahulukan dirinya, orang lain harus nurut apa maunya.
Uggggh....gemes juga ya.

Jabatan, malah dijadikan ajang untuk mempertontonkan egonya.
Dilain pihak, secara nggak sadar, kan tingkah lakunya malah mempertunjukkan kekerdilan jiwanya.
Kuaciaaaaan deh.

Postingan ini termotivasi oleh pidato seorang pejabat.
Dan yang bikin si mamah nggak habis pikir, pejabat dibidang pendidikan lagi.
Gimana kita mau maju secara bermartabat dan terhormat, kalau sendi yang paling kokoh untuk kemajuan, ialah pendidikan, masih memunculkan orang orang yang karakternya bertolak belakang dengan sendi sendi pendidikan itu sendiri.

Ceritanya, pagi ini ada upacara dimulainya tahun ajaran 2009-2010.
Maka berbarislah dilapangan upacara, anak anak yang lucu lucu, penuh semangat, riang gembira dalam seragam baru.
Matahari mulai meninggi, sambutan demi sambutan ditampilkan.
Nah....justru giliran pejabat dibidang pendidikan, pidatonya malah "seru".

Hehehehehehehhe...koq nggak lihat yang hadir sih?
Masa didepan anak TK, SD, SMP, SMA, bicara soal kebijakan pendidikan nasional.
Kemudian menyinggung masalah akuntabilitas, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi , kecerdasan spiritual.

Halllooooooo bapak.
Bapak kan "cuma" diminta membuka tahun ajaran baru didepan siswa TK sampai SMA.
Kenapa melantur kesana kesini ya.

Jadi inget, kenyataan yang ada diseputar kita adalah, kalau seseorang dikasih "kekuasaan" pegang microphone, suka orasi, pidato, ngacapruk kemana mana
Hahahahahahahahahha.....seolah dirinya paling hebat sedunia.

Jadi inget pula, jaman anak anak suka tampil di pertunjukan sekolah.
Ketika hari kenaikan kelas, anak anak sudah rapi berdandan, serasi dengan busana tarian masing masing.
Jam pertunjukan suka molor, ngaret.
Riasan wajah anak anak mulai belepotan, baju mulai kusut nggak karuan.

Kenapa?
Karena pembukaan acara nunggu orang Diknas ( dan selalu ngaret )
Sighhhhhhhh...

Mudah mudahan aja deh para blogger sih kalau diberi kewenangan, kekuasaan, akan tahu diri, tahu menempatkan diri, tahu bahwa pejabat itu sebenernya pelayan, yang harus melayani rakyatnya.
To serve with heart and honour.
Bukan sebaliknya.

Semoga aja siapapun yang duduk untuk ngurus rakyat, terpilih berdasarkan kemampuannya, karakternya, bukan karena KKN atau ambisi pribadi semata


Salam

5 comments:

Tamrin said...

amin... saya suka kalimat ini;

'To serve with heart and honour.'

CÜpú kisяÜh said...

Hehehe..EHEhehe
mungkin si bapak terobsesi jadi mentri pendidikan ma ^_^

Ahyani Raksanagara said...

baru aja ketemu "orang penting" yang ngurusin urusan "gak penting"

jadinyah????
ya gicuuu deh...

Andrei B. said...

Huah si bapak Orasinya mungkin keinget pas waktu nyalonin jadi caleg kali, berapi-api. itulah ya jadinya kalo gak tau tempat dan tidak mengenali diri, jadinya kita yang denger jadi bingung ndiri, gak proporsional pembicaraannya!

Btw, salam hangat ya Mah buat keluarga disana :)

meity said...

nah, 6 taun kerja di hospitality industry jadi cukup membuka mata dan melihat kenyataan. bener yang dibilang sama mamah, bahwa mereka yang seharusnya melayani suka lupa dan berakhir pengen dilayani.

tapi terkadang mah, si pejabat itu maunya diperlakukan biasa aja malah mau ikutin aturan. yang rese adalah orang2 disekitarnya yang suka meremehkan aturan dengan alasan yang copy & paste,"si bapak itu atau ibu anu itu kan pejabat, masa sih kalian menyamaratakan aturan ... fleksibel lah sedikit ..." ... padahal, waktu kita jelaskan ke si pejabat itu, mereka malah memuji dan dengan senang hati mengikuti aturan yang berlaku.